Share

Guntur Siuman 6

Setelah percakapan di ponsel dengan Humaira, Aziya kembali termenung.

Membayangkan bagaimana Galih bersedia menjemput putrinya di sekolah dan menggagalkan Reza mengambil putrinya, ia merasa lega.

Iapun kembali bersemangat dan duduk kembali di samping Guntur.

Sebuah buku berjudul "Good Sense" membuatnya kembali larut dalam baik kata di dalamnya.

""Kamu tidak akan mengenang masa lalu hanya untuk bersikap pesimis. Kamu juga tidak akan membuat masa lalu sebagai batu penghalang masa depanmu.""

"Ah, benar sekali, aku memang tidak akan pesimis dengan masa laluku. Aku justru pesimis dengan apa yang sedang kuhadapi saat ini," gumam Aziya dengan pikirannya yang melayang pada sosok Galih. Ia sedikit pesimis untuk bertahan dalam pekerjaan ini.

""Setiap rasa sakit akan membuat orang membayarnya. Baik itu sebuah karma, penderitaan atau rasa iri dan juga penyesalan, mungkin kamu harus bersikap tidak perduli atau memaafkannya jika saat itu datang.""

"Siapa orang yang akan membayar rasa sakit yang kur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status