Share

Bab 17

Erlan mengeratkan rahangnya. Ucapan Eliza sangatlah mengundang amarahnya. Tapi, menghukum Eliza hanyalah membuang waktu, karena wanita itu tidak pernah jera.

Eliza tersenyum santai mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Aku berhasil membuatmu membunuh hewan peliharaanmu sendiri. Selanjutnya, mungkin aku akan membuatmu membunuh orang kepercayaanmu sendiri," ucap Eliza menyeringai.

"Kau!" Erlan menatap tajam.

Eliza terkekeh, meremehkan pria itu, "Bodoh," ucapnya kemudian meninggalkan Erlan yang tengah menahan amarahnya.

Erlan mengepalkan tangannya, menatap punggung Eliza dengan tajam. Sial, dia tidak bisa berbuat apa-apa, selain meminta para bawahannya bergantian menjaga Eliza.

**

Sejak kejadian itu, Erlan memantau Eliza melalui bawahannya, tanpa meninggalkan puluhan pekerjaannya. Mencari satu demi satu mata-mata yang menjadi penghianatnya.

Di tempat lain, seorang pria menjadi tahanan Evan dan Dante. Keduanya mengintrogasi tangan kanan Antonio yang mereka biarkan hidup.

"Katakan, siapa mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status