Laura sedang sibuk mengetik dan memindahkan gambar ke file PDF untuk materi kuliah ketika tiba tiba ada Abang Goj*k mengetuk pintu ruang kerjanya yang terbuka sebenarnya.
"Maaf apa benar dengan Bu Laura?" tanya Abang Goj*k itu pada Laura.
"Iya benar, saya Laura, ada yang bisa saya bantu Pak?"jawab Laura sopan masih duduk di belakang laptop.
Abang Goj*k itu menyerahkan bungkusan yang sepertinya berisi makanan pada Laura. "Ini Bu, saya mau mengantar pesanan untuk anda. Name id pemesannya James PI. Pesanan sudah lunas via Gop*y"
Laura menerima bungkusan itu dan mengucapkan terima kasih ke Abang Goj*k itu dan memberi tip 5000 tunai yang membuat Abang Goj*k itu tampak girang saat berpamitan pada Laura.
Laura pun membuka bungkusan itu dan melihat isinya ternyata menu Nasi Padang komplit dengan ayam bakar dan perkedel. Liurnya pun menitik, perutnya memang sudah lapar dari tadi. Dia pun mengambil HP nya dan mengetikkan pesan terimakasih ke si pengirim maka
James mengantar Laura ke Mall di tengah kota dengan mobil Fortuner putihnya. Mereka berbincang bincang santai. "Jadi Senin rencana berangkat ke airport jam berapa Sayang?" tanya James sambil menyetir. "Penerbangan jam 18.00. Aku bisa berangkat sendiri ke airport James, tidak usah repot mengantar. Kamu ada praktikum gak Senin?"ujar Laura seraya menanyakan jadwal kesibukan James di hari Senin. "Senin besok aku free gak ada praktikum ataupun asistensi hanya kuliah 2 kelas jangan kuatir. Aku akan jemput ke apartment mu jam 4 sore."kilah James menolak ide Laura untuk berangkat ke airport sendiri. "Baiklah." jawab Laura singkat. Laura heran kenapa belakangan dia selalu harus mengalah dengan keinginan James dengan rela atau terpaksa. Anak muda satu ini memang jauh lebih muda dibanding Laura, tapi keras kepala dan bossy nya melebihi Papanya sendiri. Laura jadi teringat sudah beberapa minggu terakhir dia tidak berkunjung ke rumah orang tuanya. Dia berharap mer
Setelah mereka selesai dinner, James membayar bill ke kasir. Laura melihat jumlah total tagihan mereka dan merasa tidak enak hati. Kenapa selalu habis banyak? Untuk sekali makan habis lebih dari sejuta. Meskipun tabungan James melimpah, tapi Laura merasa tidak berhak memboros boroskannya. James memperlakukannya seperti seorang ratu. Saat mereka berjalan keluar restorant itu Laura berbicara pada James. "James, aku merasa tak enak hati. Kamu terlalu boros kalo makan denganku." James malah tertawa mendengar protes Laura. "Hei Honey ku. Aku tak bisa menahan diri untuk memanjakanmu. Sorry to say... standar hidup keluargaku memang agak di atas normal. Kamu boleh percaya boleh tidak, aku anak bungsu yang paling dimanja oleh Papi dan kedua abangku. Ini pacaran pertamaku, sebelumnya tabunganku benar benar tak tersentuh dan terus menggemuk sepanjang usia kehidupanku. Aku tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk segala sesuatu yang aku inginkan." Ucapan James itu be
James sudah selesai mandi dan menyusul Laura ke ruang tengah. Laura sedang tertawa terpingkal pingkal menonton film. James pun penasaran film apa itu. Dia pun melihat pemain utama pria itu wajahnya mirip sekali dengannya. "James meets Oppa Park Seo Joon." ujar Laura masih tertawa. James mengangkat alisnya dan mencebik. "Ahh dia yang plagiat wajahku, kurang ajar Oppa mu itu!" Laura meledak dalam tawa melihat respons James. Dia pun mencubit hidung mancung James. "Uthuthu thayang thayang my baby boy ngambek, nanti ilang lho gantengnya." goda Laura lagi sembari tertawa. James pun merengkuh tubuh Laura dan melumat bibir merah Laura. Candunya. Mereka pun berhenti berciuman dan menata nafas yang megap megap kehabisan udara. "Ahhh iya Honey ku. Coba buka kotak kotak itu dulu." kata James teringat barang barang pesanannya sudah datang. Pasti bagian resepsionis yang berinisiatif mengirimkan ke unit apartment James. Besok dia akan memberikan
Laura sudah terlelap dalam posisi duduk di sebelah James saat menonton film action di HBO. James mengelus puncak kepala Laura yang bersandar di dadanya, menatap wajah cantik gadis itu dalam keheningan malam. James pun mematikan home theatre nya dan menggendong tubuh Laura dengan bridal style ke kamar tidurnya, membaringkannya di spring bed pelan pelan supaya Laura tidak terbangun lalu menyelimutinya dengan bed cover. Kemudian James berbaring di sebelah Laura dan memeluknya. "Tidurlah Sayang." bisiknya seraya mengecup kening Laura. James sebenarnya agak prihatin karena Laura selalu ketiduran dengan pakaian lengkap saat berada di apartment nya. Sementara James tidak berani mengganti baju Laura sekalipun dia tahu kalau Laura sudah tidur seperti orang mati saja. Lain kali James harus benar benar memaksa Laura berganti dengan pakaian rumah yang lebih nyaman bila main ke apartmentnya. James masih tidak bisa tidur juga sekalipun sekarang sudah tengah malam. Dia pun bangun d
