Bab 28 25082022 Bau anyir darah menyeruak. Eril dan Gatot saling berpandangan. “Kita dobrak pintunya sekarang!” Dia memberi aba-aba pada Gatot. “1…2…3!” Kaki Eril menerjang pintu. Seketika mata pemuda terkesiap melihat Amina tergeletak dengan lengan tangan teriris. Dia memeriksa napas dan urat nadi Na. Gadis itu masih hidup! Eril tidak mau menyia-nyiakan waktu, dengan sigap dia mengangkat tubuh Amina yang begitu ringan dan membawanya berlari ke UGD. “Ibu… Ibu!” Ayang menangis memanggil ibunya. Dokter Kartika memeluk Ayang dan mengajaknya menjauh. “Ayang mau ikut Ibu ke surga.” “Iya sayang, nanti Tante antarkan Ayang ke Ibu. Sekarang kita lihat film kartun di televisi yuk.” Kata-kata Dokter Kartika rupanya menarik hati Ayang. Tangis anak itu terhenti dan berubah menjadi senyuman. *** Amina merasa dirinya melayang-layang bersama pangeran berbaju putih yang membawanya terbang melintasi perbukitan. Pemandangan di sekitarnya sangat indah. Ada kupu warna-warni terbang di tama
Bab 29 26082022 Eril kesal! Dia berlari kebingungan mencari Amina sampai ke pelataran rumah sakit. Ia menjadi frustrasi karena tak menemukan keberadaan wanita ayu itu. “Di mana kamu Amina?” Eril merenggut rambutnya dengan kasar. Jika ada apa-apa dengan perempuan itu, dialah orang yang paling bersalah. Pemuda itu lalu duduk di depan tangga memperhatikan orang yang lalu lalang. Mungkinkah Amina kabur? Tapi sepertinya tidak. Ia yakin Amina tidak akan meninggalkan Ayang anaknya. Atau jangan-jangan Amina diculik orang? Ini kemungkinan terjadi. Rasa takut menjalari otak Eril. Matanya mulai frustrasi mengamati orang-orang. Ia berjalan gontai menuju kamar Amina kemudian duduk di kursi. Apa yang harus kukatakan pada Ayang jika anak itu bertanya tentang ibunya. “Sial! Kenapa aku perhatian sama bocah itu?” Telinga Eril mendengar bunyi sandal yang beradu dengan lantai. Bunyinya srak sruk srak sruk mendekat ke kamar Amina. Lelaki itu mendongak dan melihat seseorang masuk ke kamar Amina. Kepa
Bab 3028082022Ajeng tersentak! Tanpa menoleh, dia buru-buru membayar minumannya dan pergi. “Asu! Bagaimana orang bisa mengenalinya?” gumamnya kesal. Ia berjalan cepat sekali menyusuri trotoar.Lelaki yang tadi memanggil Ajeng memburunya. ”Hei! Percuma kamu kabur, fotomu sudah beredar di televisi.” Suara tawanya berderai.Ajeng menghentikan langkahnya dan tertegun. Badannya gemetar. “Bagaimana jika aku tertangkap polisi? Oh tidak! Itu sangat mengerikan!” Ia menutup wajahnya.“Ayo ikut denganku, aku akan melindungi kamu.” Lelaki bertato itu memegang tangan Ajeng dan membawanya ke sebuah gang sepi.“Tidak! Lepaskan aku. Aku tidak mau ikut denganmu.” Ajeng memberontak.Lelaki itu melepaskan Ajeng dan tertawa sinis. “Silahkan saja, tapi jangan kau pikir kamu bisa hidup dengan bebas dengan semua kesalahan yang telah kamu lakukan. Polisi mencarimu dan hidupmu akan berakhir di penjara bersama tikus-tikus busuk.”Membayangkan kehidupan di penjara membuat Ajeng merinding. “Hhh, kamu salah! Ak
Bab 3129082022 “Apakah kamu keberatan dengan pekerjaan itu?” Bang Tito mengulum senyum. “Kamu tega menjual adik sendiri masak wanita lain kamu tidak bisa.” Suaranya menohok ego Ajeng.Ego Ajeng tercabik. Dia tersenyum kecut. Sudah kepalang tanggung, daripada ditangkap polisi lebih baik ia menjadi germo dan hidup dengan nyaman di rumah mewah milik Bang Tato dan membantunya mengelola bisnis lendir.“Aku ambil pekerjaan itu Bang, tapi aku mau komisinya 40 persen!” Ajeng mulai menawar. Hidungnya mulai mencium lembaran uang masuk ke kantong dompetnya.“Tidak bisa, aku harus mengeluarkan uang untuk keselamatan kamu dan anak-anak. Juga perawatan anak-anak, rumah dan tempat tinggal mereka. Bagaimana kalau 35 persen?” jawab Tato. Dia yakin Ajeng takkan menolak tawaran manis darinya.“Deal!” kata Ajeng semangat. Persetan dengan moral, yang penting hidupnya terjamin. “Aku butuh baju. Bisakah Abang membelikan aku baju.” Ia tak mau mengutak-atik uang yang ada di rekeningnya.“Ya tentu saja, beli
