Tergoda Gadis Muda
Bab 65Mengambil dua cangkir memberi kopi dan gula di cangkir berbeda. Mataku melirik kanan dan kiri. Mengeluarkan botol kecil dari kantung baju.Kutuangkan sedikit demi sedikit ke dalam cangkir mereka. Semoga esok pagi mereka tak bersuara lagi.Kang Udin dan Rini meraih cangkir yang kuletakkan di atas meja. Menatap mereka dari kejauhan. Apa reaksi yang akan terjadi.Aku memberi obat pencuci perut kepada bapak dari anak-anakku. Beberapa kali ia harus mondar mandir ke kamar mandi. Rasa kesal ku pada lelaki itu membuatku tega melakukan hal tersebut.Sedangkan Rini. Kuberi obat tidur agar mulutnya tak berkoar. Rini langsung masuk ke kamar.Kang Udin selalu mondar-mandir ke kamar mandi. Biar rasa ia sakit perut.Tubuh kang Udin semakin melemas. Rini tak kuat menahan katuk mata.Rini membawa kang Udin ke klinik dan akhirnya lelaki itu harus di rawat inap. SelTergoda Gadis MudaBab 66"Sedang apa kalian!" teriak Rini. Ia memergoki ku sedang berpelukan dengan kang Udin. Kami terkejut dengan kemunculannya. Kang Udin melepaskan pelukannya. Ia manatap Rini dengan benci."Ternyata, selama ini kalian membohongiku. Kamu adalah Eni. Kurang ajar sekali kamu!" makinya dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah wajahku.Rini mengambil gawainya dalam saku celana, ia hendak menghubungi seseorang. Kang Udin merebut paksa ponsel tersebut."Tolong, jangan kamu sakiti mereka!" ucap kang Udin mengiba. Ia menjauhkan ponsel Rini. Rini berusaha mengambilnya, meraihnya dengan paksa. Ia memukul tubuh kang Udin."Berikan ponselku, Kang. Berikan! Kau akan menyesal telah mempermainkanku," ancam Rini. Wajahnya memerah menahan amarah."Tidak, aku tak akan membiarkan kamu menyakiti mereka. Kamu hampir membunuh istriku. Kali ini aku tak akan diam saja." Rini terkejut dengan ucapan suaminya dan
Tergoda Gadis Muda Bab 67"Lala, kenapa bapak belum keluar?" tanyaku kepada anakku.Tiba-tiba perasaanku tak enak. Apa yang dilakukan suamiku di dalam rumah.Aku masih setia menunggu suamiku tak kunjung datang. Segumpal asap keluar dari dalam rumah."Lala, apa yang terjadi? Mengapa banyak asap di rumah itu?" Kuingin mendekat, tapi melihat Titan dalam dekapan berpikir dua kali."Ibu lebih baik kita lihat bapak," ujar Lala. Wajahnya khawatir menatap rumah itu.Tak berapa lama terdengar bunyi ledakkan dan api semakin membesar. Gumpalan asap menghitam tercium bau bensin."Bu, Bapak masih di dalam!" Lala panik hendak menyusul. Aku menariknya untuk menjauh. Orang-orang mulai berdatangan. Kami berteriak meminta tolong."Tolong! Tolong! Kebakaran!"Semua orang mengambil ember dan mengisi dengan air."Awas! Mobilny
Tergoda Gadis MudaBab 68Pov Author."Kalian tunggu di sana. Ada yang mesti aku lakukan," ucap Udin kala itu."Simpan ini, gunakan sebaik-baiknya," pesannya. Memberikan tas yang berisi uang serta perhiasan. Ia masuk ke dalam rumah dan menoleh ke arah keluarga kecilnya yang berdiri di seberang jalan menunggu dirinya.Udin masuk ke kamar, tubuh Rini masih terikat. Menatap wanita itu dan berkata," Jika saja aku tak tergoda olehmu. Mungkin kami akan bahagia. Tapi, apa mau dikata.Aku hanya seorang pedosa membuat umi, adikku, istriku, dan anak-anakku menderita. Semua sudah terjadi, aku harus akhiri agar korban dari keegoisanku tak mengalami hal buruk lagi. Maafkan Akang, Rini." Udin mengecup kening Rini lama. Ia bergegas mengambil bensin yang tersimpan di gudang. Lelaki itu sudah merencanakan semuanya.Suara lelaki memanggil nama Rini dengan sebutan sayang. Udin terkejut, ia mengintip di balik tembok gudang." Amir,"
Tergoda Gadis MudaBab 69"Kami hanya ingin bertemu Non Lala," ucapnya sopan dan hormat.Lala muncul dari dalam, ia mengandeng Titan yang sudah bisa berjalan."Ada apa, saya Lala," ucapnya lantang. Menatap para pria bertubuh kekar.Mereka langsung memberi hormat kepada Lala. Menundukkan tubuhnya hingga membentuk siku-siku.Gadis ABG itu mengernyit heran, mengapa mereka bersikap demikian. Lelaki itu menyerahkan amplop kepada Lala."Ini apa?" tanya Lala ketus. Membolak-balikkan amplop."Surat ini menyatakan bahwa Non Lala adalah pewaris harta dan perusahaan milik Nyonya Rini.""Apa!" teriak Eni dan Lala bersamaan.Sejak kejadian itu, para anak buah Rini datang ke warkop Eni. Lala datang membawa ember kecil berisi air.Byur!"Kalian ngapain di sini. Pergi!" Baju mereka telah basah. Setiap hari Lala akan melakukan segala cara untuk mengusir mereka.
