Share

74 Tinggal Mencari Jodohku Saja

“Tian, ayah sama ibu mau bicara sebentar.”

“Soal apa, Bu? Aku mau berangkat ke pengadilan sebentar lagi.”

“Ayah dan Ibu juga cuma sebentar,” bujuk ibu Tian. “Sini, ayahmu ingin memastikan sesuatu.”

Mau tak mau Tian duduk lagi di meja makan, sesekali dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Ada apa, Yah?” tanya Tian sambil memandang ibu dan ayahnya bergantian.

“Apa kamu belum juga menemukan tambatan hati yang baru?” Ayah Tian langsung melontarkan pertanyaan yang sukses membuat siapa saja ketar-ketir.

“Ibu kira yang kemarin kamu bawa ke rumah itu adakah calon kamu,” timpal ibu Tian.

“Dia pegawaiku,” kata Tian sembari terenyak di kursinya. “Aku tidak akan membawanya ke rumah kalau tidak terpaksa, juga biar tidak ada yang salah paham dengan kami.”

Ayah dan ibu Tian saling pandang.

“Kalau begitu kamu mau ayah jodohkan?”

“Enggak, Yah. Aku akan mencari jodohku sendiri ....”

“Kamu mencari jodoh atau mencari kesibukan kerja?”

“Aku Cuma belum sempat saja, Bu. Nan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status