Slash-Slash!
Tebasan beruntun berhasil Yuran balas kepada Monster Raksasa tersebut, hingga membuat sebelah Matanya tergores akibat Serangan dari bilah pisau ditangan Kanannya.
"Guahhh!"
"Ha ... Ha ... Ha ...!"
Dengan sedikit terengah-engah Sambil ia mengisi kembali Oksigen diparu-parunya. Tapi saat Yuran ingin kembali memasuki Danau tersebut, Tak disangka-sangka dari bawah kakinya Sang monster ganas itu mengigitnya dan Dengan Cepat menyeretnya masuk kedalam air. Membuatnya langsung merintih kesakitan,
"Argh!!" Teriaknya hingga Tak sengaja melepaskan satu pisau bilahnya ditangan Kanannya, akibat Serangan tiba-tiba dari Sang Monster Anglerfish. Gigi tajamnya mulai mencapitnya erat hingga terlihat kaki kirinya yg Mulai berdarah hebat akibat gigitan dari Monster ikan tersebut. Tapi Yuran Tidak pasrah begitu saja dengan Sekuat tenaganya ia berusaha untuk Mela
Don't forget to like and Support Me Guys~! ❤️
"ugh! Ini aneh sekali ...P-perasaan aneh apa Yg sedang kurasakan saat ini!" Tanyaku Yg bingung Dan shok atas apa yg sedang kurasakan saat ini. Karna rasanya entah kenapa sama seperti ... Saat aku kehilangan kedua orang tuaku dulu!. Hingga beberapa menit aku menangis seperti Anak kecil Yg baru saja kehilangan permennya, berdiri terdiam didepan pintu itu. Dan Seketika isak tangisku berhenti Saat kedua mataku melihat kearah kedipan lampu hijau Yg menyala terang, diatas Pintu Baja berganda didepanku. Warna lampu yg semula berwarna hijau kini berubah warna menjadi merah menyala, tepat dibawah tulisan besar Yg juga terpasang diatas Pintu Baja tersebut. "U-UGD?!" Ujarku Yg terbata2 Saat aku mengeja pelan sebuah tulisan berkapital berwarna putih tebal, Yg terpampang jelas diatas kepalaku. . . .
Tapi Hal yg sungguh mengerikan benar2 terjadi padaku, Bagaikan tersambar kilatan petir yg menyambar langsung kearah tubuhku Saat itu juga. Adelicia malah berlari melewatiku begitu saja dan terlihat mengabaikan keberadaanku yg Saat ini jelas-jelas tengah berdiri Dihadapkannya. Membuat langkah kakiku tiba2 berhenti ditempat. "Eh!!?" Pekikku kaget dengan tangan Kanan Yg kuangkat keatas untuk menyapanya. Dan hal yg lebih gilanya lagi didepan mataku sendiri, 2 orang laki2 berjas putih yg sedang mengejar Adel dari belakang langsung menembus tubuhku dengan mudahnya. "Yuran!!" Membuat kakiku lemas seketika dengan mulut terbuka, aku Tidak bisa berkata apapun lagi. Tiba2 tenggorokanku menadi kering, "T-tidak .... mungkin ..." Lirihku pelan dengan mulut gemetaran. Lelucon macam apa ini sebenarnya huh!?
Masih berlokasi Di Rumah Sakit, tepatnya dilorong ruangan UGD. "Apa Kau sudah siap?" Tanya Sang dewi yg kemudian mengulurkan tangannya kearah Yuran. Dengan sedikit gugup ia mengangguk pelan Kearahnya, Tapi Saat tangan kanannya ingin menyambut uluran tangan wanita bergaun hitam yg berdiri didepannya. Pandangan Yuran terus mencari-cari keberadaan 2 teman dekat lainnya diujung lorong disana, Tapi masih tidak tampak Siapapun selain dirinya Dan juga Sang dewi. Ayolah ... Dimana kalian berdua huh?! Yuran tampak sedikit kesal Saat dilihatnya kedua temannya itu masih belum menunjukan tanda2 kemuncul diri mereka. Hingga membuat sang dewi Yg melihat tingkah laku Yuran yg terus menoleh kesana-kemari, sedik
Kau sangat mudah sekali untuk ditebak Yuran ..." Bisiknya pelan ditelinganya dengan penuh penekanan Saat ia menyebut nama panggilnya. Tapi Sret! Yuran dengan cekatan langsung melepas pegangan pistol ditangan Kanannya, Dan dengan cepat tangan Kirinya mencengkram lengan sang dewi Yg sedang memegang dagunya. Dan langsung memutar tubuh sang dewi hingga kini keadaan berubah drastis, Yuran berhasil mengunci pergerakan sang dewi dengan memiting lehernya dengan menggunakan lengan Kanannya, serta memutar tangan Kirinya kebelakang tubuhnya. Membuat sang dewi Tidak bisa bergerak, "Berhenti bertele-tele! Kalau kau ingin mempermainkanku, kau salah dalam memilih korbanmu "dewi gadungan" ..." Ucap Yuran dengan nada mengancam Sambil berbisik pelan kearah telinga sang dewi. Bisa&