Tergoda Gadis MudaBab 70"Lala, apa kamu yakin kita tinggal di rumah ini?" tanya Eni.Menahan langkahnya. Perasaan ragu dan takut dalam dada. Tangannya mengandeng Titan.Rumah yang sangat besar warisan dari Rini membuat Eni tak bisa mengedipkan mata. Suasana rumah sangat sepi hanya ada para pekerja seperi penjaga rumah, tukang kebun dan pembantu."Yakin, Bu. Tinggal di sini lebih baik. Ibu gak usah pusing mikirin kontrakkan.""Tapi, para pekerja siapa yang bayar?"Baron menghampiri mereka. Para pekerja dan keperluan rumah non Lala yang atur," ungkap Baron."Apa! Dari mana uang sebanyak itu. Sedangkan anak saya masih SMP. Tidak mau kami tak mau," tolak Eni hendak berbalik badan."Non Lala tidak usah bekerja. Perusahaan Non Rini banyak, aset dan sahamnya berlimpah." Jelas Baron."Kalau Rini orang kaya. Mengapa tinggal di desa dan memilih jadi anak kamp
Tergoda Gadis MudaBab 71Lala menenteng tas di punggung masuk ke dalam kelas dengan santai. Duduk di bagian paling belakang. Melangakah bagaikan model kelas atas. Menyibakkan rambut hitam yang lurus dan halus.Sepasang mata hitam dengan kumis halus dan jambang rambut panjang menatap langkah Lala.Tatapannya sulit diartikan. Tangan kiri memegang buku tebal sedangkan tangan kanan mengenggam spidol hitam yang siap mencoret-coret papan putih.Sorot matanya penuh amarah. Tubuh mungil Lala melewati tanpa berucap apa-apa seolah-olah lelaki itu tak ada. Bagaikan setan tak terlihat. Dilewati tanpa permisi."Hei, kamu! Kenapa baru datang?" Tunjuk jarinya ke arah Lala yang sudah duduk dengan menyilangkan kaki."Saya datang dari tadi. Bapak saja yang gak lihat saya." Melepaskan tas dan meletakannya di dalam kolong meja. Tanpa dosa dan tak mau berterus terang."Kamu tiba di sekolah sejak tadi. Kenapa baru masuk?" bentak Ark
Tergoda Gadis MudaBab 72Suara musik mengema di ruang tersebut. Lampu berwarna-warni berkelap-kelip. Hanya ada suara musik yang membuat tubuh bergoyang mengikuti irama. Semakin panas dan ramai.Dj cantik dan tampan berdiri paling depan seolah-olah mereka yang memimpin pesta itu. Semua pengunjung mengoyangkan tubuh dan tangan mengikuti irama. Para pasangan menikmati semua sentuhan musik yang diciptakan para DJ.Ruang berhawa dingin tak terasa menusuk tulang mereka. Minuman beralkhohol berjejer di meja.Para pekerja berpakaian hitam melayani para tamu. Beberapa orang bertubuh kekar bertugas menjaga keamanan bar tersebut.Banyak pengunjung dari luar negri dan dalam kota. Bar R termasuk paling populer dan aman.Bar tersebut juga ketat dalam menerima tamu. Tak boleh ada narkoba atau para wanita penjual tubuh.Minuman pun berkadar alkohol rendah. Murah meriah dan merakyat.Gadis manis berpenampilan memesona me
Tergoda Gadis MudaBab 73Arka mendengar sendiri kalau ibunya Lala mengizinkan anaknya menginap di hotel seorang diri."Ayo, Pak jalan!" menyandarkan punggungnya di jok mobil. Menatap ponsel pink dengan wallpaper foto dirinya."Dunia semakin gila anak gadis keluar rumah atas izin orang tua dan pergi ke hotel," lirih Arka.Ucapan Arka masih terdengar oleh gadis yang duduk di samping Arka. Wajah Lala langsung menoleh tak suka."Emangnya salah? Ngomong jangan pelan Pak. Saya masih denger. Kuping masih steril.""Tentu salah. Apalagi mendukung anak gadisnya. Pantasan saja kamu sering telat," sindir Arka."Saya kerja bukan menjual diri. Bapak jangan berpikiran negatif. Memangnya saya pelacur!" Nada suara Lala meninggi.Amarah Lala tak terkendali. Merasa direndahkan dan dihina oleh gurunya sendiri."Eh, kok marah?" Menoleh sekilas."Jelas saya marah! Bapak menudu