Share

Teh

"Entahlah, aku tidak menjamin. Tapi itu masalah gampang, Aziya. Kita bisa tidur dengan mematikan lampu, meskipun ada pengawasan kita tidak akan terlihat," balasnya, dalam hati ia ingin tertawa terbahak-bahak.

"Tapi... aku sudah tidur dalam keadaan gelap, nafasku akan terasa sesak dan menakutkan," lirih Aziya merasa gelisah dengan jawaban Galih.

"Astaga, begitu susahnya hidupmu."

Perbincangan itu berakhir saat mereka tepat di depan pintu sebuah ruangan.

Bagi Aziya, berada di dalam satu ruangan dengan Galih bukan lagi hal aneh. Akan tetapi satu tempat tidur dengannya tidak mungkin ia lakukan.

Ada rasa takut dan meresahkan jika harus satu tempat tidur dengan pria ini.

Setelah Galih memutar kunci dan membuka pintu ruangan tersebut akhirnya mereka bisa masuk dalam kamar besar villa tersebut.

Aziya segera meletakkan tas dari punggungnya dan melangkah menuju balkon.

"Kau suka?" tiba-tiba Galih muncul mendekatinya.

"Iya, ini bagus banget. Andai kedua anakku ikut, mereka pasti senang dengan re
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status