... Pagi yang cerah mengiringi hari itu, Sinar mentari dengan hangat dan penuh kelembutan bersinar begitu indahnya disebuah hamparan Padang rumput dipinggiran Hutan. Walau Konturnya terdiri atas bukit-bukit dan Sebuah padang ilalang luas dengan rumput-rumput yang berwarna hijau dan coklat keemasan, menambah suasana hutan menjadi sangat indah Dan tenang dipagi itu. Tapi Tak lama kemudian, Trang-Trang! Suara dari aduan besi mulai terdengar begitu nyaring disana, diikuti bayangan manusia berbaju serba hitam dengan jubah Yg juga menutupi kepalanya. Yg terkena teriknya Sinar Matahari dari atas kepalanya. "GROoooOW!" Suara Erangan dari sang monster yg berbentuk seperti belalang sembah, dengan telinga panjang serta Ekor yg terlihat seperti menyerup
"Katakan dimana ... "Dan bagaimana bisa aku meregang nyawa sebelumnya? Dan Kenapa aku tidak bisa mengingat kejadian yg menimpaku Saat itu?" Tanyanya Yg kemudian memutar tubuhnya kearah sang dewi diiringi tatapan wajah Tanpa ekspresinya. Yah wajah Yuran benar2 dingin sekali, karna sebab itulah ia dijuluki siratu es terutama dengan kedua sorot Mata abu2nya. "Haha jadi itu yg ingin kau tanyakan padaku?!" Jawabnya tertawa kecil Sambil kemudian melanjutkan perkataannya. "Sejujurnya aku Tidak ingin menceritakannya padamu Capt ... Tapi baiklah Akan kujelaskan padamu "sejelas-jelasnya"," Tampak tangannya meraih ranting kecil Yg tergeletak dibawah kakinya, Dan mulai menyentuhkan ujung ranting Yg sedang ia pegang kearah badan kupu2. Yg sedang terjebak Tak berdaya menempel disarang laba-laba. "Tentang bagaimana kau bisa meregang nyawa waktu itu ..." Dan senyum menyeringai mulai terbentuk disudut bibirnya. Hingga ia kemudian
Drap-Drap! Drap! Suara langkah kaki gesit Yg Terus berlari memutar dengan tampak bayangan hitam berukuran sedang melompat dari satu tempat ketempat lainnya. Membuat kedua Mata sipit abu-abu dengan bulu Mata lentiknya, Terus mengamati pergerakan bayangan2 hitam itu Disekitarnya dengan penuh waspada. Hingga Tak lama salah satu bayangan hitam besar itu mulai melompat dari dahan Dan langsung turun menyerang Yuran dari belakang, disertai auman keras dari mulutnya. "Growww!!" Seakan sudah menyadari pergerakan dari binatang buas tersebut Yg ingin menerkamnya dari belakang, Yuran dengan gesitnya memutar tubuhnya Dan langsung menebaskan Pedang hitam tipis Yg ia pegang dikedua tangannya kuat2. Zrett! Suara tebasan dari Pedang Yuran Yg berhasil membelah tubuh monster serigala hitam hingga berubah seketika menjadi serpihan debu hitam, yg saling menyebar diudara. Disertai suara "BOooOM!", Dan angin yg tiba2 muncul dan
Berlanjut Setelah Yuran Dan para anggota timnya selesai berdiskusi, mengenai titik kordinat dari Sandra yg ditahan ditempat tersebut. Kami langsung bersiap-siap menuju ke Pulau X dengan menggunakan Kapal Selam milik Angkatan Laut Yg pada waktu itu turut ikut membantu kami dalam misi penyelamatan Kali ini, karna Pulau X terletak ditengah2 lautan Yg luas. Dengan Pakaian serba hitam Serta menggunakan Alat keamanan Lengkap lainnya, Sang Capt Dan Tim Saber pun berhasil menyusup dari jalur bawah air. Hingga akhirnya berhasil masuk kedalam pulau yg dijaga ketat oleh para anak buah Mafia "The Phoniex's" tersebut Setelah 1 jam lamanya. Tapi karna kontur tanah di Pulau kecil yg cukup terjal Dan tidak memiliki celah sedikitpun untuknya menyusup Masuk ke dalam Pabrik Tua, Yuran memutuskan untuk membagi timnya menjadi 2 bagian. Pertama Regu Pengintai yg berjumlah 4 orang yg dipimpin oleh Choi Sally Dan Jessi, serta 2 anggota pria lainnya yg Yuran tugaskan