Share

Bab 52

Kasto kini sudah tak tinggal lagi dirumah lamanya. Ia memutuskan untuk menjualnya dan memilih untuk hidup berpindah-pindah. Sebuah perasaan bersalah telah menguasai hatinya, sehingga ia kini menjadi seperti orang yang terganggu mentalnya. Selalu dihantui ketakutan dan tak pernah merasa tenang. Uang hasilnya menipu sebagian ia tabung dan sebagian lainnya ia gunakan untuk keperluan hidup. Perjalanan akhirnya membawanya ke suatu tempat di pinggiran kota yang jauh dari hiruk pikuk kesibukan. 

Langkahnya terhenti di sebuah warung makan yang terlihat sederhana. Rasa lapar dan haus membawanya kesana.

"Selamat siang pak, mari masuk," ucap seorang pelayan mempersilahkannya untuk mengambil tempat. Sedikit ragu, namun akhirnya ia masuk juga, dorongan rasa lapar membuat kakinya melangkah perlahan dan duduk disebuah kursi kosong.

"Nasi dengan lauk telur dan tumis sayur saja mbak, minumnya teh hangat,"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status