Share

Sampai punya cucu

Mei mengangguk. Sekali lagi dia memeluk suaminya dengan erat. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika Alvin tidak menjadi suaminya saat ini.

"Maaf."

Alwin mengangguk. Baginya, perasaan May adalah bawaan sebagai perempuan. Sangat sensitif dan juga sangat mudah mengukur diri dengan pencapaian orang lain.

Tapi mereka tidak bisa mengambil risiko itu. Akhirnya, itu akan menyerang perasaan mereka juga.

“Sekarang May harus percaya pada usaha. Kita yang berusaha dengan baik dan terus menerus maka Tuhan akan memberikan hasil yang baik. Jangan berpikir buruk tentang Tuhan, karena cerminan dari hasil adalah prasangka kita terhadap Tuhan. Ini yang bisa saya katakan dari kamu, May. Tapi sekarang kamu sedih, jadi aku mengatakan ini sekarang. Jadi, kamu harus ingat itu, oke? Jangan lupa lagi!" Kata Alvin sambil membelai rambut May dengan lembut.

May yang mendengarnya langsung merasa ditertawakan. Ya, dia mengatakannya tapi dia lupa. Mungkin menjadi malu pada Tuhan. Dia mencob
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status