Share

Chapter 16

Mao baru selesai mandi. Ia menuju dapur untuk segera menuntaskan rasa laparnya dan hanya menghela napas saat seoonggok indomie yang tersisa di lemari. Hanya satu. Telor pun habis dan ia lupa memasak nasi. 

Biasanya Mao selalu menyetok bahan bahan makanan supaya hal seperti ini tidak terjadi. Ia tipe orang yang satu piring harus terdiri minimal 2 macam. Dan, nyatanya saat ini hanya tersisa satu bungkus,apa boleh buat. Daripada kelaparan dan mogok tidur. 

Mao harus menjadwalkan diri besok bahwa ia harus ke warung. 

Baru saja menyalakan kompor, Mao mendengar suara pintu tertutup. Ia segera mengintip dan tersenyum lebar. Belum menyadari raut wajah sang tamu yang amat sangat kusut. 

"Rafa... " Panggil Mao senang. Ia bahkan tidak sungkan untuk memeluk pria yang masih mengenakan jas itu lebih dulu. 

Yang disapa hanya berdehem tanpa menunjukkan minat lebih seperti biasa. Mao bantu melepaskan jas dan menyampirkannya di kursi. Membuka dua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status