Share

Chapter 32 | Bimbang

Naresh terbangun saat mendengar deringan telepon yang memekakkan telinganya, tangannya meraba-raba meja, dengan mata yang masih sulit terbuka. Ia langsung menempelkan ponselnya ke telinga tanpa melihat siapa si penelpon.

"Halo," ucapnya serak.

"Turun, Naresh. Aku ada di lobi," jawab seseorang di seberang telepon.

Deg!

Naresh sontak membuka kedua matanya lebar-lebar, ia menatap layar pipih di tangannya. Di layar ponsel tersebut, terpampang nama Kenzie dan detik waktu yang terus berjalan.

"Kau ngapain di sini? ini masih jam dua, gila!"

"Cepat turun atau aku yang naik."

Naresh menggeram kesal, "iya-iya. Tunggu sebentar."

TUT!

Naresh mematikan sambungan teleponnya dengan asal. Lelaki itu lantas bangun dan beranjak menuju kamar mandi guna membasuh tubuhnya yang lengket karena sisa percintaannya dengan Bella. Sekitar tiga puluh menit, Naresh sudah siap turun.

Ia membangunkan kekasihnya untuk berpamitan, namun sayangnya wanita itu masih betah menutup mata. Dengan berat hati akhirnya Naresh m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status