Share

Bab 85 : Buket

Divya masih berdiri di pinggiran teralis. Ia cemas dan risau. Ghazi belum juga tiba saat jarum jam berada di angka sembilan malam.

Wajah Divya sudah mulai kusut. Dia khawatir dan ketakutan. Lalu ketika membalikkan tubuh, sebuah buket bunga yang sangat besar berada di hadapannya.

"Ghazi!" pekik Divya. Ia menyingkirkan bunga itu dan memilih untuk memeluk tubuh suaminya. Dia rindu, dia hanya ingin pria itu, bukan hal lain.

"Maaf, terlambat, Bee," sesal Ghazi.

Pria itu sempat menelepon Ivy, menanyakan apakah Divya sudah makan atau belum. Namun, gadis keriting itu menjelaskan bahwa Divya telah pulang sejak siang.

Begitu mendengar kabar itu, Ghazi lekas pulang dan di tengah jalan ban mobilnya bocor. Ia harus menunggu partnernya dan mengantarkan mobil lain untuknya pulang. Lantas sebagai permintaan maaf itu, Ghazi menyempatkan diri untuk membeli buket.

"Tidak, aku yang harus minta maaf. Kamu pasti enggan untuk pulang karenaku kan?"

Ghazi menggeleng, kemudian merunduk untuk mendaratkan satu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status