Share

131. Penyesalan

Sejak tadi Esme mondar-mandir saja di dalam kamarnya. Tangannya memegang ponsel sambil terus menatap layar benda pipih pintarnya itu. Ada hal yang ia pikirkan sehingga ia tampak bingung dan gusar.

"Hahh ... padahal aku sudah bertekad, tapi kenapa aku jadi gelisah begini?" gerutu Esme.

Sejak memutuskan untuk meminta maaf pada Sebastian, pikiran Esme menjadi tidak tenang. Ternyata menghubungi kekasihnya lebih dulu untuk meminta maaf itu butuh keberanian yang besar. Apalagi saat ia mengingat betapa marahnya Sebastian waktu itu padanya.

Mereka berdua belum berkomunikasi lagi sejak pertengkaran tempo hari. Esme juga merasa jika Sebastian menghindarinya bahkan tak mau menyapanya saat bertemu.

"Baiklah! Aku tidak boleh ragu lagi. Aku akan menghubunginya sekarang," seru Esme penuh keyakinan.

Akhirnya Esme benar-benar menelepon Sebastian. Jantungnya berdegup kencang saat mendengar nada sambung telepon. Ada sedikit rasa takut jika Sebastian mun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status