Tergoda Gadis Muda
Bab 27Kehadiran RohimSetelah tragedi kecelakaan Rini. Umi mengalami stroke ringan, tangan kanannya tidak bisa digerakkan. Aku menatap mertuaku iba. Ia masih berusaha untuk sembuh demi cucu-cucunya.Rini dan anak dalam kandungannya tidak bisa di selamatkan, akibat benturan yang sangat keras bagian kepala dan perut terhantam batu besar. Jenazah Rini dibawa pulang oleh orang tuanya.
Tatapan Umi terlihat sayu dan kosong. Ku langkahkan kakiku mendekati ranjangnya.
"Umi minum obat dulu," ucap aku duduk dipinggir kasur. Memberikan obat sesuai anjuran dokter.
"Eni, apakah Udin sudah ditemukan?" tanya mertuaku dengan nada lemah.
"Belum, kita berdoa saja untuknya. Semoga kang Udin, segera ditemukan."
"Umi, gak punya siapa-siapa lagi. Anak-anak Umi telah pergi semua. Hidup ini hanya sebatang kara," ujarnya dengan nada sedih.
"Umi, masih punya aku. Eni menantu Umi. Ada Lala dan U
Tergoda Gadis MudaBab 28 Tiga bulan telah berlalu, semakin hari perutku semakin membesar. Kang Udin belum juga ditemukan. Aku sudah melaporkan kehilangan pada pihak kepada pihak berwajib. Mereka belum menemukan Kang Udin. Aku selalu berdoa di dalam sujud agar Kang Udin baik-baik saja, cepat ditemukan atau kembali kepada kami. Lala sering sekali menangis menanyakan keberadaan Bapaknya.Gadis itu sangat merindukan kang Udin. Umi dan Uki masih berada di rumahku. Aku berjanji akan mengurus mereka dengan baik. Semakin hari tubuh Umi berubah semakin kurus, napasnya terputus-putus. Aku selalu menyediakan oksigen untuk mertuaku. Memudahkannya untuk bernapas. "Eni jual saja rumah Umi dan tanah di kampung untuk biaya persalinanmu dan sebagai ganti biaya pengobatan Umi," ucapnya lirih namun aku masih dapat mendengarnya. "Tidak Umi, biar semuanya Eni yang menanggung saya masih mampu bekerja." "Lihatlah, perut
Tergoda Gadis MudaBab 30 Semakin besar perutku semakin cepat lelah. Melangkah perlahan menahan bobot. Tak sengaja kakiku tergelincir ketika menaiki tangga.Rasa lelah dan beban berat membuatku tak bisa menyimbanginya. Kakiku terasa sakit sekali."Aw!""Eni, kamu gak papa?" Suara yang tak asing di telingaku. Ia adalah anak dari pemilik restoran ini."Eh, Gak papa, Pak. Terima kasih sudah menolongku," ungkapku. Tubuhku tertahan tangan kekarnya. "Kamu itu dari mana?" tanyanya dengan nada meninggi. "Saya dari toilet, Pak." Ia mendesah panjang." Di atas juga ada toilet. Kenapa tak kau gunakan. Kalau kamu jatuh bisa bahaya buatmu." "Toilet di atas rusak dan tak ada air," ungkapku."Kamu bisa panggil tukang untuk memperbaikinya. Jangan jadi alasan!" "Iya, Pak." Aku hanya menundukkan kepala tak berani menatap matanya. "Ika! Ika! S
Tergoda Gadis Muda Bab 31Ketika lampu merah dipertigaan jalan. Aku tak sengaja mengkap sosok mirip sekali kang Udin. Lelaki itu berpakaian kumuh. Memakai topi hitam. Ia mendongkakkan kepala ketika melihat lampu merah. Wajahnya terlihat jelas walaupun sedikit hitam dan kusam. "Kang Udin!" panggilku. Aku turun dari motor. Berjalan cepat mengejar lelaki itu. Suara klakson terdengar berkali-kali. "Bu, bu! Mau ke mana?" teriak ojol tanpa kuhiraukan. Saat ini pikiranku hanya mengejar kang Udin, bapak dari anakku. Berjalan cepat memegang perutku.Lelaki itu cepat sekali berjalan. Aku menoleh kiri kanan mencari keberadaannya. "Kang Udin! Kang!" panggilku di pinggir jalan. Mungkin semua orang menatapku iba atau aneh. Bisa juga menganggapku gila. Aku hendak menyeberang, tak melihat lampu lalu lintas. Lelaki itu berada di seberang jalan. Kupanggil namanya, ia tak menoleh sedikitpun. Mungkin suara kendaraan
