Share

Conquering the Pain

Terlalu sulit menelan makanan jika hati dalam keadaan sakit. Bukan karena oleh seseorang, tapi tekanan situasi yang membuat Milly tersudut dan memikirkan hujatan pada dirinya hingga begitu dalam.

“Udah, jangan terlalu dipikirkan, Mill. Nggak penting anggapan mereka tentang kita,” hibur Lusi dengan lembut.

Milly tersenyum samar dan mencoba bersikap biasa. Dirinya harus menyimpan rapat-rapat perasaan yang begitu mendera batin saat ini.

“Aku mendadak kenyang, Mbak. Bukan karena kejadian yang tadi,” tukas Milly meyakinkan Lusi.

“Aku tahu yang kamu pikiran. Dulu semua juga menekanku dengan status janda sekaligus bekas pelacur yang kusandang. Tapi biar aja. Lama-lama capek sendiri mereka,” imbuh Lusi kembali melontarkan kalimat simpati.

Tidak ada lagi yang bisa Milly ungkapkan selain diam. Baginya, menelan semua kecewa dan sakit hati adalah biasa.

Jika Milly masih seperti dulu yang tidak bisa menahan mulut jika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mario Gombloh
tu kan, akhirnya ngrasa, kan.. walopun iblis, tapi lebih baik dan lebih 'ndulur' drpd sodara lu yg toxic itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status