Di sebuah area semak yang tidak jauh dari lapangnya jalan, tampak tiga orang dengan tampilan beragam masih merunduk mencoba untuk menahan nafas mereka karena satu alasan.Kelompok itu tidak lain adalah kelompok bandit yang tidak jadi merampok gerbong yang kini tampak di penglihatan mereka sedang lewat dan bergerak menuju ke kota Bukit curam.Tampilan kelompok itu sedikit biru akibat menahan nafas terlalu banyak.Setelah iring-iringan kelompok gerbong itu sudah benar-benar hilang dari pandangan, kelompok itu mulai bernafas lega menunjukan tampilan yang memabukkan.“Aaahhh... Akhirnya kita telah lepas dari lubang buaya...” kata gendut yang memiliki tato di muka.Di saat gendut bertato itu berkata puas sampai-sampai menutup matanya karena kenikmatan, sosok kurus yang ada di dekatnya ikut puas ketika dia tertawa.“Hahaha tak disangka, aku akan terhindar dari bahaya yang begitu besar.” Jelas kurus takjub dengan apa yang dia lihat sebelumnya.Semetara kedua anak buahnya tampak mengekspresik
Di sebuah jalan yang luas, tampak kelompok tiga orang tengah memeriksa beberapa tubuh yang terbaring di tanah.Setelah kelompok itu selesai dengan pemeriksaannya, kelompok itu mulai berkumpul dan bersiap untuk berdiskusi.“Berapa koin emsa yang kalian dapat?” tanya sosok kekar ke arah kurus dan juga gendut.Mendengar pertanyaan dari bosnya itu, kedua orang itu menjawab dengan bangga.“Ada lima puluh koin emas bos!”“Ya benar, ada lima puluh di dalam kantong ini.”Dengan ini bos mengangguk dengan sedikit perasaan ringan.Jelas dia telah mengambil dua kantong sebelumnya dan masing-masing juga berisikan lima puluh koin emas. Dengan ini dia menjadi sedikit lega saat berpikir bahwa uang ini akan bisa menanggung biaya makanan mereka untuk waktu yang cukup lama.Di saat kelompok itu masih menutup jalan saat berdiskusi, sebuah getaran mulai bisa dirasakan berasal dari kejauhan.Debu samar-samar terangkat ketika rombongan gerbong berbaris panjang kebelakang.Melihat hal ini kelompok tiga orang
Di depan area gerbang kota Bukit curam, sekelompok iring-iringan gerbong tampak berhenti untuk melakukan pengecekan sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam kota. Di dalam gerbong yang akrab, Surya tampak begitu senang ketika merasakan bahwa mereka sudah sampai di pintu gerbang dari kota yang selama ini mereka tuju. dengan ini Surya mulai melihat ke segala arah dengan seksama. Bersamaan dengan hal itu, para penjaga mulai mengecek segala macam hal yang kelompok perguruan belati bengkok itu bawa. Setelah memeriksa semuanya dengan baik, para penjaga mempersilahkan kelompok iring-iringan perguruan belati bengkok itu untuk segera masuk ke dalam kota. Surya yang melihat hal ini hanya bisa mengangguk puas dibuatnya, jelas dia ingat bagaimana kondisi tubuhnya pada saat memasuki kota sebelumnya. Dia tidak bisa menikmati perjalanan di waktu yang sebelumnya, dengan ini Surya mulai memuaskan dirinya untuk melihat ke segala arah. Saat kelompok itu masuk, suasana dari area itu seketika berubah, ad
Di dalam sebuah ruangan yang bersuasana cukup mewah, tampak seorang pemuda tengah duduk di atas kasur dengan tampilan buruk.Sosok itu tampak tidak terima ketika melihat ke arah buku yang kini ada di genggaman tangannya.Sosok itu tidak lain adalah Surya, sekarang sudah pagi. sosok pemuda itu begadang semalaman hanya untuk membaca buku biasa yang telah dia jumpai sebelumnya.Surya berharap banyak dengan buku yang ada di tangannya ini. namun setelah menamatkan buku ini hingga selesai sekarang, sosok pemuda tegap itu hanya bisa kecewa.Di ceritakan di dalamnya bahwa ketiga alam itu terus saja hidup secara berdampingan samapi satu saat, sosok pemimpin dari tiga alam itu entah mengapa mempunyai pemikiran yang aneh.Entah bagaimana kelompok pemimpin dari setiap alam itu memikirkan untuk menyingkirkan Garuda Daneshwara Adimuka Jagattraya yang jelas-jelas sosok tertinggi di antara tiga alam itu.Namun meski terdengar tidak masuk akal, kelompok itu terus saja menjalankan rencananya dengan sus
