Share

Sembilan Puluh Satu

Bella bergeming memikirkan ucapan Amelia. Apa ia harus dibangun dari tidur dan meratapi kenyataan kalau memang benar apa yang dikatakan oleh teman lamanya itu. Namun, hati kecilnya mengatakan Elvaro tidak seperti itu.

Pria itu baik, hanya saja kesalahpahaman membuat Tuan El tidak bisa berpikir dengan baik. Bara api cemburu membuatnya tidak bisa memendam emosi hingga membuat iya begitu saja membiarkan Bella pergi dari rumahnya.

Tangis Bella tak henti meratapi nasibnya, iya seolah-olah tidak percaya jika Tuan El seperti yang di katakan Amalia. Beberapa bulan lamanya bersama dengan pria itu membuat kenangan sendiri baginya.

"Kamu bisa kuat Bel, daripada kamu memikirkan pria itu lebih baik kita memulai hidup baru. Ada lowongan sebagai asisten rumah tangga di tempat aku bekerja dulu. Apa kamu mau bekerja di sana?"

Bella mengangguk tidak ada cara lain untuk menghidupi dirinya selain dia bekerja. Sebuah ketakutan, apa mereka mau menerima dirinya sedang berbadan dua.

"Jangan bilang kamu su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status