Malam ini adalah malam terakhir mereka menghabiskan liburan weekend di Bali. Besok siang mereka akan terbang kembali ke Yogyakarta menggunakan pesawat komersil.
James membelai punggung Laura yang telanjang dalam pelukannya. Laura sedang tidur terlelap karena satu jam yang lalu mereka bercinta lagi sepertinya Laura kelelahan. Entah sudah ke berapa kalinya mereka bercinta sejak tiba di Bali. Namun, James memang sudah menunggu berbulan bulan untuk bisa bercinta secara langsung dengan Laura. Selama berpacaran, Laura selalu menolak untuk melakukan sex before married. Kini James bebas melakukannya karena Laura sudah menjadi istrinya. Jadi James seperti banteng lepas yang terus mengejar ngejar dan menubruk matadornya.
Tiba tiba ponsel Laura berbunyi menandakan ada pesan masuk. James penasaran siapa yang mengirim pesan pada istrinya tengah malam begini. Laura sama sekali tidak terbangun. Maka James mengambil ponsel milik Laura di nakas lalu mengecek siapa yang mengirim pesan.&
Sore itu James dan Laura sedang duduk di sofa ruang tengah unit apartment Laura sambil menonton film di saluran TV berlangganan. James membelai kepala Laura yang bersandar di dadanya."Iiisshh sadis banget filmnya, Beb! Ganti aja, kenapa?!" seru Laura sambil menyembunyikan wajahnya di dada James ketika melihat adegan kepala terbacok oleh pisau di layar TV nya.James tertawa geli melihat reaksi Laura pada film tentang psikopat yang mereka tonton bersama. Dia pun mengganti ke saluran TV lain lalu dia bertanya Laura mau menonton film apa."Mau nonton film apa, Say? Romance atau komedi atau superhero?" tanya James memencet mencet remote TV melihat fitur what's next, film yang akan tayang berikutnya."Romance aja, Beb." jawab Laura singkat."Tsskk... kalau romance kita syuting sendiri aja, gak usah nonton film. Gimana?" goda James sambil tersenyum miring pada Laura.Laura mencebik dan menjawab kesal. "Kalau kita yang syuting jadinya b
Bulan September mulai memasuki musim penghujan. Bahkan pagi hari pun mendung sudah menggantung seolah siap mencurahkan derasnya air hujan dari langit. James sudah siap berangkat kuliah selepas sarapan bersama Laura. Pagi itu Laura memasak Chicken Farfalle Pasta with Roasted Garlic Cream Sauce, dia mendapat menu pasta sederhana itu di internet, cara memasaknya mudah tidak seheboh nama menu tersebut. Dia tahu James tidak terlalu menyukai nasi, jadi Laura mencari resep menu pengganti nasi untuk suaminya. James selalu memiliki napsu makan yang bagus bila Laura memasakkannya makanan apa pun. Laura pernah mendengarnya berkata bahwa masakannya terasa luar biasa lezat karena dibuat dengan penuh cinta. "Sayang, ayo berangkat sebelum hujan turun. Oya apa di mobilmu ada payung?" ucap James pada Laura yang baru saja selesai bersiap siap untuk berangkat ke kampus. "Ada, beberapa hari lalu aku membeli dua payung, satu untukmu dan satu untukku, sudah kutaruh di belaka
Sore itu James memeluk tubuh istrinya yang telanjang sehabis bercinta dengannya. Musim hujan membuat suasana menjadi cenderung melankolis dan romantis untuk pasangan yang baru menikah seperti mereka. Laura kelelahan dan jatuh tertidur di dalam pelukan James. Gairah James seolah menggebu gebu setiap kali mereka pulang dari kampus. Mungkin karena mereka harus bertingkah seperti dua orang yang asing satu sama lain selama berada di kampus. Sementara James juga tahu Reynold terus melakukan pendekatan kepada istrinya. Banyak gosip yang dia dengar di kampus tentang kedekatan Laura dan Reynold. James tidak mempedulikan gosip itu karena dia tahu Laura hanya mencintainya dan itu hal yang terpenting. Dia yang memiliki Laura, tubuh dan cintanya. Istrinya itu sejak mereka menikah selalu melayaninya tanpa kurang suatu apa pun. Besok siang James akan menjalani sidang skripsi di Lab. Patologi Klinik yang terletak di lantai 2. Dia sudah mempelajari seluruh b
Malam itu cuaca cerah bertabur bintang dengan bulan sabit menggantung di langit, James dan Laura baru saja sampai di parkiran mobil Portable restorant. Bang Michael memilih tempat ini untuk merayakan kelulusan sidang skripsi James siang tadi. Laura teringat beberapa waktu yang lalu Reynold pernah mengajaknya untuk mencoba masakan restorant ini, tapi Laura menolaknya saat itu. James membukakan pintu mobilnya untuk Laura lalu menaruh tangan istrinya itu di lengannya yang kekar. Mereka pun berjalan masuk ke restorant mewah itu. Waiter menyambut mereka di pintu masuk dan menanyakan apakah mereka sudah memiliki reservasi sebelumnya. Michael melambaikan tangan pada James dan Laura. James pun menjawab waiter itu, mereka membuat reservasi bersama dengan meja tempat Michael duduk. Kemudian waiter itu pun mengantar mereka ke meja tempat Michael dan yang lain duduk. Mereka pun saling berpelukan dan berjabat tangan dengan akrab. Philip, Michael dan Brandy dengan James dan
