“Apakah kamu tidak berniat ke kantor, Hubby?” rengek Jenny ke sekian kalinya. Pasalnya, sang suami tak melepaskan dirinya sejak semalam.
“Tidak.”
“Tapi, ak –“
Tommy merenggut bibir Jenny dalam pagutan liar, seiring gerakan pinggulnya yang menghunjam semakin dalam. Ia tak ingin melewatkan setiap kenikmatan dari tubuh sang istri.
“Argh!”
Tak lama kemudian, Tommy menggeram saat otot-otot kewanitaan Jenny memberikan cengkeraman yang memanjakan kejantanannya. Membuat ia harus mengertakkan rahang demi menikmati pijatan hangat yang memacu adrenalinnya.
Nikmat, itulah yang ia rasakan.
“Sial! Aku bisa bercinta selamanya seperti ini bersamamu, Honey,” racau Tommy di sela hunjamannya.
“Hubby, aku sudah lelah,” rengek Jenny yang memang sudah merasa tak kuat lagi. Suaminya seperti tak mengenal lelah sejak semalam.
Apakah ini efek karena ia harus tidur bersama Mommynya kemarin malam?
Kalau iya, Jenny tak akan mengulan
Sepanjang waktu hari ini, Tommy lebih banyak melamun ketimbang bekerja. Itu terbukti dari dokumen yang ia buka sejak beberapa jam lalu di mejanya. Benda itu dibiarkan begitu saja, sedangkan si empunya malah melamun.“Bagaimana perasaan Jenny mengetahui ini?” gumamnya frustrasi.Tommy meremas rambutnya dengan sekuat tenaga. Pikirannya begitu kacau hanya karena memikirkan perasaan istrinya. Padahal, baru beberapa hari ini wanita itu mulai bisa menerima keadaannya. Mulai mau membuka diri dan bermanja dengannya.Lalu, apa yang akan terjadi ketika wanita itu mendengar berita yang akan ia dengar nanti?Bagaimana kalau ia kembali terluka dan mendiamkan Tommy?Yang lebih parahnya, bagaimana jika ia kehilangan semangat hidupnya. Seperti saat itu.“Argh!” geram Tommy.Tak ingin berlama-lama berkutat dengan dokumen di mejanya, Tommy memilih meraih kunci mobil, ponsel, dan tas kerjanya. Mengabaikan pekerjaannya
[Kejujuran hati kepada setiap pasangan selalu menjadi prioritas. Apalagi bagi kalian yang sudah menikah. Meskipun itu pahit dan menyakitkan, usahakan selalu terbuka agar tak menjadi bumerang di masa depan. Ingat! Satu tahun pertama pernikahan adalah masa uji coba untuk menerima ujian di tahun berikutnya.]Nasehat William Johnson sejak satu bulan yang lalu terngiang di benak Tommy. Tepatnya saat keluarga Johnson mengumumkan kehadiran anggota baru yang tujuh bulan lagi akan lahir ke dunia. Buah cinta antara Alexander Johnson dan Adelia Johnson.Semula, Tommy takut jika kabar tersebut akan membuat istrinya syok dan tertekan. Pada kenyataannya, reaksi wanita itu berbeda dari dugaannya.Dan mulai saat itu, ketakutan di dalam diri Tommy perlahan memudar. Ia mulai bisa mengendalikan kekhawatirannya. Apalagi saat sang istri selalu mengatakan ‘Aku baik-baik saja asal selalu denganmu’.Meskipun begitu, Tommy tak pernah sekalipun meninggalkan
Kehamilan pertama merupakan salah satu harapan yang paling ditunggu. Baik dari pasangan yang baru saja menikah atau telah lama menikah.Ada yang cepat mendapatkan dan ada pula yang harus menunggu hingga bertahun-tahun lamanya. Semuanya sudah ada takdirnya masing-masing.Begitu juga yang terjadi pada pasangan muda yang baru menikah sejak tiga bulan yang lalu. Tommy dan Jenny harus menunggu sampai hari ini tiba. Mengingat sebelumnya vonis dokter sempat membuat Jenny pesimis.Vonis itu kemudian dipatahkan oleh takdir yang membuat perasaan mereka membuncah tatkala dokter mengatakan jika Jenny sedang mengandung. Terutama Tommy yang diam-diam sudah menantikan kehadiran malaikat kecil itu sejak mereka menikah.Dan kini, calon Daddy baru itu rela tak pergi ke kantor untuk menemani istrinya yang sedang ingin dimanja.Padahal, hampir sejak pulang dari dokter kemarin, pria itu selalu memanjakan istrinya. Mulai dari memijit kaki, memasak makanan yang diinginka
