Share

Bab 86

POV Diva

"Jam berapa pulang semalam?" tanyaku melihat Liam baru saja turun dari tangga. Ia duduk dengan santainya di ruang makan, seakan kelakuan bajingannya semalam bukanlah dosa. "Mukanya kelihatan sumringah. Apa terjadi sesuatu?" Tanyaku. 

Aku mencengkram kuat cangkir kopi, berusaha melawan rasa marah dan sakit hati di dalam hatiku. Aku melihat Liam yang duduk di depanku dengan wajah sumringah.

Aku memberikan kopi di depannya dan roti bakar kepadanya dengan wajah seperti biasa. Aku sudah malas mendengar alasannya, tapi aku ingin tahu apa yang akan ia katakan.

"Subuh. Aku begadang di rumah Mas Ray karena mengerjakan proyek yang baru kami terima. Banyak hal yang harus kami bicarakan." Dia bicara tanpa melihat wajahku. Aku mengembangkan senyuman.

Proyek? Apakah kalian berencana menambah anak setelah anak itu lahir? Dasar pembohong! Penghianat! Cabul! 

Aku mengangguk menanggapi ucapan pembohong ini. "Apa mbak Viona gak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status