Share

Ayden

Sementara Widuri. "Aduuuh... mengapa Mas Arlo menelepon ya?” Handphone Widuri berdering, namun tidak lama Handphon itu mati. “Handphonenya mati lagi, aku lupa ngecasnya semalam. Maafkan aku Mas Arlo, aku akan menjelaskannya nanti ketika kita sudah sama-sama berada di rumah ya Mas,” gerutu Widuri sembari memandang kearah handphonnya yang mati kehabisan baterai.

Lalu secara perlahan dan hati-hati, Widuri mulai masuk ke gedung itu. Masih tampak Tasya sedang bergandengan dengan lelaki tua itu. Widuri terus mengikut Tasya dari belakang.

Ya Tuhan kak Tasya, apa yang sebenarnya kak Tasya lakukan di sini? dan siapa lelaki yang kak Tasya gandeng itu? Apa kak Tasya tidak memikirkan Ibu? Ibu bahkan sangat memuja-muja kak Tasya. Gumam Widuri sambil terus mengikuti Tasya.

Tanpa sadar Widuri telah berada di tengah-tengah gedung itu, dan terlihat Tasya masuk di sebuah kamar di lantai bawah. Tanpa Widuri sadari, semua mata telah menjilati lekuk tubuknya yang sempurna.

Ruangan itu terlihat seperti
Nyakraba

Terkadang apa yang terlalu kita benci akan menjadi bagian dari diri kita sendiri,,, sehingga sebaiknya bersikaplah sewajarnya saja... _Nyakraba_

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status