Di sebuah jalan yang ada di Kota Bukit curam, tampak seorang anak muda berlari cepat menuju ke satu arah.Pemuda itu tampil begitu buruk saat berlari dengan tidak seimbang menuju ke satu arah. bahkan sangking tidak seimbangnya pemuda itu, Surya terus saja menabrak beberapa orang yang ada di sekitar.Meskipun begitu, Surya yang merupakan sosok pemuda mabuk itu terus saja melanjutkan pelariannya.Dia sama sekali tidak peduli dengan tubuhnya dan orang di sekitar karena jelas bahwa dia terlambat untuk janji yang telah dibuatnyaHal ini terus saja berlanjut sampai-sampai dia menabrak seorang kakek yang sedang menggendong beberapa kayu di punggungnyaKakek itu terjatuh dengan tampilan tersungkur ke tanah. Saat itu juga, kakak itu marah ke arah Surya.“Hey nak bisakah kau berhati-hati!”Merasa tidak enak pada orang tua itu, surya langsung saja meraih tangan pihak lain untuk membantu kakek itu bangkit.Saat sosok itu mulai bankit ketika dibantu oleh Surya, kakek itu hanya bisa marah dan juga
Di sudut pinggir kerumunan, seorang pemuda mabuk sedang menatap ke arah tengah dengan begitu bahagia.Pemuda itu tidak pernah percaya bahwa sosok Abar bisa dengan begitu mudah dikalahkan oleh gadis yang dia kenal.Pemuda itu samar-samar mulai bertanya tentang pihak lain.“Apakah memang sebagus itu benih milik keluarganya?” tanya Surya ragu saat mencoba untuk mengingat.Namun setelah beberapa saat berpikir, Surya sama sekali tidak menjumpai apa-apa.Karena dia juga tidak peduli, Surya terus saja melanjutkan menonton pertunjukan yang ada di hadapannya.Pemuda itu terus menjadi tambah semangat seiring berjalannya waktu, dia bahkan ingin mentraktir Nova karena keberanian dan juga kemampuannya.Surya terus saja melihat dan menjadi kagum saat belahan besar muncul di tanah. Dia benar-benar memandang gadis itu dengan tampilan yang berbeda sekarang.Namun selang beberapa saat Surya dan kelompok orang di sekitar bahagia, seorang sosok yang tak diinginkan kelompok orang pun tiba-tiba munculSoso
“GRULLIRLURLU”Suara yang bising mulai terdengar ketika kepala beruang raksasa mengambang di udara. Kepala itu tampil begitu tirani saat mengeluarkan aura hitam pekat yang terpancar darinya.Kepala beruang itu terlihat kokoh saat setiap sisinya dilapisi oleh lapisan batuan dan juga tanah yang kaku. Kepala beruang kokoh itu tampak begitu realistis saat gigi-gigi tajamnya mencuat ke permukaan. Ditambah dengan mata merah menyala yang ditampilkan olehnya, hanya menambah kesan menyeramkan dari sosok kepala beruang itu.Kelompok orang di sekitar yang melihat hal ini menjadi terdiam banyak setelahnya.Hampir dari semua orang yang ada di sekitar pernah melihat tampilan beruang itu pada saat sebelumnya, namun sepertinya beruang kali ini jauh lebih tirani dari apa yang mereka ingat.Dengan ini kelompok itu hanya bisa terus menatap tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan.Sementara itu, Abar yang merupakan sosok pembuat kepala beruang besar itu malah tengah menunjukan ekspresi buruk di wajahnya.
