Share

Kurang Sajen

Kurang Sajen

Pagi-pagi, setelah Mas Hadi berangkat bekerja, aku masih asyik di halaman membersihkan dedaunan kering bunga bougenville yang berguguran. Bunyi suara sapu lidi yang aku gunakan seperti sinyal yang memanggil-manggil bagi makhluk dari galaksi andromeda. Benar saja, nongol!

“Hay, Rin!” Dia menyapa dengan gaya kemayu.

“Pagi-pagi tumben udah mandi, udah dandan lagi?”

“Iya, dong! Kan udah ikut kelas makeUp online. Kudu cepet bangunnya biar gak ketinggalan siaran langsung di grup.”

“Ooh, langsung dipraktekin, gitu?”

“Ya iya, lah! Nih, hasilnya. Bagus, kan?” ujarnya sambil memajukan wajahnya dan celingukan memamerkan hasil riasan wajahnya. Wajahnya diberi polesan yang terkesan menor. Warna bedak juga tak sesuai dengan warna kulit aslinya. Belum lagi contouring yang terlalu tebal. Wajahnya terlihat kelewat tirus.

“Bagus. Lumayan, lah. Daripada dirimu ngelungker aja tiap pagi. Cuma, kasih saran dikit, ya. Itu contouring nya jangan terlalu tebal. Mukamu gak cocok kalau kelihatan tir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status