Share

Bab 159

Bab 159

Tidak ada yang menyahut. “Apakah ada yang menculik anakku Rey?” Badan Amina gemetar membayangkan hal buruk terjadi pada anaknya.

“Kita cari dulu.” Reynard dengan sigap menghidupkan semua lampu. Semua tampak lebih jelas sekarang. “Ini bukan perampokan biasa. Seperti ada yang sengaja mengangkut barang – barang di rumahmu,” kata Reynard heran, saat melihat korden di rumah Amina hilang.

“Rey, baju dan barang – barang berharga ku dan Ayang tidak ada.” Amina lemas sekali saat membuka lemarinya. “Siapa pelakunya ini Rey?” tangis Amina pecah.

“Tenang dulu. Kita cari anak – anak dan Bik Susi.” Rey berlari ke sana ke mari. Baju lelaki itu basah kuyup naik turun tangga.

Amina menguatkan hatinya. Dia membuka semua kamar. Sayangnya Bik Susi dan anak – anak tidak ada. “Mereka tidak ada Rey. Aku mencarinya di semua kamar.” Kepanikannya semakin bertambah.

Rey terdiam. “Kamar mandi Bik Susi!” Lelaki itu segera berlari ke belakang rumah. Amina mengejarnya.

Pintu kamar mandi Bik Susi terk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status