Share

BERUBAH HALUAN

Sepasang mata Effendy perlahan terbuka. Laki-laki itu mengernyit sesaat merasakan kepalanya yang berat. Dia menyentuh dahinya, lalu mengedarkan pandang. Dia berada di kamarnya sendiri. Tiang infus berdiri di sisi ranjangnya, terhubung dengan selang dan jarum yang menancap di pembuluh darahnya. Kepalanya terasa berat. Dia berusaha bangun, namun saat dia bangun, semuanya terlihat berputar, laki-laki itu mendesis pusing.

"Jangan dulu memaksakan diri," suara itu muncul, dia menyadari Ele yang menghampirinya dari arah kanan. Wanita itu rupanya sejak tadi tiduran di salah satu sofa yang ada dalam kamar.

"Tuan masih kurang sehat,"

"Berhenti memanggilku Tuan, kepalaku semakin pusing mendengarnya." Ucap Effendy. Suaranya serak dan rendah.

Ele menegang sebentar, lalu dia mengulurkan tangan menyentuh dahi Effendy yang diam saja.

"Masih panas...."

Effendy menghela napasnya. Hembusan napasnya yang tidak sengaja terkena tangan Eleanor pun terasa panas.

"Jam berapa ini?" Tanyanya.

"Jam sebelas malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Princess Aira
ya itu bagus ele mempertahankan rumah tangga Anda. Aku salut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status