Tergoda Gadis Muda
"Kalau aku tutup mata, kalian pasti akan melakukan hal lain kepadanya.""Tidak akan. Kami tak akan menyentuhnya." Pria itu keluar mobil dan berpindah tempat duduk di samping Baron.Baron memilih mengikuti perintah mereka demi keselamatan dirinya dan Lala.Tak ada suara sedikitpun yang keluar di dalam mobil. Baron tetap waspada walaupun mata tertutup rapat. Sedangkan, tubuh Lala tak sadarkan diri. Baron mengenggam jemari Bos kecil yang terlihat dewasa dan tegas di mata para teman-temannya.Baron hanya mendengar suara deru mobil dan klakson. Tak beberapa lama kemudian mendengar para pengamen bernyayi di luar mobil. Biasanya, lampu merah menyala.Beberapa saat kemudian mobil tersebut membelok ke kiri. Baron tetap merasakan hal sekeliling.Suara ponsel dari salah satu anak buah Mr Ron di depan kemudi terdengar. Baron menajamkan pendengarannya."Sudah kami dapatkan. KamTergoda Gadis MudaSession 2Anak buah Gondrong saling bertatapan."Maaf' kan saya Tuan. Saya terpaksa memukulnya.""Kamu! Lancang dan berani menyentuhya.""Juna, hukum dia di bawah tanah!"Gondrong terkejut dengan perintah Mr. Ron kepada Juna. Ia menekuk lututnya dan memohon ampun. Wajahnya tertunduk tak berdaya. Tak bisa dibayangkan betapa seram berada di bawah tanah."Ampun Tuan!" Gondrong bertekuk lutut.Menatap Lala dengan penuh permohonan."Non, maafkan saya," ungkapnya."Seenak aja kamu minta maaf. Kalau sudah berjanji harus ditepati!" sindir Baron."Itu urusanmu! Saya tak suka ikut campur. Apa yang kamu katankan dan perbuat. Semua itu adalah dosamu." Lala membuang muka tak peduli."Kamu dengar Gondrong!" hardik Mr. Ron."Bawa dia Juna!""Jangan Tuan! Ampun!"Tubuh Gondrong di tarik paksa menuju ruan
Tergoda Gadis MudaSesion 2Mr Ron membuang muka tak menyangka dirinya di tolak oleh anak kecil yang masih bersekolah."Mohon maaf kalau Anda tersingung. Permisi saya harus pergi.""Tunggu! Jangan pergi!""Maaf, saya masih banyak urusan lain. Tolong jangan gangu saya lagi," tolak Lala.Lala dan Baron bergegas turun para anak buah Mr Ron menghalangi jalan mereka."Hei, kami ingin pergi!""Maaf Nona, kalian gak diizinkan pergi.""Memangnya kalian siapa? Minggir!" Lala mendorong tubuh penjaga hingga terjerembab.Saat ini adalah hal yang tepat untuk kabur. Para anak buah Mr Ron sedang ke bawah tanah menghukum Gondrong."Tidak bisa, Nona!"Lala menendang aset berharga lelaki yang menghalangi jalannya. Lala dan Baron bergegas pergi.Mobil terparkir di depan rumah. Seorang supir masih berada di dalamnya. Baron menarik paksa supir itu. Menghajar
Tergoda Gadis MudaSession 2Dikejauhan rumah Lala, terparkir mobil putih menatap Lala melalui teropong. Bibirnya tersenyum kagum.Walaupun, mengenakan seragam sekolah. Pesonanya tak pernah pudar. Rambut dibiarkan tergerai indah. Lala merawat dengan baik mahkota kepala."Sepertinya dia gak suka bunga," ungkap asisten lelaki yang duduk di sampingnya. Menatap Lala dari kejauhan."Cari hadiah lain untuknya," perintah pria di sampingnya."Bagaimana kalau perhiasan terbaru. Kita bisa memberikan sepaket komplit.""Dia bukan gadis matre. Cari yang simple dan luluhkan hatinya. Kalau perlu kamu searching di internet. Zaman sekarang cangih jangan pura-pura lupa apalagi pura-pura tahu.""Baik, Tuan." Menundukkan kepala tanpa membantah lagi."Gadis muda pesonamu sangat memikat hati." Monolog membuat dirinya semakin terpesona."Ibu, aku berangkat!" Pamit Lala tanpa mencium tangan. Melamb
Tergoda Gadis MudaSesion 2Rugi bandar gua pelihara elu. Makan banyak ngalahin kebo," sindir Lala. Terkekeh kecil di dalam kelas."Hei, kalian pasangan mesum. Jangan berisik!" Friska mendengar kebisingan dari Lala.Mata Lala membulat sempurna. Bu Friska telah kurang ajar berkata demikian. Memberikan nama yang amat rendah."Maaf Bu Mesum," balas Lala."Hei, kamu berkata apa?" tanya Friska bertolak pinggang."Ibu cantik kayak Miyabi." Rayuan dan pujian keluar secara bersama.Ha ... ha .... Semua murid yang mendengar ucapan Lala tergelak."Miyabi itu siapa? Artis baru." Friska baru pertama kali mendengar nama demikian. Tak tahu apa-apa dengan dunia Miyabi."Artis film biru," ucap salah satu murid."Film biru apa?""Bokep Bu." Semua murid tergelak. Lala memberitahu terang-terangan."Lala!" bentak Friska menahan amarah dan kesal.
