“Jenny hebat sekali, dia sangat mahir bela diri dan menggunakan senjata” ucap Anastasia.“Jenny memang dilatih dari kecil untuk melindungi dirinya” ucap Dad.“Oh, pantas saja dia sangat ahli bela diri” ucap Stefany.“Walaupun tubuhnya lemah, kami ingin dia bisa melindungi dirinya sendiri, dia seorang wanita dan anak seorang pengusaha, walaupun aku tidak pernah mencari masalah dengan orang lain, namun banyak orang yang iri dengan kami, terutama saingan bisnis kami” ucap Dad.“Kami menyewa pelatih profesional untuk mengajari Jenny, namun semenjak Jenny kecelakaan, latihannya di hentikan” tambah Mom.“Oh begitu, pantas saja kemampuan Jenny sangat luar biasa” puji Anastasia.“Ya, kami tidak ingin Jenny terluka, saat kami tidak bisa melindunginya, kami harap dia bisa melindungi dirinya sendiri” ucap Dad, aku merasakan ucapan Dad bermakna ganda untukku.“Mom, aku sampai berpikir, kalau Jenny adalah ketua pa
“Mereka harus mengetahui resiko memiliki kekasih anggota pasukan khusus jika memutuskan terus menjalin hubungan dengan Brian dan Gerrald” ucap Adrius.“Kau benar, ayo pulang, matahari sudah terbenam” ajakku.Saat didalam mobil, Adrius mengeluarkan sebuah kotak, lalu membukanya, aku melihat sebuah cincin yang sangat indah bertahtakan berlian.“Jenny, maukah kau menikah denganku?” tanya Adrius.“Hah?” ucapku bingung.“Kau harus mau, aku tidak akan memaksamu menikah dalam waktu yang dekat, aku bisa menunggumu hingga kau lulus kuliah ataupun bekerja, tapi aku akan mengikatmu dengan ini, kau tidak boleh mendekati laki laki lain selain aku” ucapnya posesif sambil menyelipkan cincin di jari manisku.“Hey! Ini pemaksaan” cibirku.“Aku tidak peduli, kau sudah memakai cincinnya, kau harus mau” kekeh Adrius.Aku hanya tertawa mendengar ucapan Adrius, Adrius mendekatkan wajahnya, aku menutup mataku, lalu kami berciuman
“Entahlah, sepertinya dia memiliki sesuatu hingga Odsen tidak berani melenyapkannya” ucap Vincent.“Aku penasaran apa itu” kekeh ku.“Aku yakin, seluruh informasi rahasia yang dia miliki ada di sebuah flashdisk yang dia kalungkan di lehernya, jika dilihat sekilas, itu hanya seperti bandul biasa, namun sebenarnya itu adalah sebuah flashdisk tempat menyimpan data” jelas Vincent.“Aku akan mengambil flash disk itu sekarang” ucapku.“Aku dengar, tidak mudah membuat janji temu dengannya” ucap Vincent.“Edward adalah bawahanku dulu saat masih di Odsen, aku tahu jalan pikirannya” ucapku sambil tersenyum.Aku menghubungi nomor asisten Edward yang diberikan oleh Vincent, benar saja, saat aku menawarkan Ruby dan Zamrud, dia langsung menyetujui bertemu denganku.“Kau hebat sekali, orang lain harus mengantri untuk bertemu dengannya” kekeh Vincent.“Dia masih tidak berubah, masih tergila gila dengan batu mulia&rdqu
“Jangan terlihat lemah saat kalian bernegosiasi” ucapku pada Adrius dan Brian sambil mengembalikan 3 koper berisi uang.“Te—terima kasih” ucap Adrius dan Brian kompak.Setelah mendapatkan flashdisk dan membantu Adrius, aku meninggalkan mereka lalu memacu motor sport dengan kecepatan sangat tinggi. Di sebuah terowongan di pinggiran kota, Vincent sudah menunggu dengan mobilnya.“Kenapa kau menyuruhku kesini?” tanya Vincent.“Bawa motor ini ke daerah di sekitar pegunungan yang tidak terdapat CCTV, jika perlu, simpan di sana selama beberapa hari” perintahku.“Setidaknya beri aku penjelasan” ucap Vincent dengan nada dingin.“Aku bertemu Adrius dan Brian saat menemui Edward, aku yakin mereka akan melacak keberadaan” jelasku.“Kenapa kau harus bersembunyi dari mereka?” tanya Vincent.“Setelah semuanya berakhir, dendamku telah terbalaskan, aku akan memberitahu mereka” ucapku.Kami bertukar tempat, V
