"Ah begitu rupanya, jadi dik petualang ini orang baru didistrik ini ya? Dan sekarang tuan pembeli ini ingin membeli alat-alat perlengkapan untuk awal petualang baru tuan didistrik kami kan?""B-benar nyonya ... " Jawab Yuran kaku terduduk saling berhadapan satu sama lain dengan wanita lansia tersebut, Setelah kesalahpahaman yg terjadi padanya sebelumnya, dengan penuh keramahan-tamahan pihak pemilik dari tempat ini segera mengajak Yuran untuk sekedar mengobrol disebuah ruangan kecil yg berada dibawah tanah saat ini.Ini merupakan pertama kalinya Yuran mengalami hal tersebut, sungguh unik tapi nyata ...Karna tak disangka dibalik tenda kecil tersebut. Justru memiliki ruangan rahasia yg menurutnya cukup besar untuk ditinggali 1 keluarga didalam sana, dan lagi walaupun dijaman ini masih tidak adanya teknologi canggih seperti kipas maupun AC (Air Conditioner) entah kenapa udara disini tidak terasa pengap ataupun sesak sama sekali. Melainkan udaranya justru terasa sejuk dan dingin entah ke
("Huh? Para penyihir putih katamu!? B-bentuk kosakata apa lagi itu? siapa yg sedang kau maksud disini sih?!")Yuran sedikit kebingungan dan langsung segera menyela pembicaraannya, saat tiba-tiba sebuah kata baru muncul ditengah-tengah pembicaraan keduanya saat ini. Tapi dengan nada suara santainya sang Dewi itu menjawab dengan diikuti gurauan kecil diujung sana,("Hm? Bukankah aku sudah pernah menjelaskannya padamu ya Capt? Atau mungkin tidak ya~? Tapi seingatku sudah pernah kujelaskan deh haha!")("Aish sialan kau ini ya, kapan kau pernah menjelaskan informasi itu sebelumnya huh!? Akulah yg selalu bertanya lebih dulu padamu, disaat kau selalu mengabaikanku disini!")Saat Yuran meluapkan semua emosinya pada wanita itu, tanpa sadar wajahnya berubah disana. Ia langsung mengerenyitkan dahinya seorang menahan kesal saat dirinya masih berkomunikasi dengan sang Dewi itu disana,Yg sontak saja langsung membuat wanita lansia sipemilik tenda ini sedikit khawatir melihatnya,"Ada apa dik petual
Hingga siang hari pun berganti menjadi malam hari, suara jangkrik yg diiringi sayup-sayup suara dari binatang liar dari arah hutan dibelakang penginapan dimana Yuran menetap disana.Tapi walaupun malam semakin larut, terlihat didalam kamar sang Captain saat ini masih menunjukkan aktivitas dari pemilik kamar disana dengan masih menyalanya lampu minyak yg berada ditengah-tengah ruangan kecil disana.Yuran masih terduduk menyender dibawah ranjang kayunya dengan beberapa lembar kertas dari gulungan perkamen berserakan dilantai dekat kakinya saat itu, serta ditangannya saat ini tengah membaca sebuah buku tebal dengan ukiran tangkai kayu asli yg saling menyebar membentuk sebuah pola lingkaran yg tampak menghiasi sebuah pohon beringin bercahaya didalamnya.Tak pula juga dengan tambahan dari 4 batu permata menghiasi ujung dari garis buku usang tersebut. Tidak ada judul mengenai buku apa yg tengah ia baca saat itu, hanya saja buku tersebut diberikan sebag
Tapi anehnya tidak ada yg berubah terutama 3 berlogo icon bulat dari data status "Kemampuan Skillnya" yg berwarna【 Hitam 】Pola garis Bintang hitam dengan 2 mata elang ditengahnya), 【 Putih 】Asap putih berbentuk seperti tetesan air, dan【 kuning 】Logo tambah dengan 3 bintang Sparkles diluarnya.Ketiga login itu masih tidak bisa ia buka dengan status masih terkunci, dan saat Yuran bertanya tentang mengapa itu masih tidak terbuka pada sang Dewi. Lagi-lagi dengan nada sedikit mengejek seperti biasanya ia mengatakan kalau itu karna pengaruh dari levelnya yg masih dibawah angka mencukupi untuk bisa membuka pengaturan disana.Dan kesialannya tidak sampai disitu saja, untuk bisa memasuki sebuah Dungeon yg sangat terkenal dikalangan para petualang didistrik ini, Yuran harus lebih dulu mencapai Level 10. Terlebih lagi dia tidak bisa memasukinya sendiri, dibutuhkan sebuah guild/kelompok yg minimal terdiri dari 5 orang untuk kemudian ia bisa mendaftarkan dirinya untuk
