Share

Masih Marah

“Maaf, Bin. Aku benar-benar tidak ingin menyakitimu,” ucap Langit begitu menyesal. Dia masih memeluk Bintang dan hampir saja penyakit Bintang kambuh kalau Langit tidak buru-buru meminta sang kekasih untuk meminum obatnya.

Bintang masih syok. Dia diam memejamkan mata sambil menyandarkan kepala di dada Langit, rasanya semua yang terjadi seperti sebuah mimpi. Dia berharap ketika membuka mata, semua yang baru saja dirasakan tidak pernah terjadi. Namun, semua hanya keinginan Bintang semata, pada kenyataannya itu bukan mimpi, itu sebuah kenyataannya yang seperti mimpi buruk baginya.

Bintang menarik napas panjang dan menghela perlahan, setelah rasa sesak begitu menekan dadanya. Wanita mana yang bisa melihat kekasihnya menikahi wanita lain, meski tujuannya untuk membantu dan menyelamatkan nama baik, tapi tetap saja itu terasa begitu menyakitkan.

“Hanya sampai bayi Cheryl lahir, Bin. Setelah itu aku akan menceraikannya dan melamarmu,” ucap Langit lagi karena sejak tadi Bintang hanya diam.

Sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status