Share

Bab 107. Dia Anakku!

"Kau bicara apa?" Samantha jelas kaget. Ia sampai bangun dari duduknya karena ucapan Rosene itu. Tangannya mengepal kuat, rahangnya mengetat, ia geram lantaran mendengar ucapan wanita yang dicintai puteranya ini. "Bisa-bisanya kau bicara begitu soal adikmu!" Samantha menunjuk tepat wajah Rosene.

"Saya bicara kenyataan, Nyonya."

Untuk pertama kalinya, Rosene menampakkan senyumnya di depan Samantha. Senyum yang begitu tulus dan tidak dibuat-buat.

"Itu sebabnya, saya akan membawa pergi adik saya. Karena saya tahu, Anda akan membencinya."

Samantha terdiam. Meski apa yang dikatakan wanita ini soal bayi yang dikandung Melanie bukanlah anak Aaron belum tentu benar. Namun, yang dikatakan Rosene ada benarnya juga. Saat ini saja, dirinya tengah memendam amarah kepada Melanie.

Akan tetapi, ia tidak boleh percaya begitu saja. Bisa saja semua itu hanya fitnah. Bisa saja semua itu hanya akal-akalan Rosene agar Aaron tidak mau mengakui bayinya.

"Memang benar ya. Musuh wanita adalah wanita. Kau s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status