"Ada masalah?" Sasmaya bertanya pada pria yang masih enggan untuk bangun dari tempat tidur.Ale menggelengkan kepalanya dan menatap wanita yang tengah mengenakan anting-anting di telinganya. Sasmaya sudah terbangun sedari tadi dan setelah mandi sepertinya dia bersiap hendak pergi."Kau mau kemana?" Ale bangkit dari posisi nyamannya dan melangkah mendekati meja rias, di mana Sasmaya tengah mematut diri di depan kaca."Aku harus kembali ke Indonesia," sahutnya dengan santai."Secepat ini kau meninggalkanku?" Ale melingkarkan lengannya di pinggang ramping wanita itu dan memeluknya dari belakang."Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di sana. Bukankah kau juga harus kembali ke Madrid?" Sasmaya tersenyum tipis dan membelai lengan yang melingkari pinggangnya dengan sentuhan lembut tetapi menggoda."Iya, tetapi sebelumnya ada yang harus aku selesaikan dengan Andrew Kim dan Claw." Ale berucap malas dan menyurukkan kepalanya ke ceruk leher jenjang Sasmaya.Aroma harum yang khas dan lembu
"Halo Ko Andrew!" Dua orang pria mendekati meja mereka dan menyapa Andrew Kim."Hai Julian! Claw! Duduklah!" Andrew tertawa menyambut kedua pria yang jauh lebih muda darinya untuk duduk bersama mereka."Terima kasih! Halo Senor Ale!Apa kabar?" Salah seorang pria yang sepertinya lebih dewasa menyapa Ale dengan sopan dan mengulurkan tangannya hendak menyalaminya."Hai!" Ale tersenyum dan menjabat tangannya."Ale, ini Julian dan Claw. Julian adalah CEO SoS skuad dan Claw adalah kepala pelatih mereka. Aku rasa Sasmaya sudah menjelaskan padamu bukan waktu kalian bertemu di Spanyol beberapa saat lalu?" Andrew memperkenalkannya pada dua pria itu.Ale tersenyum tipis, menatap kedua itu pria sekilas. Julian hampir mirip dengan Andrew dalam berpenampilan. Rapi namun santai. Sedangkan Claw, agak sedikit aneh di matanya. Dengan rambut dicat warna biru mencolok dan gaya berpakaian yang juga santai."Kenapa? Kau heran melihat penampilannya?" Andrew terkekeh pelan. Sepertinya dia menyadari tatapan A
@Mireya[Mikaila][Coba periksa semua akun media sosial Ale]Pesan dari Mireya membuat Mikaila mengerutkan keningnya. Selama ini dia tidak pernah menangani hal-hal yang ada di akun sang bintang sepakbola. Itu menjadi tugas Alena untuk memastikan segala sesuatu yang diunggah sang bintang tidak menjadi sebuah kontroversi.@Mikaila[Baik Senorita]Setelah membalas pesan dari Mireya, gadis berkacamata itu bergegas mengambil smartphone-nya dan membuka salah satu aplikasi di mana Alejandro Castillo menjadi salah satu public figure dengan jumlah follower yang fantastis."Astaga!" Mikaila menatap foto yang baru beberapa jam lalu diunggah Ale.Meski dalam caption-nya disebutkan hanya seorang penggemar yang meminta untuk berfoto bersama tetapi seperti pepatah sebuah foto mengungkapkan ribuan kata-kata yang tak bisa dijabarkan satu persatu."Orang bodoh manapun bisa melihat kemesraan dalam foto ini Senor Castillo," keluh Mikaila sembari memijit pelipisnya.Mikaila masih menatap foto-foto itu. Ad
@Andrea[Apa ini?]Pesan dari Andrea di smartphone-nya membuat Sasmaya kehilangan selera untuk beraktivitas hari ini. Bahkan dia pun tidak lagi berminat untuk melanjutkan pembicaraannya dengan Mireya."Ada apa?" Mireya bertanya saat melihat ekspresi Sasmaya, kesal jelas tergambar di wajah cantiknya."Lihatlah ini." Sasmaya menunjukkan fotonya bersama Ale yang diunggah Ale di salah satu akun media sosialnya."Apa yang kalian lakukan semalam? Sepagian ini smartphone-ku terus berbunyi karena orang-orang bertanya mengenai foto itu." Mireya pun terlihat kesal."Maafkan aku, seharusnya tidak membiarkan Ale mengunggah foto itu." Sasmaya menatap Mireya."Sebenarnya ini bukan masalah. Toh Ale kerap mengunggah foto-fotonya bersama para fansnya. Hanya saja pose kalian berdua terlihat sangat mesra, bahkan orang bodoh sekali pun dapat melihatnya." Mireya pun menatap Sasmaya.Kedua wanita itu saling bertatapan. Sasmaya hanya terdi
