Share

Bab 89

"Apa aku tidak sedang bermimpi? Apa ini nyata? Ini beneran kamu, A?" 

Kedua tanganku memindai wajah pria yang menatapku dengan mata yang berkaca-kaca.

Detik berikutnya, tangan itu menarik tubuhku hingga menempel pada dadanya. Kedua tangannya melingkar di pinggang serta punggungku dengan begitu erat. 

Tidak ada kata yang keluar dari bibir kami. Hanya isak tangisku yang terdengar seperti irama di pagi hari. 

Bukan tangisan pilu, melainkan air mata rindu yang sudah tertahan sejak lima minggu yang lalu. 

'Tuhan, apakah aku tengah bermimpi? Jika iya, tolong jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini. Aku rela tidur selamanya, agar bisa menikmati pelukan hangat suamiku.' 

Yusuf, sosok itu yang saat ini berada dalam de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Qyera Izzatunnisa
sampai nangis bacanya pas dbab ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status