“Swhos!”Sebuah suara semburan angin mulai terdengar pelan di tempat itu, saat seorang pemuda tampak menerjang ke satu arah dengan tidak seimbang.Sosok layu itu tampak memegang pedang hitam mencoba untuk menebas leher pihak lain yang berjarak tak begitu jauh darinya.“Sing!”Pedang bocah itu langsung saja menebas dengan ringan saat dia sudah berada di jarak serangan.Abar yang menjadi sosok di serang hanya bisa menarik sejumlah batu yang masih ada di sekitarnya, batu batu itu begitu koko saat bergesekan dengan pedang milik surya. Dengan itu lah suara yang membuat gigi sejumlah orang menjadi ngilu itu akibat suara yang ditimbulkan oleh serangannya.Dengan gesekan itu, sejumlah percikan api pun mulai keluar darinya. Abar yang tak ingin terus ditekan oleh pihak lain hanya bisa mundur sambil mempertahankan posisi untuk terus menyerang.Pemuda itu menggunakan batu di sekitar sebagai proyektil untuk dilemparkan ke arah Surya.Batu-batu itu seperti anak panah yang telah dilemparkan dengan k
Di sebuah area lapang yang kacau, sekelompok orang tengah memutar kepala mereka dengan perlahan menuju ke satu arah.Kelompok itu begitu gemetar saat memantapkan niat mereka untuk melihat ke arah yang tidak jauh dari mereka.Setelah beberapa saat berkonflik, kelompok itu akhirnya bisa dengan jelas melihat ke arah Surya.Saat kelompok itu melihat, mereka hanya bisa menjadi menganga di buatnya.Jelas bahwa kelompok itu sedang terkejut sekarang.Di sisi lain, Surya yang merupakan sosok yang menyerang juga menjadi terkejut saat melihat ke arah sosok yang ada di hadapannya.Bagaimana Surya tidak terkejut, hal yang Surya lihat kali ini bukanlah kepala yang terlepas dari badannya lalu berdarah-darah. Namun hal yang Surya lihat adalah seorang pemuda akrab yang sedang memegang pedang hitam miliknya.“Luruih!” kata Surya spontan.Sosok yang memegang pedang Surya itu sudah begitu tenang sebelumnya, namun ketika mendengar pihak lain menggumamkan namanya, dia hanya bisa ikut terkejut sama seperti
“Arghhhh sial! Kemana anak bodoh itu pergi!” Sebuah teriakan penuh amarah mulai terdengar di area itu.Dengan ini sekelompok orang yang tidak fokus sebelumnya mulai melihat ke satu arah.Kelompok orang di sekitar menebak dengan penasaran saat mendengar suara Surya.Dan benar saja, ketika kelompok orang di sekitar mulai menoleh, mereka bisa menemukan seseorang yang hilang.Jelas bahwa sosok yang hilang itu adalah Abar.“Sial kemana anak itu pergi?”“Bukankah dia menjadi pengecut sekarang? Aku pikir dia terlalu penuh dengah harga diri melihat semua hal yang telah diperbuatnya” kata seseorang dengan tampilan heran.“Apa gunanya harga diri jika kau mati?” keluh seseorang lain dengan realistis.Dengan ini kelompok orang di sekitar mulai perlahan menghilangkan keluhan mereka.Ketika kelompok orang sekitar sudah sedikit tenang, kini waktunya Surya lah yang berteriak dengan keras.“Arrgghh sial! Aku sudah begitu susah payah mengeluarkan banyak energi hanya untuk omong kosong ini!” teriak Sur
“Ahhhh!”Sebuah suara teriakan mulai terdengar cukup keras di sebuah area yang kacau.Kelompok orang yang mendengar hal ini hanya bisa spontan melihat ke arahnya. Dengan ini, mereka semua dapat melihat seorang pemuda yang dengan aneh menusukkan pedang ke dalam tanah.Sosok pemuda itu begitu akrab dengan sekelompok orang di sekitar. Jelas dialah sosok yang telah mengacaukan Abar beberapa saat sebelumnya.Sekarang Abar telah menghilang entah kemana, orang-orang berpikir mengejek saat melihat gerak-gerik Surya sebelumnya.Namun setelah mendengar dan juga melihat hal yang terjadi di depan mereka, kelompok itu malah baik mengejek ke arah diri mereka sendiri.Siapa mereka yang bahkan meremehkan sosok itu untuk melakukan hal mudah ini.Dengan ini kelompok orang di sekitar mulai melihat ke arah Surya berada dengan tampilan penasaran.Sementara itu, Surya sendiri tampak begitu susah payah saat memegang pedang hitamnya itu. memang dia sudah menancapkannya di tanah, namun pedang itu terus saja
“Kaboom!”Sebuah suara ricuh terdengar dengan keras menggetarkan area di sekitar.Baru saja Surya menebas ke satu arah yang kosong. ini dia lakukan karena indranya dapat mengetahui bahwa ada seorang sosok yang datang dengan cepat ke arahnya.Dengan ini Surya pun berpikir bahwa ini adalah Luruih yang lagi-lagi ingin mengacaukan pembunuhannya.Karena sudah terlalu kesal, pemuda itu akhirnya berniat untuk memberikan sosok Luruih itu sedikit pelajaran untuk dikenang.Setelah Surya menebas itu, dia sedikit mundur kebelakang. Dengan ini dia menjadi heran saat bergumam dalam hati.“Ahhh ternyata pemuda itu begitu kuat, dia bahkan bisa memukul diriku mundur meski aku sudah mengeluarkan semua yang ku punya.Surya pun menstabilkan dirinya dengan tenang saat melihat getaran kecil yang ada di ujung tangannya.Jelas tangan Surya menjadi kebas akibat dampak dari tabrakan kedua serangan itu.Karena penasaran dengan kondisi Luruih, Surya pun mulai mengarahkan pandangan ke arahnya.Saat Surya menoleh,