Tak pernah ada hal yang mampu menyulut hasrat Tommy sebelumnya. Bahkan jika wanita malam yang mencoba menggodanya. Semua akan sia-sia jika ia tak menginginkannya.Akan tetapi, semuanya berbeda semenjak ia menikah. Wanita yang sudah menjadi istrinya itu, memiliki hal yang unik. Yang tidak ia temukan pada wanita lain.Dan untuk menjadi sebuah bukti, ada sentuhan lembut yang merayap di dada Tommy. Bergerak lembut, membelai, menyusuri setiap inci kulitnya. Hingga beberapa detik kemudian turun sejajar dengan garis lurus, menuju celana bahan yang ia pakai.Tommy tak pernah tahu jika ia akan selemah ini di hadapan Jenny. Bayangkan saja, hanya karena sentuhan ringan di luar celana, mampu membangunkan miliknya.Ah, ia sekarang harus berusaha untuk menahan. Karena tidak mungkin mereka akan berbagi kenikmatan itu sekarang. Mengingat ada pesan dokter yang harus diingat.Namun, sentuhan itu benar-benar menyiksa dirinya. Kejantanannya menggeliat. Mendesak. Memin
Malam semakin larut. Jenny yang merasakan kram di perut, mengurungkan niat untuk datang ke rumah orang tuanya. Ia memilih istirahat, setelah dokter yang memeriksanya pulang.“Maafkan aku, Honey. Seharusnya aku jadi tahu diri. Aku –““Jangan terus-terusan menyalahkan dirimu sendiri! Dalam hal ini, aku juga bersalah,” sela Jenny.“Tidak. Bukan kamu. Seharusnya –““Apa kita akan terus menyalahkan diri sendiri terus?” Jenny melotot garang. “Sshh ...”“Kenapa Honey?” tanya Tommy dengan wajah panik yang tercetak jelas.“Tak apa. Hanya ada rasa tak nyaman di bagian sini.” Jenny menunjukkan bagian yang sakit kepada suaminya.Pria dengan raut berantakan itu seketika menghela napas. Ia tak berhenti merutuki kebodohannya yang melanggar pesan dokter hanya untuk memuaskan nafsunya saja.“Mungkin ... dipeluk olehmu akan mengurangi rasa
Orang-orang mengatakan jika ujian terberat pasangan yang baru menikah, adalah di tahun pertama mereka. Semua sifat asli, bahkan kebiasaan yang dulunya tak terlihat, akan terpampang nyata.Sifat dari keduanya yang terkadang belum bisa memerankan posisinya dengan baik, sering menjadi pemicunya pertengkaran. Yang sebenarnya itu bisa dihindari.Tak sedikit bagi pasangan yang menyerah di tahun pertama mereka. Namun, ada pula yang bertahan hingga bertahun-tahun lamanya. Bahkan, ada pula yang sampai akhir hayat.Itu semua juga dialami oleh Tommy dan Jenny yang langsung mendapat badai di saat pernikahan baru berumur tiga hari. Bayangkan saja, istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya dipeluk wanita lain? Apalagi wanita itu adalah seorang mantan yang masih mengharapkan bisa kembali.Tidak. Tidak ada yang bisa menerima. Termasuk Jenny sekalipun.Maka, tidak heran jika pertengkaran mereka terjadi. Namun baiknya, baik dari Tommy dan Jenny bisa duduk be
Hai para pembaca yang sudah setia mengikuti cerita ini. Aku sangat berterima kasih sekali kalian sudah mendukung cerita ini hingga menjadi trending di platform GoodNovel dan mampu bertahan di jajaran teratas bersama penulis pemes lainnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi selain terima kasih banyak atas keantusiasan kalian. Kalian keren pake banget! Sesuai permintaan dari ratusan pembaca yang sudah DM ataupun inbok di akun media sosial dan dari editor GoodNovel, aku akan menuliskan Sequel dari Putra pertama keluarga Johnson. Yaitu Gabriel Emilio Johnson yang memiliki hati keras seperti batu. Jika kalian menyukai kisahnya, boleh dong bagi komentarnya yang banyak. Silakan komen sebanyak-banyaknya. Akan ada kejutan koin di bab pilihan nanti. Pemenang akan aku ambil dari komentar yang menarik dan paling rajin tentunya. Akan diumumkan di akun sosial media. So, stay tune dan jangan ke mana-mana. Bab 1 akan di upload beso
Pranggg Suara yang menyerupai bunyi pecahan botol terdengar menggema di salah satu ruang VVIP, di salah satu kelab malam di kota New York. Gabriel yang pada saat itu duduk bersama teman-temannya sempat menoleh sesaat. Ke arah di mana beberapa wanita malam berbisik-bisik layaknya sedang arisan. “Bekerja sampai mati pun dia tidak akan mampu mengganti minuman itu,” ucap salah satu wanita berpakaian minim itu. “Bagaimana bisa pelayan baru itu ceroboh sekali?” sela wanita lainnya. “Kali ini aku yakin jika Madam Catherine tak akan melepasnya.” “Kau pikir Madam akan menjualnya?” “Tidak ada yang tidak mungkin. Lagi pula memang dia punya pilihan?” Ketiga wanita itu saling pandang dan mengedikkan bahu. Ketika para wanita itu berlalu, Albert yang berada di samping Gabriel bangkit. Memastikan apakah pelayan yang dimaksud adalah wanita yang sudah menolaknya waktu itu. “Lo mau ke mana?” tanya Petrus. “Mastiin