"Mikaila!" Alena memanggil gadis itu.Mikaila bergegas mendekatinya dan duduk di depannya. Gadis itu merasa ada sesuatu yang membuat Alena gelisah."Apa kau pernah melihat Ale dan Sasmaya di Como?" Alena bertanya dengan hati-hati."Apakah Senora Mireya menceritakannya padamu?" Mikaila menundukkan kepalanya."Tentu saja dia menceritakannya padaku. Apakah itu terjadi saat terakhir kita berlibur di Como?" Alena tersenyum dan berbicara dengan lebih santai.Mikaila sepertinya tidak nyaman dengan sikapnya yang cukup serius. Meski sebenarnya hal yang mereka bicarakan memang sesuatu yang serius baginya."Iya betul, Senora." Mikaila menjawab dengan suara lirih."Begitu rupanya. Apakah ada hal yang lain yang kau ketahui saat itu?" Alena bertanya kembali.Mikaila mendesah pelan. Dia tidak tahu apakah harus menceritakan apa yang dilihatnya hari itu di Como? Bagaimana Ale sengaja membawa yacht miliknya ke tempat yang berdeka
"Bagaimana pertemuanmu dengan Andrew dan Julian?" Sasmaya memeluk Ale dari belakang."Berjalan lancar. Aku dan Julian mencapai kesepakatan untuk sponsorship di Tim SoS. Bagaimana denganmu dan Mireya?" Ale berbalik dan memeluknya."Kami tidak berbicara bisnis tetapi berbicara tentang foto." Sasmaya tertawa pelan."Foto? Maksudmu yang kuunggah di akun media sosialku?" Ale mengerutkan keningnya, menatap Sasmaya heran."Iya, ternyata itu mendapatkan perhatian dari para netizen." Sasmaya tersenyum tipis dan jari jemarinya bergerak pelan menyentuh kancing kemeja putih pria itu."Iya, bukankah itu hanya foto biasa? Banyak penggemar yang berfoto bersamaku dan tidak pernah menjadi masalah." Keluh Ale dengan perasaan sama sekali tidak merasa salah."Entahlah! Mungkin gesture kita menunjukkan sesuatu yang lain." Sasmaya tertawa."Mungkin. Aku harus kembali ke Madrid. Kau mau ikut?" Ale perlahan merengkuh pinggang ramping Sasmaya."Tidak! Aku masih memiliki banyak pekerjaan." Sasmaya perlahan mel
"Signora Sasmaya!" Seorang wanita menyapanya."Hei, Drew!" Sasmaya tersenyum dan mengalihkan perhatiannya dari gadgetnya, menatap wanita yang menjemputnya di bandara."Sudah lama tidak bertemu dengan Anda! Bagaimana kabar Anda, Signora Sasmaya?" Drew tetap berdiri di depannya dengan sikap siaga."Tidak usah sekaku itu, kau tidak perlu menjagaku seperti dulu. Ayo kita ke hotel, mana mobilmu?" Sasmaya menepuk bahu wanita itu dan berjalan mendahuluinya menuju area parkir.Drew hanya menggelengkan kepalanya dan menyusul wanita berambut putih keabuan itu. Penampilannya yang unik cukup menarik perhatian orang-orang di sekeliling mereka. Warna rambutnya terlihat mencolok meski di Eropa warna rambut lebih beragam."Ayo Drew!" Seru Sasmaya tidak sabar. Wanita itu kini menunggunya di sebelah sebuah mobil yang terparkir tepat di depan pelataran parkir."Anda masih mengenali mobil kami!" Drew tersenyum dan membuka pintu belakang mobil untuk
"Signora, bagaimana kabar Anda?" Helena tersenyum semringah menyambut Sasmaya.Wanita setengah baya itu sempat terkejut akan kedatangannya yang tiba-tiba. Andrea sama sekali tidak memberitahukannya mengenai rencana kedatangan wanita cantik itu."Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?" Sasmaya tersenyum dan melepaskan pelukannya."Kakiku sering sakit akhir-akhir ini." Helena mengeluh dan menggandengnya untuk duduk di kursi kayu."Maklumlah usiaku sudah lebih dari setengah abad," lanjutnya seraya terkekeh."Aku akan meminta Athena untuk memeriksamu besok." Andrea menggeser kursi di sebelah Sasmaya dan duduk di sana."Ah itu lebih baik. Kalian ingin makan malam atau menikmati sesuatu yang ringan terlebih dahulu?" Helena bertanya dengan penuh antusias."Aku mau kopi dan tentu saja kue-kuemu. Aku rindu masakan Yunani." Sasmaya tersenyum dan mengedipkan mata pada Helena."Kau ini! Selalu saja merasa kelaparan." Andrea tertawa dan merengkuh bahunya."Hidup hanya sekali dan kita harus menikm