Share

Takdir

Leo memang sedang berhadapan dengan orang gila, dan semakin gila dengan keadaan putra Aziya yang mirip dengannya.

"Cobalah sedikit waras, Galih! Kamu harus berpikir normal. Bagaimana kau bisa menikahi perempuan lain kalau otakmu dipenuhi obsesi gila kamu!" Leo semakin emosi.

"Tenanglah, Leo. Setidaknya aku menikmati hidupku saat ini. Lagipula aku tidak akan muncul di hadapannya dengan sengaja. Aku percaya takdir kok, pertemuan itu hanyalah sebuah takdir. Begitu juga pertemuan yang akan datang, aku hanya akan mengandalkan takdirku."

Leo hanya bisa menggelengkan kepalanya merasa prihatin dengan psikologis Galih. Dia berpikir tidak akan sanggup menjalani kehidupan seperti sahabatnya ini yang selalu menyiksa diri.

"Oke, jalani saja takdirmu, tapi tolong jangan menjadi gila, aku bisa ikut gila karenamu," ocehnya dan hal itu membuat mereka tertawa bersama-sama.

###

Seperti biasa Galih berjalan-jalan di sekitar area dimana mungkin saja ia bisa melihat Aziya atau kedua anaknya. Akan tetapi ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status