Share

Galon dan Sepuluh Ribu Rupiah Pertama

Sepulang dari Pasar Kaget dan setelah selesai memeriksa laporan yang dikirimkan oleh Abimana, Narendra memutuskan untuk bersantai di teras kontrakan petaknya. Bang Ucok tentu masih di kantor, Agnia sudah pergi sejak tadi katanya ada pemotretan sementara Badi sudah kembali ke kontrakannya. Biasanya pria itu akan muncul menjelang jam makan siang untuk bertanya apa yang ingin disantap oleh majikannya.

Narendra berbaring di dipan bambu. Ketika pertama kali mencoba dia merasakan punggungnya sakit tetapi sekarang dia sudah terbiasa. Dia memperhatikan langit walau pikirannya berkelana tak tentu arah.

Sejak tadi pikirannya sibuk mencerna ucapan Badi tentang nilai uang. Betapa jauh bedanya arti Rp65.000 bagi Narendra dan orang di sekitar kontrakan petak ini. Sebelum ini, Rp65.000 tidak berarti banyak untuknya. Uang segitu hanya mampu membeli dua botol air mineral yang biasa dikonsumsinya. Sementara untuk masyarakat sekitar sini, uang segitu cukup untuk makan seharian.

Ti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
cerita absurd yg bagus
goodnovel comment avatar
Dini Hidayat
agnia orang Indramayu ya
goodnovel comment avatar
Zulkarman I. Amiri
ini sangat mahal...hanya beberapa bab di baca sudah beli lagi coinnya....wah...wah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status