Siang hari yang damai di kota Bukit curam, seorang pemuda tengah berjalan santai di ruas jalan. Sosok pemuda itu berjalan cukup pelan ketika kepalanya terus menoleh ke segala arah yang dia bisa.Sosok pemuda itu tidak lain adalah Surya, setelah makan sarapannya di penginapan, Surya mulai berjalan tanpa arah karena bosan.Jelas dia masih kesal dengan apa yang telah dibacanya satu malam sebelumnya.Meskipun dalam suasana hati yang buruk, Surya sama sekali tidak ingin mengurung diri. Dia menjadi bertanggung jawab untuk belajar di setiap perjalanan yang ditempuhnya.Ini semua dia lakukan setelah yakin bahwa apa yang dikatakan kakek tua bangka itu bukan lah hanya sekedar omong kosong belaka.Surya terus saja berjalan meski tak tahu arah dan tujuan. Pemuda itu tidak takut sama sekali meski berjalan di tempat yang asing baginya.Di saat Surya sedang asik berjalan, dia samar-samar mendengar suara ricuh dari arah kejauhan.Saat Surya menatap ke arah itu, dia hanya bisa menemui kerumunan yang m
Di sebuah area lapang yang ada di kota Bukit curam, tampak ada satu sudut yang begitu ricuh akibat ramainya orang.Kelompok orang itu membuat lingkaran dengan semangat melihat ke arah pusat dari lingkaran. Mereka berada memenuhi area ini sama sekali bukan karena ada sebuah acara yang diadakan walikota maupun pemberitahuan sebelumnya.Kelompok itu murni hanyalah orang yang lewat kemudian mendekat karena penasaran dengan keramaian.Surya yang baru saja ingin pergi dari tempat itu terdiam sebentar untuk mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi di tempat ini.Dengan ini Surya mulai memastikan agar kedua telinganya menangkap semua informasi yang akan disampaikan oleh pihak lain dengan sempurna tanpa sedikitpun ada informasi yang hilang.“Apakah kalian tahu siapa dua orang yang ada di pusat area itu?” tanya sosok yang bersikap serba tahu.Dengan perkataan ini, kelompok orang di sekitar mulai melihat ke area pusat dari lingkaran itu. Surya yang mendengar hal ini juga tak mau kalah ketika dia
“Hey bodoh apakah kau tidak akan kembali? Tangan ku mungkin akan secara tidak sengaja mematahkan beberapa tulang mu,” teriak seorang pemuda yang kini ada di tengah-tengah area keramaian.Sosok yang berteriak itu tampil begitu tirani ketika rambut hitam runcingnya mulai sedikit terangkat akibat anomali energi hitam yang ada di sekitarnya.Pemuda itu tidak lain adalah sosok yang disebut-sebut salah satu dari limo anak ameh. Orang-orang yang merasakan kekuatannya dari jarak jauh bisa mengatakan bahwa sosok ini benar-benar kuat.Sementara sosok rambut runcing itu tengah mengeluarkan aura magisnya.Sosok pemuda lain yang ada di pusat area itu tak mau kalah, dengan ini dia mulai menggertakan giginya dengan tampilan marah. Dia mulai mengingat kembali kejadian yang sebelumnya.Pada awalnya sosok Luruih hanya ingin berjalan santai setelah mengurung diri akibat pelatihan. Pemuda itu begitu senang karena dia jarang keluar akibat desakan keluarganya untuk terus berlatih.Di saat Luruih sedang men
“Swosh!”Sebuah suara ricuh mulai terdengar ketika seorang pemuda tiba-tiba saja melesat ke satu arah.Sosok itu tampak begitu tirani dengan sejumlah aura hitam yang membalut tubuhnya.Sementara pihak lain mulai menyerang, sosok Luruih yang melihat hal ini hanya bisa bersiap untuk menerima hantaman.Dengan ini Luruih mulai menunjukan tampilan fokus ketika sejumlah air biru mulai muncul dari ketiadaan.Bulir-bulir air itu mulai menggumpal membentuk ombak sebesar tubuh manusia di depan tubuh pemuda lurus itu.Saat air ombak itu sudah benar-benar tergantung dengan kokok saat menggulung-gulung di udara. Sebuah tinju yang di selimuti tanah dan batu pun akhirnya bergerak mencoba untuk merobohkannya.Dengan ini tabrakan yang dahsyat antara batu dan air pun terjadi. “Kaboom!”Gelombang kejut pun mulai menjalar bersamaan dengan air dan pasir yang terbang ke segala arah.Kelompok orang di sekitar hanya bisa terkejut ketika merasakan dampak serangan. Mereka mencoba menghalangi dampak serangan,