Di area meja makan salah satu penginapan yang ada di kota Bukit curam, tampak kelompok dari perguruan belati bengkok tengah berdiskusi satu sama lain dalam suasana hati yang kurang baik. Mereka tampak mengerutkan wajah dengan kusut saat duduk menatap tidak selera ke arah sejumlah makanan yang ada di hadapan mereka. Sementara kelompok orang itu tengah tampil dengan wajah menekuk, Surya malah melihat ke arah itu dengan tampilan terkejut. “Apakah aku salah dengar?” “Ada apa dengan orang orang bodoh ini?” tanya Surya merasa tidak percaya. Sebelumnya, Surya yang sudah keluar dari kamarnya mulai bergerak menuju ke meja ini untuk melihat kelompok orang yang datang bersamanya ke kota ini. dia ingin bersuka cita bersama mereka pada awalnya. Namun setelah pemuda itu mengetahui apa yang tengah dikhawatirkan kelompok itu, dia hanya bisa menjadi skeptis dia buatnya. Orang-orang itu cemas karena Surya belum kembali menurut mereka, namun yang sebenarnya terjadi malah Surya kini sedang menatap
“Arghhh ini begitu memuakkan!” teriak seorang sosok yang terhimpit di antara orang-orang. Tempat itu begitu sibuk sekarang setelah setiap orang yang menginap mulai bangun dan menginginkan sarapan mereka. Hal ini jelas merupakan sebuah masalah bagi kebanyakan orang yang menginap di tempat itu. Orang biasa saja kesulitan, apalagi Surya yang kini berada dalam keadaan yang tidak terlihat. Dia terus saja ditabrak begitu buruk oleh orang sekitar yang sedang dalam keadaan buru-buru. Orang-orang yang menabraknya juga menjadi kesal pada awalnya, namun mereka hanya bisa menyimpan kekesalan itu saat melihat bahwa tak ada apa-apa di hadapan mereka. Dengan hal ini kelompok orang yang telah menabrak Surya hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri karena berhalusinasi akibat tekanan mental yang mereka dapatkan setelah kehancuran berbagai tempat di kota. Sementara itu, Surya sendiri tidak menghiraukan kelompok orang itu dan terus saja bergegas menuju kamarnya secepat mungkin. Dia sudah tidak ta
Di sebuah ruangan biasa yang ada di penginapan kota Bukit curam, tampak seorang pemuda tegap tengah duduk dengan khusyuk saat menampilkan posisi lotus yang sederhana.Wajah sosok itu begitu merah saat senyuman girang tergambar dengan luas di wajahnya.“Ahahah seperti ini ternyata!” teriak pemuda itu beberapa saat selanjutnya.Pemuda yang begitu girang itu adalah Surya, dia baru saja di pusingkan dengan dirinya yang tiba-tiba saja menjadi hilang seolah telah menjadi hantu menyeramkan dalam waktu semalam.Pada awalnya pemuda itu hanya bisa terus kesal dan mengeluh, namun setelah menjalankan apa yang ada di kepalanya, sosok itu akhirnya bisa mengetahui apa yang telah terjadi sebenarnya.Saat pemuda itu berada di dalam posisi lotus, dia bisa dengan mudah merasakan bahwa energi benih biru miliknya telah menjadi kacau di setiap sudut yang ada di tubuhnya.Hal ini sangat mirip dengan kejadian sebelumnya saat Surya terjebak di dalam tubuh harimau gendut miliknya, energi dari benih rimuanya ju
Di salah satu kamar penginapan yang ada di kota Bukit curam. Seorang pemuda tengah melihat dengan horor ke arah tangannya berada.Dia tampil begitu enggan seolah ada mayat busuk yang tak sengaja telah dipegang oleh tangannya.Sosok pemuda yang meringkuk dengan jijik itu tidak lain adalah Surya.Dia baru saja lepas dari ketidaktahuannya tentang kehilangan tampilan tubuhnya. Surya begitu senang pada awalnya, dengan ini dia berusaha untuk mencoba apakah dia bisa kembali menggunakan tampilan menghilang itu.Dengan begitu percaya dirinya Surya mengikuti instingnya. Memang ada perubahan yang tampak di tubuh sosok itu, namun hal yang selanjutnya Surya lihat malah sesuatu yang sama sekali tidak ingin dilihat olehnya.Tubuh pemuda tegap itu berubah menjadi penuh dengan sisik sebelum akhirnya meleleh dengan tampilan menjijikan.Surya yang terus saja melihat tubuhnya, hanya bisa bertahan untuk tidak mengeluarkan isi perutnya yang jelas tidak ada.Pemuda itu sudah tidak makan sejak kemarin sore!