Pagi itu James mengantar Laura ke bandara YIA, Laura akan terbang ke Australia bersama Philip dan Dilara. Proyek penelitian Philip di FKH UGM sudah selesai jadi dia harus kembali ke Australia. Laura mungkin akan tinggal di Australia sekitar seminggu untuk membantu presentasi ilmiah penelitian Aeromonas kolaborasi mereka di depan para ahli patologi di NSW University. James memeluk Laura dengan erat di pangkuannya dan sesekali menciumnya. Dia tidak peduli dengan tatapan orang yang menghakimi mereka ketika melewati tempatnya duduk bersama Laura. Dia hanya ingin berlama lama memeluk Laura sebelum istrinya itu pergi jauh meninggalkannya. Laura terkikik geli dengan ciuman James di ceruk lehernya. "Sudah, hentikan, Beb! Geli tau!" "Janji ya langsung pulang kalau kerjaan di Ausie sudah selesai?" ucap James menatap dengan tajam Laura yang masih duduk di pangkuannya. Laura mencubit hidung James dengan gemas lalu menjawab, "Janji. Aku pasti akan merindukanmu di
Sudah 3 hari berlalu sejak Laura sampai di Australia bersama Philip dan Dilara. Dia menginap di rumah keluarga Carson. Kakek Carson sudah meninggal 2 tahun yang lalu dalam usianya yang sangat tua, 89 tahun. Saat ini rumah keluarga Carson dihuni oleh bibinya, Maribeth, adik perempuan Nicolas Carson yang menyandang status janda dengan seorang anak yang masih gadis. Nama anak perempuan bibi Maribeth yaitu Lindsay. Usianya 17 tahun. Wanita keluarga Carson memiliki ciri fisik yang menonjol yaitu berkulit putih bersih dan bermata biru yang membuat mereka cantik seperti dewi dewi. Dalam waktu yang singkat Lindsay sudah menjadi begitu dekat dengan Laura. Mereka sangat cocok satu sama lain. Sedikit banyak hal itu membuat Laura tidak terlalu merasa home sick. Jauh dari James membuat hari harinya menjadi sendu karena kerinduan yang begitu dalam. James memang meneleponnya setiap malam dengan fitur video call, tapi itu tak dapat mengobati kerinduannya pada suaminya. Siang ini Lau
Jumat pagi, Laura mengendarai mobil HRV merahnya ke Mall H. Pengunjung Mall masih sedikit karena Mall baru saja buka. Laura segera bergegas menuju ke Hypermart di lantai underground.Dia mendorong troli yang kosong menuju ke stand daging beku. Rencananya siang ini Laura ingin memasak daging iga panggang dengan saus barbeque ditemani dengan mashed potato, onion rings serta veggie salad. Dessert nya dia akan membuat puding leci dalam es koktail buah.Dalam waktu singkat Laura sudah memenuhi trolinya dengan berbagai bahan masakan. Dia pun membeli kerang hijau, udang white,dan kepiting untuk menu makan malam. Dia ingin memanjakan James dengan menu yang lezat dan bergizi.Setelah Laura membayar belanjaannya, dia pun mampir ke outlet Br*adtalk untuk membeli blackforest berukuran sedang. Dia sedang ingin makan cokelat, mungkin untuk dessert makan malam nanti pikirnya.Acara berbelanja pun usai, Laura mengemudikan mobilnya kembali ke apartmentny
Hari yang ditunggu tunggu oleh James pun tiba, setelah melewati semester 8 yang cukup sibuk. Akhirnya James dinyatakan lulus pendidikan sarjana kedokteran hewan S1. Papinya mengatakan bahwa lebih baik James mengajak Laura menghadiri wisudanya. Menurutnya Laura lebih berhak mendampingi James di hari bahagianya. Papinya akan terbang ke Yogyakarta bersama Leeray untuk merayakan wisuda kelulusan sarjana James. Selain itu, Papinya ingin menjemput Michael yang tak kunjung kembali ke Jakarta. Puteranya yang kedua itu berat meninggalkan Brandy yang masih kuliah di Yogyakarta. Pagi itu James melewatkan exercise rutinnya. Dia langsung mandi bersama Laura di shower untuk menghemat waktu. Pukul 06.30 dia harus siap di gedung Ghra Sabha Pramana, tempat dia akan diwisuda bersama ratusan mahasiswa lulusan S1 semua jurusan di Universitas Gajah Mada. James segera memakai kemeja putihnya dan celana panjang berbahan kain warna hitam. Setelah itu dia menonton video tutoria