Di sebuah area rawa yang luas, sosok pemuda tegap tengah berjalan dengan kesal menuju ke satu arah.Pemuda adalah Surya, dia baru saja melihat hal yang paling dibencinya beberapa saat yang lalu.Karena tak ingin terus berlarut-larut memikirkan hal ini, Surya pun mulai bergerak dengan begitu tak puas hati menuju ke satu arah.Pemuda itu terus saja berjalan hingga dia sampai tak bisa ingat kapan langit berubah menjadi gelap.“Ahhhh sudah berapa lama aku berjalan? mengapa ini masih saja di area rawa yang tak berujung?” keluhan Surya dengan sedikit lelah.Saat Surya ingin mengistirahatkan badannya, tiba-tiba saja pemuda tegap itu bisa mendengar semacam suara berisik di area yang tak begitu jauh darinya.Dengan ini Surya mua tak mau melihat arah itu karena begitu penasaran.Setelah beberapa saat berjalan, Surya akhirnya bisa sampai di tempat yang entah bagaimana begitu berbeda dengan tempat sebelumnya.Tempat ini tidak lagi penuh dengan air, melainkan memiliki tumbuhan hijau rimbun yang me
Di sebuah area gelap yang ramai dengan orang, tampak seorang pemuda tega melihat ke arah telapak tangannya dengan tampilan yang tak mengenakan. Hal ini begitu kontras saat kelompok orang di sekitar begitu terpaku saat melihat ke satu arah. “Argh ada apa dengan kantong ini? apakah ini rusak?” tanya Surya tidak jelas. Pemuda tegap yang sedang melihat ke arah benda yang ada di telapak tangannya itu jelas merupakan orang yang buta akan informasi dunia. Sehingga dengan ini, dia akan menjadi bingung terlalu banyak meski hanya karena masalah kecil yang menimpanya. Saat Surya tengah dalam kondisi yang cemas, kantung itu terus saja bergetar dengan begitu hebatnya. Kantung itu sama sekali tidak menghibur Surya saat mulai meloncat-loncat cukup tinggi di tangannya. Benda yang mati itu terlihat menjadi hidup sekarang. Dengan ini Surya hanya bisa menjadi sedikit tak enak hati dibuatnya. Sementara Surya tengah begitu sibuk dengan kantung semesta miliknya, sekelompok orang di sekitar terus sa
Malam hari di sebuah area yang kacau, tampak seorang pemuda tengah menatap ke satu arah dengan rahang yang terbuka lebar.Tampilan pemuda itu begitu tak percaya saat melihat ke arah dimana kerumunan sedang saling membunuh satu sama lain.Meskipun kejadian pembunuhan itu begitu mencolok, namun hal yang dilihat pemuda itu bukan lah kerumunan yang sedang bertarung, melinkan melihat sebuah benda panjang gelap yang samar-samar dapat di lihat di gelapnya malam.“Sial pedang itu berulah lagi!” teriak Surya saat melihat pedang itu terus melesat menjauh darinya.Pemuda tegap itu begitu tak tahu harus bersikap seperti apa sekarang, pedang itu terus saja menyusahkannya dengan hal-hal yang tidak jelas.Pralaya selalu saja bergerak terhadap hal-hal aneh yang berada di luar nalar. Surya sebelumnya hanya bisa takut saat dia melangkah kemanapun dia pergi saat dia berpikir bahwa pedang pengacau itu akan selalu minta “makan” terhadap hal-hal aneh yang dijumpainya.Akhir-akhir ini pedang itu tenang seo
Malam hari di sebuah area gelap yang ada di dalam alam kecil, tampak sekelompok orang yang terluka menatap ke satu arah yang sama.Kelompok itu menatap begitu fokus dan juga ragu di saat yang bersamaan.Mereka semua baru saja melihat hal yang aneh terjadi tepat di depan mata kepala mereka sendiri.Kelompok itu tengah menatap ke arah pedang panjang yang melesat menuju ke satu arah. mereka semua diam terpaku pada awlanya, namun setelah melihat sosok yang berdiri dengan tegap di ujung lintasan pedang, mereka hanya bisa bergetar hebat karenanya.Jelas mereka memikirkan sesuatu sekarang.Pada awalnya mereka berpikir bahwa fenomena aneh yang mereka lihat sebelumnya adalah nyata terjadi akibat ulang benda lonjong hitam yang keluar dari bunga merah sebelumnya. Namun sekarang, mereka hanya bisa mengutuk dalam hati.Mereka semua mulai bersiap saat menunjukan wajah bermusuhan yang kental tak terbendung seolah berkata.“Sial beraninya kau mencuri tepat di depan mata kami!”Seolah mengerti dengan