Jam Sembilan pagi yang masih sedikit sejuk saat udara dingin di kota Bukit curam menghembuskan sejumlah angin, rambut hitam seorang pemuda tegap tampak bergelombang ketika dia berdiri di depan sebuah penginapan.Sosok pemuda itu tampil begitu puas saat ada sedikit benjolan di perutnya, dia bukan sedang hamil, namun dia telah begitu kekenyangan sekarang.Pemuda itu kemudian mengeluh dengan puas saat mengelus perut buncitnya.“Ahhhhh ini begitu penuh...” kata Surya ringan.Surya yang tampil puas itu hanya bisa melihat ke bawah saat mengelus perutnya, dengan ini dia hanya bisa mengingat kembali kejadian sebelumnya yang membuat perutnya buncit.Dia baru saja menjadi babi yang dipaksa makan oleh sekelompok orang. Dia begitu menikmati pada awalnya, namun selang beberapa saat, Surya merasa bahwa dirinya telah menjadi hewan ternak bagi kelompok itu.Surya tahu bahwa mereka begitu memanjakan dirinya karena harapan mereka padanya, namun tetap saja dia menjadi kesal dengan perlakuan kelompok itu
Pasar yang ramai di kota Bukit suram, tiga orang pemuda tengah melihat satu sama lain dengan berbagai macam tampilan.Sosok pemuda yang tampil begitu buruk hanya bisa berkata dengan tidak enak saat berpikir menyinggung kedua temanya.“Ahhh siapa yang bilang aku tak ingin, aku hanya terkejut.” kata Surya menghindar.Riri yang mendengar omong kosong itu hanya bisa bertanya dengan skeptis ke arah Surya.“Ahhh apakah benar seperti itu?”“Benar Riri, aku tak berbohong.”Karena benar-benar penasaran, Surya langsung saja bertanya tanpa basa-basi.“Mengapa kalian berdua bisa bersama? Dan lagi mengapa kalian ada di tempat jauh seperti ini?” kata Surya saat menatap kedua pemuda itu dengan tampilan yang aneh.Riri dan Ruas yang melihat tampilan Surya yang begitu aneh jelas terganggu di buatnya.“Heyyy ada apa dengan pertanyaanmu itu? kami ada urusan di kota ini.” balas Riri.“Bukan kah Riri duluan yang bertanya? Mengapa malah kau terus yang meminta jawaban?” tanya Ruas bertanya sedikit emosi.“H
Di sebuah kedai yang tampak begitu tua, sekelompok orang tengah menatap heran ke satu arah.Kelompok orang-orang itu merupakan pelanggan yang akan memesan makanan di tempat ini, namun entah mengapa mereka menjadi kenyang setelah melihat sosok yang berada tidak jauh dari mereka.“Nyom...nyom...nyom...”Suara kunyahan mengganggu terdengar cukup keras di area itu.Kedua orang pemuda yang berada tidak jauh dari sosok yang sedang makan dengan rakus itu jelas menjadi malu.“Heyyy Surya, mengapa tampilan mu begitu buruk! Apakah kau sudah tidak makan sejak terakhir kali kita bertemu?” tanya gadis tomboy yang ada di dekatnya.Sementara itu sosok lain yang juga ada di dekat pemuda yang dipanggil Surya itu hanya bisa menggeleng dengan buruk di buatnya.Meskipun telah ditegur, sosok yang makan dengan rakus itu tetap saja melanjutkan kegiatannya, dia seolah tak mendengar teguran dari dua orang pemuda itu. Sosok yang sedang makan dengan rakus itu jelas adalah Surya. pada awalnya dia begitu skeptis
Di sebuah kedai tua yang ada di kota Bukit curam, tampak tiga orang pemuda tengah berdiskusi dengan sedikit canggung satu sama lain.“Ahh benar aku baru ingat, bagaimana bisa kalian berdua menjadi berteman!?” tanya Surya dengan histeris.Sebelumnya, Surya telah berjalan-jalan santai di kota Bukit curam, alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bisa bertemu dengan dua orang temannya yang seharusnya berada di kota Tanah datar.Karena kelompok tiga orang itu tidak memiliki kegiatan yang akan mereka lakukan lagi, mereka akhirnya bergegas untuk datang ke sebuah kedai yang ada di kota ini.Dengan inilah Surya menjadi mabuk durian akibat makan terlalu berlebihan di saat sebelumnya.Semuanya tampil biasa saja pada awalnya, namun setelah Surya mengatakan omong kosong saat menyangkal pertanyaan dari Riri, dia hanya bisa terkejut dibuatnya.Setelah sekian lama dia baru sadar bahwa ada yang aneh dan tak seharusnya terjadi.Dengan ini Surya akhirnya ingat bahwa Ruas adalah sosok yang sangat jarang b