Laura akhirnya terbangun dari tidur lelapnya dan mendapati James telah bangun terlebih dahulu, sisi tempat tidurnya kosong. Laura merenggangkan kedua tangannya ke atas lalu beranjak keluar dari kamar tidur. James sedang melakukan push up nya di lantai dekat jendela kaca besar hanya memakai celana boxer dengan tubuh bersimbah keringat. Laura berjalan ke arah dapur dan mengambil air minum. Melon yang sudah Laura potong potong semalam dan dia simpan di dalam freezer tampaknya sudah membeku. Rencananya pagi ini Laura ingin membuat Honey Melon Sorbet, Mamanya sering membuatkannya saat Laura masih kanak kanak, entah kenapa saat melihat melon di supermarket mendadak Laura ingin makan dessert itu. Laura memasukkan potongan melon beku itu ke dalam blender lalu menambahkan perasan air lemon, gula pasir, madu dan susu kental manis. Dia menutup blender lalu memencet tombol on memindah mindah kecepatan pisau blender hingga melon itu tampak hancur lembut. Dia pun mematikan b
Leeray dan Michael menerima foto pacar James di HP mereka masing masing, gadis itu sedang berfoto selfie bersama James yang memeluknya dari belakang. Dua bersaudara itu sontak terdiam karena masih shock mengetahui James berpacaran dengan dosennya yang punya gelar profesor. Mana beda 11 tahun pula. Berondong dan tante tante dong pikir mereka. Leeray kakak sulung James berusia 35 tahun ini. Wajahnya tampan dengan hidung mancung, mata monolid dan bibir merah muda dengan tulang pipi yang tidak terlalu tinggi dan pipi yang agak chubby yang ditumbuhi oleh bulu bulu yang mulai tumbuh subur. Perawakannya sama kekar dengan James dengan tinggi 182cm. Sementara Michael kakak kedua James berusia 27 tahun, hanya berbeda 6 tahun saja di atas usia James. Wajahnya pun karismatik dan memiliki persamaan gen dengan kedua saudaranya, tapi dia rajin bercukur kumis dan cambang di wajahnya sehingga tampak sepantaran dengan James. Perawakannya juga kekar seperti kedua saudaranya denga
Laura sudah selesai mandi dan berdandan ala kadarnya karena dia tidak berencana untuk pergi keluar siang ini. Hari Sabtu ini harus dimanfaatkan untuk beristirahat pikirnya sebab besok lusa pasti dia tidak akan bisa bersantai. Laura memakai floral dress selutut warna hijau muda dengan atasan model sabrina yang James belikan untuknya, dia memang tak membawa baju ganti ke apartment James. Sambil bertelanjang kaki Laura melangkahkan kaki ke pantry dimana James masih sibuk dengan HP nya. "Lagi apa Sayang?" tanya Laura sembari duduk di kursi sebelah James. James meletakkan HP nya di meja pantry dan mengusap puncak kepala Laura seraya menatap wajah Laura dengan tersenyum. "Ngobrol sama abang abangku yang rese." "Lho kok rese?" tanya Laura penasaran. "Iya mereka pengin aku ngajakin kamu ke Jakarta buat dikenalin." jawab James menskip bagian Bang Leeray mendoakan Laura gak pulang pulang dari Thailand yang sontak membuatnya kesal. "Hmmm. Ya nanti
Sudah dua malam Laura menginap di apartment James karena pria itu tidak mengizinkannya pulang ke apartmentnya sendiri. Besok sudah hari Senin dan dia harus berangkat bekerja seperti biasa. Laura ingin pulang sore ini untuk membereskan apartment dan juga packing barang barang yang akan dia bawa ke Thailand."James aku mau pulang ke apartment sore ini. Bisa mengantarku atau aku pulang sendiri?"tanya Laura pada James yang sedang membaca sesuatu di layar ponselnya.James meletakkan HP nya dan berkata."Baiklah, aku akan mengantarmu Sayang. Mau berangkat jam berapa?""Bagaimana kalo sekarang saja? Ini sudah pukul 16.30." jawab Laura melirik jam tangan.Mereka pun turun ke basement sambil bergandengan tangan kemudian naik Fortuner putih milik James. Sebenarnya jarak apartment mereka hanya 5 menit. Laura meminta James menurunkannya di lobi depan gedung saja."Sampai jumpa Sayang." pamit Laura melambaikan tangan pada James yang masih duduk di balik kemudi m