"Baik, Tuan." Owen membatalkan niatnya untuk menyuruh Andreas mempertimbangkan perintahnya lagi.Ketika Bella datang, mobil Andreas sudah melaju pergi.Melihat mobil itu menghilang dari penglihatannya, Bella ingin menyuruh asistennya mengemudi mobilnya ke sini, tapi sudah telat.Bella mengentakkan kakinya dengan kesal lalu kembali melampiaskan emosinya ke asisten di sampingnya. "Kamu kenapa sebodoh ini? Kamu nggak lihat tadi aku jatuh? Kalau kamu tadi membantuku berdiri, aku pasti sudah berhasil mengejarnya!""Gara-gara itu, aku jadi kehilangan kesempatan ini begitu saja.""Tadi Tuan Andreas sudah tersenyum padaku!"Ekspresi Bella sangat gusar.Asisten yang barusan datang mendengar dengan kepala menunduk, tapi dalam hatinya dia mendecakkan lidah.Dia melihat semua yang terjadi tadi.Sebagai orang ketiga, dia tidak melihat Tuan Andreas menunjukkan ketertarikan sedikit pun ke Bella.Orang yang diperhatikan Tuan Andreas jelas-jelas adalah nona yang tadi.Mata Tuan Andreas selalu tertuju p
Dua mobil mewah masuk ke properti Keluarga Nadine secara berurutan.Bella sengaja menyuruh sopirnya menambah kecepatan. Di perjalanan, dia sengaja menyuruh orang untuk mengekspos jadwalnya ke beberapa wartawan.Sebelum dia sampai, di halaman sudah ada wartawan yang menunggu.Begitu mobil pertama berhenti, wartawan sudah bisa merasakan kalau orang yang ada di dalam bukan orang biasa. Baru saja mereka mengangkat kamera mereka untuk memotret, mereka langsung membeku begitu melihat orang yang keluar lalu saling bertatapan.Tatapan mereka seakan-akan sedang bertanya, itu Tuan Andreas, apa yang harus kita lakukan?Mau pergi memotretnya?Berani, tidak?Tiga pertanyaan penting.Hampir semua orang langsung mundur.Kejadian Tuan Andreas yang melindungi Nona Celine itu masih jelas di benak mereka. Dalam satu malam, Starlet dimarahi dan diumpat orang-orang, bahkan bos Starlet juga diundang ke kantor polisi.Beberapa tahun ini, Starlet sangat terkenal.Semua perusahaan di industri ini tahu kalau di
Owen mendekat ke telinga Andreas lalu berbisik, "Tuan, dia itu tadi yang di luar kediaman Keluarga Nadine ....""Anda bukannya mau buat Nyonya cemburu? Nona Bella ini adalah pilihan yang terbaik, baik dari bentuk tubuh maupun wajahnya."Owen mengungkapkan idenya dengan berani.Meski dia merasa cara tuannya ingin membuat Celine cemburu ini tidak bagus,siapa suruh Andreas itu tuannya?"Tuan Andreas, hari ini aku datang khusus untuk berterima kasih padamu. Aku nggak terlalu paham keadaan di dunia hiburan dalam negeri, untungnya ada Estelle yang membantuku. Kalau nggak, aku sekarang pasti masih belum punya agensi, kasihan sekali."Wanita cantik ini bersikap manja dengan memajukan bibirnya, dengan mudah merangsang sikap protektif pria.Namun, kening Andreas malah semakin berkerut."Bakri? Kamu ... margamu Bakri?"Tidak jarang orang bermarga Bakri, dia tahu ada satu keluarga besar di Mastika yang bermarga Bakri."Benar, sebenarnya Keluarga Bakri dan Keluarga Jayadi sudah berteman lama. Sela
Generasi muda di Keluarga Jayadi selain Tuan, masih ada ....Muncul beberapa orang di benak Owen.Tepat pada saat ini, terdengar suara lift sampai dan pintu lift pun terbuka.Owen mendongak dan melihat artis yang sangat terkenal saat ini. Hanya dengan memakai kemeja putih polos saja, wajahnya menunjukkan apa namanya "wajah tertampan" di dunia hiburan."Tu ... Tuan Dylan?"Sangat jarang ada yang tahu kalau artis paling terkenal saat ini, Dylan Retno, adalah anggota Keluarga Jayadi.Alasan utama Estelle didirikan dulu adalah demi Dylan.Terus kata-kata Tuan tadi ....Maksud Tuan, jangan-jangan mau menyuruh Tuan Dylan menikah dengan Nona Bella tadi?Owen tidak berani mengutarakan hal ini, tapi dari tatapan Owen yang terkejut tapi seakan berkata dia mengerti, Andreas sudah tahu apa yang dia pikirkan."Untuk apa kamu ke sini?"Melihat Andreas, Dylan bertanya dengan ketus.Mereka berdua adalah saudara kandung dari ibu dan ayah yang sama, tapi setiap kali bertemu, mereka selalu bermusuhan sea
