Share

17. Pelarian yang Manis

Aku pasrah saat Lay Ka menarik tanganku dan mengajak berlari dan terus berlari. Aku menengok belakang masih ada beberapa wartawan yang nekat  mengejar kami.

"Koko, aku tidak kuat," ujarku disela-sela napasku yang ngos-ngosan.

"Kita ke toilet," ujarnya dengan kuat menarik tanganku masuk ke toilet.

Dia menarik ke dalam bilik dengan napas yang tersengal-sengal dan menatap wajahku. Aku salah tingkah menatap tanganku yang masih digenggamnya. Dengan menundukkan kepala karena canggung sambil perlahan menarik tanganku. Sontak Lay Ka melepas genggamannya, dia mengambil sapu tangan dari sakunya untuk menutupi wajahku. Dia melipat menjadi segitiga dan membantu menutupi mukaku dengan mengikatkan di bekalang kepalaku. Matanya tajam menatap bola mataku, sesaat kami bertatapan mata begitu dalam. Dia melepas topinya untuk kupakai. Rambutku yang tergerai digelung dan dimasukkan ke dalam topi. Selain itu Lay Ka juga melepas mantelnya dan dipakaikan di tubuhku. Kebetulan a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status