Santi.Senyumku begitu lebar setelah mendengar hak tanah ini pasar di gugat ulang, dan tentunya mas roy yang menjadi pengacaranya, keluarga yang benar-benar tak terduga.Penggusuran benar-benar tak terjadi beberapa hari, dan belum ada kabar lagi setelahnya. Pemberitaan pun kembali normal seperti biasanya.“san.. kok masih belum ganti pakian?” tanya mama yang sudah berpakian rapih seperti mau kondangan. Papa juga.“hee?? Kenapa?”“hari ini, papa sama di udang makan malam,”“oh ia aku lupa,” aku benar-benar lupa, papa sama di undangan sama keluarga hara buat makan malam di restoran kakaknya.“ayo cepat:“nanti albert juga datang, dia nyusul” ucap papa. Aku langsung bergegas, memakain gaun yang bekas harsa kasih dulu yang belum sempat aku pakai. multi Way Maxi Dress.“hmm agak menonjol banget” gumamku sepertinya salah pakai, tapi tak ada waktu lagi, pakai ini aku merasa buah dadaku menjadi agak ketat di tambah branya juga aku jenis braless, tak ada talinya.“wahh cantiknya” ucap mama.“t
HarsaIni yang gue kurang sama hara, dia serahin ke gue buat urusin sisanya, yang gak langsung beurusan lagi sama keluarga taslim.Walau sudah menang sidang berkat mas roy, gue tetap harus mengambil sertifikatnya ke orangnya langsung. Dengan membawa surat hasil persidangan.Sidang berlangsung empat kali, dua kali mereka datang untuk mencoba mempertahankannya, tiga dan empat mereka tak datang. Karena beberapa mantan gue dulu bersaksi untuk pelecehan seksual yang di lakukan rudy.Awalnya soal ajeng harusnya tak ada yang tau,, itu justru beberapa karyawannya membuat pemikiran gue datang karena kasus ajeng.“beb liat” chat dari bella soal bekas perusahaan gue, kasus ajeng mencuat menjadi kasus bunuh diri,“dari soal bunuh diri, salah satu karyawannya, menjalara ke pelecehan seksual, korupsi, pencucian uang”“pasti pak taslim yang melakukannya,” ucap om roni yang di samping gue dan buka pintu.“eh? Om? Kenapa om yang antar?”“om temanin kamu, papa kamu kwahtir terjadi apa-apa” jelasnya.“ta
SantiAku senang, akhirnya urusan pasar selesai, sampai akhirnya aku tau, ternyata egonya itu membuat hara punya pendirian kuat, apa yang di bilang, harus di lakukan sampai benar-benar bisa.Malam ini aku perjalanan ke rumah hara, buat persiapan liburan ke lombok, hanya kami berempat.“bella kamu nginap juga?” angguknya,“udah dari kemarin hehe”“tap ikan masih empat hari lagi”“sengaja kok, aku taruh barang disini, soalnya besok ada client di daerah sini” ucapnya.“oh,, gituu”“jadinya habis itu gak nginap lagi?”“hehe iah, ““hmmm san.. ada model baru,” tunjuk bella, kasih tau model body stocking, dari talinya jarang sampai full body menunjukan buah dadan dan selangkanga aja.“kamu suka yang mana?”“hmm, hehe gak main bedua kan?”“ih gak dong, kan cukup sekali aja, pengenalan ahahha” tawanya. Aku pilih body stocking yang seperti pakaian renang, one piece, bauh dadanya terbuka, dan selangkangnnya juga, tapi dipadu lagi sama stocking kaki.“kita pesan yah”“hee?”“hahah, sesekali lah
HarsaAwalnya aku sama hara gak berniat malakukan hal seperti ini, karena ide aku sama hara cuman jailin santi sampai klimaks aja,Saat di lapangan beda dari yang rencanakan, apa lagi santi sengaja megangganti pakiaanya di tambah gak pakai bra dan juga celana dalam,Padahal dia sempat mengusir aku sama hara saat lagi tegang-tengangnya, tetap saja hasilnya dua lawan satu. Dan yang bikin aku sama hara terkejut santi membiarkan kamu melakukannya.Saat sudah selesai, santi tertidura karena kelelahan, perjalanan dan olahraga malam ini,“sorry har ke bablasan sampai threesome,” kataku“tergantung santi, kalau dia gak nolak, gak masalah,”“yang masalah, soal lo udah perawanin lubang anusnya shanti” ucap hara tersenyum.“gue harus buat perhitunan soal itu” lanjutnya.keluar kamar.“okeh, gimana kita lakukan hal yang sama, ke bella?” tanyaku, karena memang agak bersalah soal itu.“tapi lo masalah gak soal itu?”“lo tau lah, bella lebih agresif di banding masih perawan,”“serriuss??, terus santi
