Share

24. Senja

Perasaan Nita berangsur berkurang sesaknya. Beban yang semula seakan menggumpal di dadanya perlahan menguap ke udara seiring hembusan asap rokoknya. Akhirnya semua menguap hingga tak bersisa. Hatinya kini merasa lega. Namun, entah mengapa kini Nita terasa kosong. Dia sudah terbiasa ada yang mengisi hatinya.

Mentari di hadapannya mulai turun ke cakrawala. Nuansa jingga menghias langit membuatnya terkesima. Dia kini tenggelam dalam keindahan namun merasa sendiri di ketinggian. Jiwanya seakan melayang tanpa arah.

Tiba-tiba tepukan di pundaknya mengagetkannya. Jiwanya yang tadi melayang tanpa arah mendadak kembali ke tubuhnya. Refleksnya hilang saat kesadarannya baru pulih. Dia hanya terduduk pasrah.

"Katanya kamu sudah booking tempat makan untuk malam ini?" Pertanyaan Arya mengagetkannya. Nita tergagap sejenak.

"I ... iya ...," jawabnya singkat.

"Kamu melamun? Maaf, aku mengagetkanmu," ujar Arya. Nita hanya tersipu malu menyadari dirinya dipergok

Frank R

Jangan lupa tinggalkan komentar dan rating-nya, ya!

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status