Share

55. Perasaan Canggung

Happy reading....

"Mengingat sesuatu?" tanya Haidar seraya tersenyum.

"Ka--kau...." Suara Hera terasa tercekat di leher dengan mulut dan mata yang terbuka lebar sambil menatap Haidar.

"Ternyata Tuhan mengabulkan doaku," kata Haidar. "Walau sedikit terlambat," lanjutnya menggidikkan bahu dengan kekehan kecil. Seperti sedang menertawakan takdirnya yang jika diingat-ingat lagi cukup lucu.

Hera terdiam. Segala ingatan malam itu bergulir bagai potongan film yang baru saja tersambung hingga menjadi cerita yang lengkap. Sungguh Hera tidak pernah menyangka jika pria yang malam itu bersamanya ternyata Haidar. Si pria berambut silver. Lagi pula mana Hera tahu pria itu adalah Haidar karena sekarang rambut Haidar berwarna hitam.

Senyum di wajah Haidar memudar perlahan saat melihat wajah Hera yang terlihat gelisah. Seperti tidak senang de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status