Share

Hampir saja

Kalea berdiri di balik pintu kamar sambil menyandarkan tubuhnya, setelah mematikan musik radio0. Detak jantungnya terasa begitu cepat. Kenapa orang itu datang saat Kalea benar-benar sendiri di rumah. Seolah dia mengetahui segalanya. Siapa mereka, dan apa maunya? Yang jelas mereka tidak satupun mengambil barang di rumah.

Cuaca di luar yang hujan membuat kesan horor. Kalea takut orang-orang itu berencana membunuhnya. Susana memang mendukung Kakea berpikir negatif. Entah bagaimana Tuhan membuat malam ini dibuat tyrun hujan dengan suara gemuruh langit.

Dari balik pintu Kalea menempelkan kupingnya untuk mendengar orang di luar sana. Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga. Karena kamarnya tidak kedap suara jadi Kalea bisa mendengar suara di luar kamar.

"Yang mana kamarnya?" terdengar suara seseorang seperti pria tua, namun suara berbisik.

"Waktu itu kamarnya yang ini. Tapi kenapa sepi sekali ya?"

"Bodoh! Mungkin dia gau kita ada di sini. Sekarang kita harus ceoat bawa dia pergi."

Kalea
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status