Tergoda Gadis MudaBab 32"Tidak bertemu. Hanya mirip bapak. Tidak mungkin bapak Lala jadi gembel," ungkapnya.Apa yang aku lihat sama dengan Lala. Apa jangan-jangan kang Udin menjadi pengemis.Ya Allah, mengapa lelaki itu tak kembali kepada kami."Kamu yakin dengan yang kamu lihat?""Entahlah, apa mungkin hanya mirip saja. Ibu, Lala kangen bapak. Bapak ke mana, ya." Lala menundukkan kepala."Kita berdoa saja semoga bapak cepat pulang.""Tapi, kenapa tak ada kabar. Apa jangan-jangan bapak telah tiada. Apa mungkin bapak dijahatin orang, dirampok atau dibegal."Ucapannya semakin membuatku khawatir. Aku menenangkan diri agar Lala tak panik."Lala, gak boleh berpikiran seperti itu. Kita berdoa saja semoga. Bapakmu baik-baik saja. Ibu yakin Bapak masih ada. Mungkin, butuh waktu.""Bapak gak datang pas teteh Rini kecelakaan. Bapak gak tahu kalau Ibu hamil.""Bapa
Tergoda Gadis Muda Bab 33Mendapatkan informasi dari berita tadi pagi, aku menghampiri rumah sakit yang mengurus mayit di dalam karung.Lala tetap ingin ikut bersamaku. Tak bisa mencegah keinginannya. Berusaha tegar di depan anakku. Selama perjalanan, Lala menangis tak henti-henti. Begitu juga dengan aku. Mobil yang aku pesan dari via online melanju dengan hati-hati. Hujan tak henti-henti." Cuaca sedang tak bagus, jalanan menjadi licin," ungkap supir. "Pelan-pelan saja, Pak." "Ibu, kalau Bapak tiada. Lala tak bisa bertemu lagi," isaknya. "Kita harus ikhlas. Apapun yang terjadi.""Kasihan Bapak, hidupnya menderita. Apa salah bapak telah mereka bunuh?" "Sabar, Lala. Mungkin, ini sudah kehendak Allah." Mobil berhenti di rumah sakit yang kami tuju. Aku menghampiri resepsionis. "Ibu lurus belok kanan dan turun tangga. Silahkan ke ruangan Jenazah unt
Tergoda Gadis Muda Bab 34Hari ini tanggal merah, berniat untuk mengumpulkan keperluan calon bayiku.Lala tak bisa menemani Ibunya. Ia ingin fokus belajar menghadapi ulangan semester. Bersyukur Lala rajin belajar dan pintar.Kulangkahkan kaki mengelilingi toko perlengkapan bayi dalam mall. Usia kandunganku sudah hampir tujuh bulan.Perasaan bahagia menyelimuti hatiku. Aku pun sudah mengetahui jenis kelamin anak dalam kandungan. Lala akan memiliki adik laki-laki. Begitu senangnya hati Lala, mendengar kabar ini.Memilih pakaian bayi yang lucu dan mengemaskan. Tangan ini tak berhenti menyentuh semua pakaian laki-laki yang baru lahir. Senyum ini melengkung dengan sendirinya.Pergerakkan dalam perutku membuat aku geli, mengelus dengan lembut dan mengajakkan berbicara, rasa lapar menyapa diriku.Waktu menunjukkan jam 11. Melangkahkan kaki ke kasir untuk membayar semua belanjaanku. Menuju f
Tergoda Gadis MudaBab 35"Mbi ... mbu"Suara Uki yang sedang berceloteh. Aku tersenyum bangga kepadanya. Tubuhnya yang sintal dan pipinya yang gembul membuat dirinya semakin lucu dan menggemaskan.Rohim pernah meminta hak asuh Uki tapi, aku tak mengizinkannya. Aku tahu kesalahan yang aku lakukan. Rohim berhak atas Uki. Tapi, Umi tidak mau menerima mereka . Setiap dua minggu sekali, papa Uki datang dengan istrinya. Mereka selalu rutin memberi nafkah materi kepada anaknya.Rohim mengerti dengan kondisi dan keadaan yang terjadi. Memberikan hak asuh Uki kepadaku. Lelaki itu berubah menjadi soleh. Alhamdulillah, Mariyam telah merubah sosok Rohim menjadi lebih baik.Sedangkan suamiku, sampai sekarang tak kutemukan. Berbagai cara telah kami lakukan. Rindu aku kepada dirinya. Doaku selalu menyertainya. Berharap kang Udin masih hidup dan sehat. Aku sudah memaafkan kesalahannya. Manusia tak pernah luput dari
Tergoda Gadis MudaBab 36Kepala kang Udin bergerak, ia menatap Lala dan menyentuh tangannya."Lala, maafkan Bapak. Maaf," ucapnya dan tak sadarkan diri."Bapak!"teriak Lala memeluk dada bapaknya yang berbulan-bulan menghilang.Kakiku melemas, untung saja seorang ibu-ibu menahan tubuhku. Noda merah menetes di keningnya. Lala terisak dan aku hanya menatap mereka.**Ruangan bernuansa putih terlihat di mataku, para petugas berseragam biru muda dan seorang lelaki paruh baya sibuk dengan alat yang menempel di telinganya. Sedangkan wanita muda mendampinginya dengan setia. Mengambilkan alat yang di butuhkannya.Wajah anakku terlihat sedu, memang salah kami yang tidak memberitahu orang-orang kalau Kang Udin suamiku. Apa mereka tidak mendengar panggilan bapak kepada lelaki yang mereka kejar. Terkadang, orang lain mengambil keputusan sepihak tanpa memikirkan kebenarannya.Wajah lelaki yan