"Sial! A-aku lupa untuk mengecek peningkatan statusnya sebelumnya ... Tapi dari kapan siklus perubahan ini dimulai? A-apa jangan2 ini sudah berlangsung sejak semalaman!!?" Serunya dan dengan sigap ia menangkupkan telapak tangannya kedahi Yuran saat itu juga.Dengan bantuan dari sihir apinya wanita itu mengalirkan sebuah sihir berwarna hitam dari jari jemarinya disana. Warna sihir hitam pekat yg terus menjalar seperti aliran listrik dan menyebar diarea pembuluh darah Yuran hingga yg semula tersumbat karna efek dari pembekuan pada seluruh pembuluh darahnya saat ini,Hingga sekitar kurang dari 15 menitan akhirnya sang Dewi Athena berhasil menormalkan kembali aliran darah pada tubuh sang Capt yg sebelumnya mengalami pembekuan sementara, wajah yg semula putih pucat seperti orang yg sedang gerkena hipotermia. Kini perlahan-lahan berubah normal seperti sedia kala.Darah sudah mengalir disekujur tubuhnya segera mengembalikan suhu tubuhnya menjadi hangat kembali, dengan denyut nadi yg juga berd
Terkepung tidak mampu untuk bergerak, tapi walaupun begitu aku tidak akan sedikitpun berniat untuk mengendurkan tingkat kewaspadaan, serta rasa semangatku untuk terus bertahan ditengah-tengah kondisi tidak menguntungkanku sama sekali.Karna sesi latihan pagi ini memfokuskanku untuk mengasah kemampuan dari Skill【 Matrial Arts 】ku yg masih berstatus lemah saat ini, walaupun sebelumnya aku sudah sedikitnya menunjukan peningkatan kekuatannya. Tapi nyatanya itu semua masih jauh dari kata sempurna dimata orang menyebalkan ini!"Yg kau lakukan masih belum cukup Capt! Daya serangmu lemah tak bertenaga sekali! Jika kau memang tidak bisa menyerang lebih dulu, setidaknya fokuslah pada sisi pertahananmu saat ini!" Ucap sang Dewi yg mengamati Yuran dari atas sebuah dahan pohon tak jauh dibelakangnya saat ini.Tak lupa ia duduk dengan posisi anggunnya, menyilangkan sebelah kakinya yg secara tidak langsung menampilkan kedua kaki jenjangnya yg menggantung diatas sana. Jika Yuran pria mungkin saja ia
...Yuran sudah berada disikap pasangnya, selagi menunggu ke-4 monster iblis itu bangkit kembali, mengambil masing-masing senjata mereka yg tergeletak ditanah Yuran masih tidak bergerak ditempat. Barulah setelah serangan dari monster iblis Kobold itu kembali dilancarkan kearahnya, Yuran mulai bergerak disaat bersamaan.Tapi target incarannya langsung ia fokuskan pada bosnya lebih dulu, bergerak secara lamban dibelakang ke-4 monster iblis Kobold yg sedang menghadang didepannya saat ini. Hingga beberapa anak panah terlihat sengaja menghalangi pergerakan Yuran yg ingin mendekati bos mereka saat itu juga,Yuran segera mempercepat langkahnya. Bergerak menghindar kesisi kanan yg kemudian sebelah kakinya melompat dengan bertumpu kepada sebuah batang pohon besar yg ada didekatnya, Dilanjutkan gerakan memutar tubuhnya searah 180° disertai tendangan belakangnya dari udara yg seketika langsung menghantam rahang dari salah satu monster iblis, hingga saling bertabrakan satu
Dan kini 1 set menu baru yg telah dikatakan sebelumnya bahwa makanan kali ini merupakan ciri khas dari masyarakat yg sudah tinggal jauh lebih lama dikerajaan Crimson ini, dengan kata lain makanan yg sudah diwariskan sejak nenek moyang mereka. Menu utama bernama [ Potato and Sausage Soup/Sup kentang dan sosis ], dan Desertnya [ Honey Cake/Kue Madu). Itulah sedikitnya keterangan yg muncul pada tampilan gim-nya disana,Dan yg menurutnya sangat luar biasa pada menu pagi ini adalah kehadiran dari secangkir minuman hangat [ Callum Flower Green Tea/Teh hijau bunga callum ]. Sebuah teh yg Yuran inginkan sebelumnya, dengan rasa yg unik walaupun memiliki rasa pahit serta beraroma kuat. Tapi yg jelas minuman ini sangat cocok untuk diminum setelah sesi latihan pagi yg sangat menguras jiwa maupun raganya sendiri. Benar-benar menenangkan sekali ... Dan sungguh amat disayangkan kalau ia hanya bisa meminum teh ini setelah ia harus menunggu selama beberapa bulan lamanya. Dikarenakan pengaruh dari e