Share

Bab 54 Berpamitan

Sore itu Laila berhasil mengalihkan perhatian suaminya dari kegelisahan dirinya sendiri sekaligus membawa Malik pada pergumulan panas untuk kedua kalinya bagi mereka. Di luar masih cukup terik hingga udara panas di dalam kamar menjadi dua kali lipat panasnya karena perbuatan mereka. Titik-titik keringat sisa penyatuan itu masih melekat menghiasi dahi Malik yang kini lunglai. Sementara Laila merebahkan diri di sampingnya dengan senyum mengembang tapi perih.

Desir angin yang samar-samar meniupkan dedaunan dan ranting hingga bergemirisik menjadi bunyi latar belakang mereka sore itu. Syahdu dan nikmat. Setidaknya itulah yang dirasakan Malik. Sementara Laila, meski tersenyum nyatanya hatinya diliputi kepedihan mendalam karena rencana kabur meninggalkan suaminya. Sembilu di hatinya semakin mengiris pedih karena Malik yang terus mengecupi keningnya seusai penyatuan kedua mereka.

Laila sudah bergerak ke kamar mandi meninggalkan Malik yang masih berbaring telungkup di ranjangnya yang berantaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status