Share

Dekat di Mata Jauh di Kaki (Part 1)

Aroma kopi yang gw bikin pagi ini begitu menusuk hidung. Di tengah sejuknya pagi hari udara Semarang gw menatap kamar Rena. "Kenapa ya harus ada lo ya Ren?" kata gw dalam hati. Terus terang semenjak gw kenal sama Rena yang istilahnya "begitu mempesona" kaum pria, gw sendiri jadi menjadi seorang pembanding wanita. Gw sekarang cenderung terkesan menjadi seorang pemilih. Gw menganggap Rena adalah sosok kesempurnaan, dan itu terkesan dari cara gw berpikir tentang wanita yang selama ini pernah gw kenal dan gw temuin. Sebuah image kecantikan wanita yang telah tertanam secara tidak sadar dalam otak kecil gw! Misalkan gw ketemu dan kenal dengan cewe A atau cewe B yang mungkin juga cantik dan baik menurut gw, tapi akhirnya pikiran kecil dalam otak gw akan langsung meng "compare" mereka dengan Rena yang sebenernya notabene bukan siapa siapa gw juga. Padahal gw juga terus terang engga pernah mengharapkan apa apa dari Rena, tapi ga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status