Ada sesuatu yang membuat aku terbangun, rasanya penisku seperti ada yang menggocoknya.“be bellaa” gumamku melihat bella memakai handuk sambil mengocok penisku perlahan.“ngapain? Ohh belll~~” penisku benar-benar sudah ekrresi maksimal.“ucapan selamat pagii~~” ucapnya Tak lama dia menghentikan kocokannya setelah aku benar-benar terbangun,“lo yang ganti gue baju yah?” lanjutnya“hmmm, iah,”“makasih” senyumnya, membuka handuknya,Aku bisa lihat buah dadanya dari pantulan cermin, dan kembali teringat tubuh nia yang telanjang bulat.“aku ke bawah dulu, kak yua ada panggil tadi ya” ucap bella langsung sedikit tergesa keluar kamar,Selesai mandi aku pun langsung ke bawah, yang ternyata sudah ramai. Dan ada gaun pengantin kak yua, Kesannya simple dan berkelas, Dan juga ada gaun buat bridesmaid.Dari kejauhan papa membawa setelan kemeja dan juga jas kea rah luar rumah, waktu bersamaan juga mama langsung lapisi dengan plastic setelan jas nya.“buat kemana itu pa ma?”“buat hara, di titipin
“pakai ini” pintanya,“ayo cepetan hujan deras ini” dengan terpaksa aku memakai, dan lagi aku benar-benar merepotkan mada. Tiba-tiba mada tersenyum hampir ketawa setelah selesai aku memakai jas hujan.“kenapa?”“lucu, aja jas hujan nya kegedean ahaha… “ aku langsung pasang muka bebek,“HAHHAHAH” tawa mada cukup keras, tapi memang benar aku seperti tenggelam, walau hanya memakai bagian atasnya/“maaf ya, jadi kamu ikut sial karena aku” ucapku sambil jalan, mada sudah basah kuyup masih dorong motor.“sial? Gak kok, emang lagi apes aja kali,” sudah setengah perjalanan, aku sedikit gak tega melihat mada yang basah kuyup dan sesekali menyeka wajahnya pakai tangan karena hujannya benar-benar deras.“pakai ini aja aku pegangin” ucapku langsung mengambil tempat kue yang pecah, tapi masih bisa untuk pengganti payung. Mada tak protes hanya senyum kecil. Untungnya posisinya pas aku naik tortoar bisa payungin kepala mada.“gak pegal emang?” tanyanya“gak kok enteng, masih beratan beban hidup” mad
Minggu siangnya, aku izin ke nci untuk bersih-bersih gudang dulu, karena besok mulai perkerjaan sebenarnya yaitu membuat kue kering. suara motor tepat berhenti di depan rumahku, dan itu benar mada, dia datang tepat jam dua belas siang.aku langsung ganti pakaianku pakai kaos dan celana pendek, soalnya aku cuman pakai tangtop dan hotpants, habis itu baru buka pintu.“yuk, gudangnya mana?” tannya liat ke arahku, aku kira dia melihat ke arah dadaku, tetapi melihat ke dengkul dan sikutku yang sudah aku perban.“tenang aman” kataku. mada cuman senyum.“itu samping rumah, eheh bentar aku cari kuncinya,” Rencananya aku mau buang barang yang terpakai, karena pas kemarin sebelum aku sama papa belum baikan, papa bawa semua barang aku tanpa sisa.“ketemu,” mada langsung buka rolling dor, aku langsung di belakangnya, takut ada tikus atau kecoa yang tiba-tiba keluar dari sana. Ternyata tidak ada, hanya tumpukan dus yang teratata rapih, walau sudah berdebu dan ada jarring laba-laba.“semua dus di k
“selesai” tepuknya. Nia langsung kasih dua jempol,“tinggal kondangan dah, cocok dahh” komentar babeh yang sudah selesai makan ubinya.“masa beh?” jawab nia, tertawa.“ah babeh mah, makan ubi lagi gih biar diem dikit” kata gue,“ogah, ubinya nyelap di gigi”“hahaha lucu” celetuk nia tertawa melihat gue sama babeh saling sindir, saat nia tertawa gue ngerasa kayak pelawak, gue sama babeh saling tatap dan ketawa bentar.“kamu udah siap?” saat selesai memakaikan dasi,“siap dong” walau hati gue berkata belum siap. Benar-benar belum siap.“boong, hehe, pasti belum siap”“tapi gak apa-apa masih lama ini, aku yakin siap dan datang sesuai janji kamu ke aku” lanjutnya senyum.“janji” ucapnya kasih jari kelingking seperti anak kecil.”“ayoo janji, kalau gak janji aku gak pinjamin ini tuxedo” ucapnya.“iah janji” aku mengikuti kemauan nia.“yaya yay a” suara babeh mau ledekin gue lagi,“nanti kamu pulangin kalau acara udah selesai, itu punya adikku, jadi jangan buat robek atau kotor” ancamnya te