29082022Amina gugup dengan lampu sorot yang menyorot ke wajahnya. Ia lalu bergantian melihat wajah Eril, Ayang dan Dokter Kartika. Kemudian Bapak dan Ibu yang sesekali mengusap air matanya. Perempuan tua itu haru menemukan anaknya yang hilang.Mereka semuanya hadir untuk memberikan support pada Amina yang sedang diwawancarai ekslusive oleh stasiun televisi ternama di acara Rosy Show. Nama Amina sontak menjadi buah bibir netizen setelah channel Youtube milik Eril menayangkan kasusnya.Amina yang semula bukanlah siapa – siapa kini menjadi terkenal dalam sekejap. Gadis cantik itu melihat aba – aba yang diberikan oleh floor director. Bayang – bayang kelam sekelebat hadir menghantui dirinya. Sekuat tenaga ia menghalau dan menguatkan hati. “Aku harus bisa!”“Selamat malam Amina, apa kabar?”“Baik.” Amina mengulum senyum menjawab pertanyaan host. Ia melihat titik di antara dua mata wanita cantik di depannya itu.“Amina kelihatan cantik sekali malam ini, dan saya kagum dengan kisah Anda. Jik
Bab 33 “Amina, tolong maafkan Ayah. Beliau sudah tua, kasihan jika harus hidup di penjara?” pinta Wahyu memelas. Amina bergeming, dia berdiri mematung seraya memandang wajah Wahyu dengan tatapan tanpa ekspresi. Wahyu bersujud pada Ibu Amina. “Tolong bujuk Amina Bu, supaya membebaskan bapak saya. Saya berjanji akan memberikan sejumlah uang sebagai pengganti penderitaannya.” Darah Amina mendidih. “Cukup! Berapa pun jumlah uang yang keluarga Mas Wahyu berikan, tidak akan pernah mengganti trauma saya dan Ayang. Pergilah! Jangan ganggu saya dan Ayang lagi.” Wahyu tidak memedulikan omongan Amina. “Amina, tolonglah, berapapun yang kamu minta, kami beri, asal Bapak dibebaskan dari penjara.” Ia tetap berusaha merayu Amina. Amina mencibir. “Pernahkan Mas Wahyu berpikir berada di posisi saya, Ibu dan Bapak?” Dadanya turun naik siap memuntahkan emosi yang dipendamnya selama ini. “Benar Nak. Ibu Amina sampai sakit – sakitan memikirkan Amina. Kami juga rela menjual tanah untuk mencari Amina.
Bab 34 31082022 Amina dan Eril kaget melihat Ibu Amina berdiri di dekat mereka dengan membawa Ayang di sampingnya. Buru- buru mereka bangun. “Maaf Bu, ini tidak sesuai yang Ibu pikirkan. Tadi saya melompat dari balkon kamar dan secara tak sengaja menimpa Amina,” beber Eril menjelaskan, supaya tak ada praduga yang tidak – tidak. Dia menjadi gugup. “Betul Bu, kami tidak melakukan apa – apa.” Amina turut memperkuat penjelasan Eril. “Hmm, apa benar begitu?” Ibu Amina masih memandang curiga kepada Amina dan Eril. “Kenapa Eril melompat, bukankah ada pintu masuk?” “Apa lagi yang harus Amina jelaskan. Eril menguji nyalinya dengan mencoba melompat ke balkon.” Amina mulai kesal. “Jika kalian bertindak ya tidak – idak lebih baik menikah saja.” “Apa – apaan sih Ibu ini, seenak sendiri menuduh dan memaksa orang untuk menikah. Amina dan Eril tidak ada apa – apa.” “Benar Bu, Ibu salah paham saja.” Berbeda dengan Amina yang tampak emosi, Eril masih sabar menghadapi Ibu Amina yang agak kolot
Bab 35 31082022 Ibu muda yang menggunakan celana legging dan kaos ketat berwarna merah, memandang Ibu Amina dengan jijik. Sedangkan anaknya bermain bola tak jauh dari Ayang. “Hih, saya benar kan? Gak ada anak kecil yang takut rumput, anak Ibu saja yang aneh masak memegang rumput saja menangis jejeritan seperti melihat setan!” jawabnya pedas. “Jaga ya omongan kamu. Anak saya tidak gila, cucu saya juga tidak aneh. Dia diculik orang! Kalau tidak percaya lihat televisi!!” Naps Ibu tersengal – sengal. Dia tidak terima anak dan cucunya dilecehkan orang. Ibu muda itu tertawa terbahak-bahak mengejek Ibu Amina. “Halu kali ye masuk tivi. Memangnya siapa situ?” Ibu Amina mau membalas tapi suaminya datang mencegah. “Sudah Bu, jangan diladeni, gak perlu itu. Kita kembali saja ke restoran. Siapa tahu Amina dan Eril sudah selesai sarapan.” Bapak menggendong Ayang, tangis anak itu telah berhenti lama. Ibu mendengkus kesal dan masih menggerutu hingga ia bertemu dengan Amina dan Eril. “Ibu ken