Malam hari yang gelap, tampak sekelompok orang tengah bergerak dengan waspada di sebuah area yang ada di dalam alam kecil.Kelompok orang-orang itu tampak begitu kacau saat berlumur darah.Jelas bahwa kelompok itu baru saja bertarung dengan buruk di waktu sebelumnya, meskipun kelompok orang itu begitu buruk sekarang, mereka tetap saja semangat bergerak kesana dan kemari solah tengah mencari sesuatu yang berharga.Salah seorang yang sebelumnya telah menjadi amukan massa karena mengambil benda lonjong gelap yang keluar dari bunga aneh di kejauhan hanya bisa mencibir.“Sial semua usaha ku sia-sia!” teriak sosok itu berjalan terus mencari sembari mengingat kejadian pengeroyokannya sebelumnya.Jelas sosok itu tidak terima karena dia telah merasakan begitu banyak rasa sakit hanya untuk menjaga benda yang akan diambil oleh orang lain.Memikirkan kemalangannya, sosok itu hanya bisa sekali lagi mengutuk dengan penuh emosi.“Sial! Tunggu saja kau, jika aku bertemu denganmu. Aku pasti akan mengu
“Hahahahah aku menemukannya!”Suara seorang yang begitu girang mulai merendam area yang ada di dekat semak semak yang gelap itu.Meskipun tawa itu cukup girang bahagia, namun suasana yang dibawanya begitu canggung samar-samar menyembunyikan tekanan yang mencekam.Sementara itu, sosok yang baru saja di tepuk pundaknya oleh orang yang tertawa hanya bisa menjadi waspada saat menyiapkan dirinya untuk menyerang kapanpun waktunya tiba.Pemuda yang waspada itu jelas adalah Surya, dia berpikir bahwa sudah tak ada lagi siapa-siapa yang ada di dekat area itu sehingga tak ada satupun orang yang akan menangkapnya.Namun setelah merasakan tepukan pundak yang telah dilayangkan pihak lain, pemuda itu hanya bisa menyesal saat bersiap untuk membunuh sosok yang ada di belakangnya.Dengan ini Surya pun mulai menunggu pergerakan selanjutnya dari sosok orang tertawa yang ada di belakangnya.“Heyyyy aku sangat tahu dirimu! Jangan coba berbohong pada ku, kau sudah benar-benar tertangkap basah!” kata sosok i
Di sebuah area gelap yang cukup ramai dengan orang-orang, seorang pemuda tegap tengah berjalan dengan cukup gusar menuju ke satu arah.Sosok pemuda yang bergerak dengan gusar itu tidak lain adalah Surya, dia baru saja bertemu dengan sosok bertubuh gempal yang entah bagaimana terus saja berkata hal-hal benar terkait dirinya.Merasa terancam akibat mulut besar pihak lain yang tampak akrab itu, Surya hanya bisa melarikan diri dengan secepat mungkin tak ingin terus merasa khawatir dibuatnya.Saat Surya tengah berjalan menuju ke arah kerumunan, ada sedikit keraguan yang muncul di kepala Surya.“Apakah aku harus membaur di kerumunan? Ataukah aku lari saja dan menyelam diantara gelapnya malam?” tanya Surya ragu.Pemuda itu merasa tidak nyaman sekarang, entah apa akibatnya.Namun yang jelas dia sangat ragu untuk mengikuti rencana awalnya untuk membaur di dalam kerumunan.Dia sangat ingin menjauh dari area itu sekarang, tapi Surya juga takut bahwa gerak-geriknya begitu buruk dan bisa terbaca o
Di sebuah area gelap yang sepi, tampak seorang pemuda tengah berlari menuju ke satu arah dengan begitu cemas.Pemuda itu tampil dengan wajah pucat pasi dan juga tubuh yang bergetar.Entah mengapa Surya merasakan hal yang tidak mengenakan akan terjadi di sekitarnya.“Sial! Perasaan aneh apa ini?!” kutuk Surya gelisah.Dia pada awalnya ingin terus bersikap tenang saat bertemu pemuda babak belur sebelumnya. Namun ada dorongan yang aneh muncul di dirinya untuk bergerak menjauh dari kerumunan.Perasaan itu sulit digambarkan saat dia menjadi cemas, takut, dan juga gelisah di saat yang bersamaan.Kini perasaan itu terus saja muncul semakin tebal membuat Surya menjadi muak karena nya.Karena ini. pemuda tegap itu mau tidak mau melaju dengan cepat meninggalkan area yang ramai itu.Dengan hal ini kelompok orang yang masih saja mencari hanya akan berangan-angan untuk menangkap pencuri benda lonjong itu, karena Surya sudah benar-benar lenyap dari area itu.Setelah beberapa saat berlari, Surya akh