Tergoda Gadis MudaSesion 2Dari kejauhan, seorang wanita menatap Lala dangan tatapan marah. Mendekati perlahan tubuh Lala dan Rehan yang tak menyadari kehadirannya."Lala!" panggilnya dengan suara keras.Mereka mendongakkan kepala menatap pemilik wajah. Sendok terlepas dari tangan mungil Lala."I-ibu.""Kalian ngapain di sini? Ini masih jam sekolah. Kalian pasti bolos!""Enggak, Bu. Lala gak bolos hanya saja ingin makan baso.""Tapi, ini masih pagi. Kalian pasti kabur di jam pelajaran. Rehan!""Ehm, Non Lala yang nyuruh kita kabur dari tembok."Mata Lala membulat sempurna. Menginjak kaki Rehan hingga pemuda itu meringis kesakitan."Aduh, Bos!""Kamu kenapa?" tanya Eni."Kakiku kakiku." Mengusap-usap kaki yang diinjak Lala."Lala kamu itu perempuan. Kenapa senakal ini?""Lala gak nakal h
Tergoda Gadis MudaSesion 2Arka berusaha membuka pintu dengan tangannya. Berkali-kali tak bisa terbuka dan memutuskan untuk menobrak pintu dengan tubuh kekarnya bersama Lala. Tak beberapa lama pintu terbuka lebar.Brak!Pintu ambruk di hantam mereka berdua.Lala dan Arka terjatuh di lantai. Para siswa mendengar keributan itu segera mencari sumber suara. Tontonan gratis dan jarang terjadi.Tubuh Lala berada di atas Arka. Posisi yang sangat intim membuat orang berpikir kalau mereka melakukan sesuatu."Pak Arka, Lala!" teriak seorang laki-laki berpakaian batik. Rahangnya mengeras dan napasnya memburu.Mereka mendongakkan kepala melihat pemilik suara barito. Menelan saliva lebih banyak hingga kering di dalam tengorokan.Arka mendorong tubuh Lala. Menjauhi muridnya. Bangkit dan menatap kepala sekolah yang baru tiba. Sedikit membungkukkan tubuhArka dan Lala berada dalam ruang kepala sekolah.
Tergoda Gadis MudaSesion 2"Bos, kenapa tuh muka kusut bener kayak benang," ledek Rehan yang asik mengali lubang dengan jarinya. Semakin dalam semakin enak rasanya."Diem kamu!""Duh, galak bener! Lagi PMS ya. Sensi banget ditanya.""Bisa diem, gak! Atau saya lakban mulut kamu.""Astaga, mulut mau dilakban emangnya kardus. Serem banget!""Kesel saya sama anak-anak. Mereka ledekin aja!""Ledekin apa?""Ibu mau jodohin saya sama pak Arka.""Serius? Alhamdulillah!" Rehan mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Berucap senang dan gembira."Kok alhamdulillah.""Kalau pak Arka kawin sama bos. Nilai saya dikasih bagus gak merah lagi." Terkekeh.Pletak!"Aduh, kenapa dipukul?""Saya gak mau dijodohin sama orang kayak gitu. Apanya yang bisa dibanggain. Romantis kaga nyebelin iya. Nanti makan ati."
Tergoda Gadis Muda Session 2Lala mengenakan hoodie coklat yang ia pinjam, melangkahkan kaki melewati Baron di depan warung kopi. Saat ini, ia tak ingin diganggu oleh siapapun. Entah mengapa hatinya mendadak galau. Tangan kanannya melambaikan tangan untuk menghentikan angkutan umum merah menuju suatu tempat.Lala membuka penutup kepala dan melepaskan masker di mulutnya. Menyandarkan tubuh ke jendela. Angin berhembus menyejukkan kulitnya. Tatapan ke luar jendela mengikuti mobil berjalan. Lala merindukan seseorang dan pelukannya. Mengingat moment kebersamaan mereka. Walaupun, menyakitkan hati akan tetapi rasa cinta dan sayang kepada dia tak akan tertandingi. Lala menghapus jejak air mata."Neng, kenapa?" tanya seorang ibu yang duduk di sampingnya." Jangan sedih, cowo emang gitu. Cari lagi, Neng." "Eh, gak papa Bu. Cuma rindu aja." "Mendingan cari cowo yang lain. Neng it