“Adrius, apa kita akan bertemu lagi dengan Alcie?” tanya Brian.“Entahlah, ayo kita tidur. Besok hari libur kita, aku harus bangun pagi” ucapku.“Dasar budak cinta, Jenny benar benar sudah menggeser Alcie dari hatimu, dulu saja kau susah move on, sekarang Alcie ada dihadapanmu, kau cuek saja” kekeh Brian.“Aku sudah memilih Jenny, aku akan setia padanya” ucapku sombong.“Bagaimana jika Alcie kembali dan berkata bahwa dia mencintaimu?” tanya Brian.“Kau ini bicara apa” ucapku sambil melempar bantal ke arah Brian.Aku mengakui, hatiku bergemuruh saat tadi bertemu dengan Alcie, tapi aku sudah memilih Jenny, aku tidak akan pernah menyakiti ataupun mengkhianatinya.Keesokan harinya aku dan Brian berkunjung ke rumah Stefany, kami sengaja tidak memberi tahu mereka mengenai kedatangan kami.“Profesor Brian, Profesor Adrius, mengapa tidak bilang kalian akan datang kesini?” ucap Stefany saat menemui kami di ruang tamu
Jenny POV.Liburan musim panas kali ini aku gunakan untuk memantau pergerakan Odsen, aku menolak tawaran Mom dan Dad untuk pelesiran menggunakan kapal pesiar, aku beralasan tidak mau mengganggu anniversary pernikahan mereka.“Alcie, semua informasi yang kita butuhkan sudah kita dapatkan, kapan kita akan mengeksekusi ini semua?” tanya Vincent.“Apa kau sudah berdiskusi dengan Jenderal Kevin?” tanyaku.“Ya, dengan senang hati dia menerima bantuan dari kita” jawab Vincent.“Baguslah, aku harap kita dapat menyelesaikan ini semua sebelum liburan musim panas berakhir” ucapku.“Semoga saja semua berjalan lancar, hanya saja, sepertinya kau akan bekerjasama dengan mantan tim mu dulu” ucap Vincent.“Bagus, setidaknya aku sudah tahu kemampuan mereka” ucapku.“Kau akan berpura pura tidak mengenal mereka?” tanya Vicnent.“Kau kan tahu ingatanku hanya sampai usia 25 tahun aku juga tidak mau mereka mengetahui bahwa ak
“Aku sangat penasaran” lirih Varro.“Adrius, mengapa kau terlihat tegang sekali? tenang saja, aku tidak akan mengambil posisi Kapten darimu” ucapku santai.“Aku hanya belum percaya sepenuhnya jika kau masih hidup” ucap Adrius.“Aku tidak akan mati semudah itu” kekehku.“Senang bertemu lagi denganmu” ucap Adrius mengulurkan tangannya.“Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik” Aku tersenyum sambil menjabat tangannya.“Aku akan melaporkan semuanya padamu” ucap Adrius sambil mengangkat kartu nama yang aku berikan.Aku menganggukkan kepalaku lalu berpamitan kepada mereka.**“Kapten, jika Jenny tau pasti dia akan cemburu buta” kekeh Gerrald.“Tentu saja, dia akan mengamuk, apalagi Adrius akan sering berhubungan dengan Alcie” tambah Varro.“Jennyku sangat pengertian, aku sudah memberitahunya b
Adrius memasuki pegadaian Jupiter dengan langkah mantap, salah satu kancing bajunya di pasangi oleh penyadap dan kamera, sehingga kami bisa melihat dan mendengar apapun yang terjadi disana.Aku dan Vincent menunggu di gedung sebelah untuk memantau situasi, kami sedang menatap layar laptop yang terhubung dengan kamera yang dipasang di baju Adrius, sedangkan Brian, Varro, dan Gerrald bersiap mengepung pegadaian Jupiter.“Bagus sekali, semua karyawan Jupiter masuk kerja hari ini” ucap Vincent senang.“Kita dapat tangkapan ikan besar” kekehku.Saat Adrius memberi aba aba, Brian dan yang lainnya mengepung dan memaksa semua karyawan Jupiter untuk menyerah, namun tidak disangka komplotan preman datang menyerang, dan terjadilah baku hantam antara tim Obsidian dan para preman.Gerrald berfokus pada menyelamatkan warga sipil yang berada disana, sedangkan Varro, Brian dan Adrius menghajar para preman.“Aku tidak bisa melih
“Apa apaan ini?” teriak Brian.“Ada apa?” tanyaku pada Adrius.Adrius mengangkat bahunya. Brian menekan sebuah nomor di ponselnya lalu pergi meninggalkan kami.“Ada apa?” tanya Adrius pada Gerrald.“Stefany sedang menghabiskan liburan musim panas di Hawai bersama keluarganya, lalu dia memasang foto di media sosialnya dengan hanya menggunakan bikini” kekeh Gerrald.“Stefany adalah kekasih Brian” jelas Adrius padaku.Aku hanya menganggukkan kepalaku.“Brian sangat posesif ternyata” komentarku.“Semua laki laki sama, mereka tidak mau kecantikan wanitanya dilihat banyak orang” kekeh Adrius.“Apa yang akan kau lakukan jika kekasihmu memakai bikini seperti itu?” tanyaku pada Adrius.“Aku akan menandai seluruh tubuhnya dengan tanda kepemilikanku agar dia tidak berani berpakaian terbuka” ucap Adrius.Aku memb