Share

Jadian

Setelah gadisnya merasa lebih tenang, Jaja langsung membawa Cindy duduk kembali. Ia usap air matanya menggunakan tangan. Lalu dikecupnya kening Cindy dalam dan sangat lama.

Cindy meresapi sentuhan lembut pada keningnya. Bahkan ia menahan pinggang Jaja agar lebih lama menciumnya.

"Jangan ditahan seperti ini. Nanti kalau kakak khilaf bagaimana?" ucap Jaja dengan napas tersengal. Jujur ia sedang menahan napsunya yang perlahan mulai bangkit.

Cindy tersenyum nakal. Ia semakin menggoda Jaja dengan menggigit bibir bawahnya.

"Ohhh, damn it!" Jaja mengusap wajahnya kasar. Kalau seperti ini ia bisa khilaf. Bagaimana pun juga dirinya manusia normal.

"Jangan memancingku, Cin. Apa kau tidak takut kalau aku bertindak lebih? Aku bisa saja memperkosamu," ucap Jaja menyeringai.

"Lakukan saja kalau berani," ucap Cindy menantang. Ia semakin mempepetkan tubuhnya sambil meremas paha Jaja.

"Kau nakal sekali," ucapnya serak. "Baiklah, jangan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status