Dylan bersandar di dinding dengan kedua lengannya dilipat di depan dada sambil tersenyum nakal, seperti sedang menikmati pertunjukan.Meski tidak pernah bertemu, karena sama-sama bekerja di dunia hiburan, mereka saling mengenal satu sama lain.Dylan, pria tertampan di dunia hiburan, penggemar wanitanya tak terhitung. Kalau dulu, begitu bertemu dengannya, Bella pasti ingin sok dekat dengannya untuk meningkatkan ketenaran.Namun, saat ini dia sudah ada orang dengan kedudukan tertinggi di Keluarga Jayadi, dia sudah tidak tertarik dengan yang lain.Tatapan Dylan yang seperti mengejek memberi tahu Bella kalau ucapannya tadi terdengar oleh Dylan.Namun, memangnya kenapa?Bella mengalihkan tatapannya lalu memutar bola matanya, tidak peduli dengan Dylan.Andreas ada di perusahaan, dia tidak suka warna merah, jadi Bella memakai warna putih untuknya, dia pasti akan suka.Bella tidak sabar ingin menunjukkan pesonanya di depan Andreas, dia sama sekali tidak menghabiskan waktu dan langsung berjalan
Orang yang di seberang tidak mengatakan apa-apa, Bella pun marah-marah dan hendak mengakhiri panggilan. Saat ini, terdengar suara seorang wanita dari seberang telepon."Tuan Andreas menyukai seorang wanita."Saat ini, Bella refleks bertanya, "Siapa?"Wanita di seberang telepon menjawab, "Celine Maira!"Bella pun bertanya lagi, "Celine Maira itu siapa?"Di seluruh Mastika, Bella tidak pernah mendengar nama ini."Aku nggak bisa memberitahumu. Tapi aku bisa dengan yakin bilang kalau Andreas sangat mencintainya, jadi kalau kamu mau jadi Nyonya Keluarga Jayadi, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, 'kan?"Apa yang harus dia lakukan?Kalimat ini terus terngiang-ngiang di benak Bella.Kalau yang dikatakan orang ini benar, bahwa ada orang bernama Celine Maira, dia tentu saja mau memisahkan mereka dengan cara apa pun.Namun, dia mau tahu satu hal.Siapa orang yang memberinya informasi ini?Ketika Bella mau bertanya, wanita di seberang sudah mengakhiri panggilan.Bella menatap layar ponselnya,
Melihat tatapan Lily yang menggila, orang yang datang itu bisa memastikan tebakan bosnya, yaitu orang bernama Lily ini sangat membenci Celine!Oleh karena itu ...."Sekarang dia ada di Mastika, apa kamu ingin pergi mencarinya?" tanya pendatang itu.Lily tertegun melihat orang itu.Orang ini memakai jas hitam, tidak ada bedanya dengan pengawal Andreas.Apa maksudnya?"Kalau kamu ingin ke Mastika, aku bisa membantumu." Suara orang itu terdengar lagi.Lily menatapnya, awalnya dengan penuh waspada, lalu akhirnya bingung dan perlahan-lahan jadi penuh harap. "Kamu ... benar-benar bisa membantuku?""Tentu saja.""Kalau begitu ... apa permintaanmu?" Lily yakin orang ini tidak akan membantunya tanpa alasan.Oleh karena itu, dia pasti punya sesuatu yang diinginkan orang ini."Permintaan? Tentu saja ada, aku mau memintamu melakukan sesuatu. Tenang saja, kamu pasti akan senang melakukannya." Orang itu terkekeh, lalu kembali memastikan keputusan Lily. "Bagaimana?""Baik." Lily sama sekali tidak rag
Carla melihat tatapan Jeremy terhadap Celine, dia pun akhirnya tahu kalau bertambah lagi satu pria yang melindungi Celine!Lagi-lagi Celine!Seketika, Carla merasa sangat kesal.Kalau terus seperti ini, ketika Celine menginginkan harta warisan Keluarga Nadine, takutnya dua orang ini juga akan membantunya.Semakin dia pikirkan, Carla semakin merasa kalau dia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi.Dia harus melakukan sesuatu untuk mengusir Celine dari Keluarga Nadine dan Kota Mastika!Celine sama sekali tidak pergi ke "perkumpulan" dari para keluarga besar.Dia datang ke Mastika hanya demi Kakek. Sekarang urusan Kakek sudah selesai, dia akan pergi secepatnya.Oleh karena itu, dia pun mencari kesempatan untuk menyampaikan salam perpisahan dengan Hansen."Kak Hansen, sudah saatnya aku pulang."Saat ini, semua orang sedang sarapan di ruang makan. Celine orang pertama yang meletakkan alat makannya.Sejak Richard meninggal, mata Celine selalu terlihat sedih, membuat orang kasihan padanya, te