Share

28 : Melek Fakta

Setelah usai dengan makan siang. Mereka memisahkan diri. Sean berkeliling rumah bibinya. Zia memutuskan untuk membaca buku di ruangan milik anak bungsu Ivy. Sementara Gea, gadis itu melamun di pinggir danau yang ada di belakang rumah Ivy. Cukup jauh sehingga dia terlihat menyendiri.

“Melamun, Nak?” seru Ivy yang membuat Gea terperanjat dan lekas menoleh ke asal suara.

“Ibu, bikin kaget,” protesnya kecil. Ia kembali mengayun ayunan dari kayu tersebut. Menyandarkan kepalanya pada tali tambang yang masih kokoh menopang penumpang ayunan itu.

“Apa yang kamu pikirkan, Nak? Ibu juga Mamamu. Percayalah kamu bisa cerita sama Ibu, Nak.” Ivy duduk di bangku yang tidak jauh dari ayunan sedikit ke kiri tepat di samping pohon besar nun rindang. Tangan tua itu sibuk mengupas apel.

“Gea bingung. Gue sadar kalau salah sama Abang. Gue jauhin dia karena gue kesel sama dia. Dia itu harapan Papa, Bu. Harusnya dia yang balapan, dia anak pertama, kudunya dia rela lakukan apa pun untuk adik-adiknya dan Papa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status