Share

bab. 32

Air mata ini terus luruh, meskipun aku menyekanya, setiap kejadian demi kejadian dengan Om Zuan seakan terus berjalan di memoriku, bahkan tak memberiku sedikit saja waktu, sekedar beristirahat melupakan tentangnya.

Lelaki yang telihat dingin, namun begitu hangat, lelaki yang terlihat cuek, tapi terus saja perhatian. Lelaki yang penuh kasih sayang dengan caranya sendiri.

Jari jemariku terus menyusuri ponsel Om Zuan, selama ini aku tak pernah mengotak ngatik handphonenya, meskipun barang pribadinya ini tanpa sandi. Lagi-lagi sudut mataku kembali mengembun, ketika membaca draft dari ponsel yang saat ini kupegang. Pesan-pesan untuk kontak bernama Zi , yang tak pernah terkirim.

[ Zi, kenapa kamu menciumku hanya tiap aku tertidur? Apakah aku harus selamnya jadi pangeran tidur untuk terus mendapatkan itu semua darimu?]

Aku sedikit melengkungkan bibir, meskipun hatiku masih terasa begitu sakit. Om Zuan mengetahui semuanya? Dan dia melakukan hal biasa, seperti tak terjadi apa-apa?

[ Zi, ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status