Alis Lock terangkat naik saat melihat tulisan tersebut. Bayangan wajah Jo Collin terbersit di benaknya.
‘Apa dia akan muncul?’
Lock celingukan mencari di area sekitarnya. Tidak lama kemudian, suara gemerisik terdengar di belakangnya. Lock menoleh, tetapi dia tidak mendapati siapapun kecuali pohon rimbun yang gelap. Ia mengerutkan kening, yakin bahwa pendengarannya tidak salah.
Saat itulah dia merasakan ‘sesuatu’ menepuk pelan kakinya. Lock menunduk.
“Ha! Lo ~!”
Syuu~
“Waaaaa!!”
Lock menjerit terkejut hingga terjatuh dalam posisi duduk. Tubuhnya otomatis bergerak mundur, menjauhi ‘sesuatu’ yang tidak disangkanya sama sekali.
‘Sesuatu’ itu terkikik dengan kedua tangan berbulu menutupi mulutnya yang selalu menyeringai. “Prosedur pertama!” suaranya terdengar aneh dan melengking tidak normal. Hal itu, ditambah dengan hutan yang suram membuat suasana terasa seperti adegan film horor. “Siapa namamu?”
Lock meng
Seiring dengan munculnya pengumuman tersebut, boneka Jo Collin lenyap dari pandangan Lock begitu saja.<Pengamat telah meninggalkan area>Dengan tubuh kaku, Lock berdiri dan mengamati sekelilingnya yang masih tidak berubah. Raut wajahnya datar, tetapi sebenarnya Lock sedang berusaha menahan diri untuk tidak meledak. Kata demi kata yang dilontarkan Jo Collin tadi masih terngiang-ngiang di telinganya. Lock melirik layar yang masih melayang diatas kepalanya.<Zona 3 - ’Boneka Beruang?’Waktu: 18:33>Lock berusaha untuk tenang. Sekarang yang terpenting adalah mencari petunjuk. Dia membungkuk untuk mengambil jaring penangkap serangga setinggi 2 meter, hadiah perpisahan yang sangat indah dari Jo Collin. Melihat jaring tersebut, Lock berspekulasi bahwa petunjuk yang dimaksud berupa ‘sesuatu’ yang bisa terbang.Lock menaruh ranselnya, kemudian memanjat sebuah pohon yang berada di dekatnya dengan lincah da
Semua peserta seketika panik, tidak terkecuali Lock. Tetapi, Lock tidak dapat bergerak sedikitpun karena Bajingan memegangi lengannya.“Hei, tidak usah cemas!” Bajingan tertawa senang melihat kepanikan yang terjadi. “Aku tidak akan melakukan apapun. Aku hanya ingin bertanya,”Tidak ada yang tampak percaya dengan ucapan tersebut. Seperti namanya, Bajingan terlihat seperti pemuda berandalan yang tidak bisa dipegang ucapannya. Lock melihat Kodok beringsut menjauh dan bersembunyi di balik punggung Mommy, sementara seorang gadis yang tampak masih sangat belia, tidak kuasa menahan tangis karena ketakutan.Bajingan bersikap seolah-olah tidak menyadari hal tersebut dan melanjutkan ucapannya dengan ekspresi terhibur. “Sebenarnya, aku bertemu dengan dua orang pemuda dan seorang gadis sebelum bertemu dengan si gagah ini,” ia menepuk pundak Embry dengan pistol. “Ketiga orang tersebut ternyata sama denganku – kami bere
Jadi, itulah yang dilakukan Lock. Dia pintar berlari, tetapi masalahnya adalah tikus raksasa itu pun juga sangat cepat.Kiii! Entah sejak kapan, monster berbentuk delima itu bersembunyi di dada Lock. Lock tidak tahu mengapa monster itu tiba-tiba memutuskan untuk pasrah di hadapannya, tetapi tubuh monster itu gemetar hebat sambil terus mengintip ke belakang, sehingga Lock yakin monster delima merah itu sangat ketakutan sehingga tidak menyadari apa yang tengah ia lakukan. Tanpa sadar, Lock mengangkat tangannya dan menepuk pelan kepala monster tersebut.<Zona 3 – ‘Boneka Beruang?’Waktu: 04:05><Peringatan! Hitungan mundur akan dimulai 3 menit lagi!>‘Brengsek!’ Lock memaki dalam hati.Lock melirik ke belakang. Tikus itu masih beberapa meter jaraknya, namun dalam beberapa detik lagi, Lock ragu dia bisa selamat. Tanpa menurunkan kecepatan, Lock memanjat pohon terdekat. Dalam sek
Lock jatuh tersungkur, tubuh dan wajahnya menghantam tanah berbatu. Kurang dari satu meter di depannya, sebuah jam pasir duduk tidak bergerak, menunggu untuk dihancurkan. Namun, dia tergeletak di tanah tidak berdaya. Lock masih sempat takjub menyadari kesialannya muncul di saat genting seperti ini.<5..4..>Sempat, tidak sempat, sempat..‘Tidak akan sempat!’ Lock membatin dengan panik.Pada saat itu, sesosok bayangan kecil muncul di sudut mata Lock. Sebelum Lock sadar sepenuhnya, bayangan itu menjatuhkan jam pasir yang ada di atas batu, yang kemudian menggelinding tepat di depan wajah Lock yang masih tersungkur.<3.. 2.. 1..>GROOR! Tikus raksasa berada tepat di belakang Lock, siap mengunyah pemuda itu dengan dua gigi depannya yang runcing.Tanpa berpikir panjang, Lock menghancurkan jam pasir yang ada di depannya.<Hourglass diaktifkan! 15 menit waktu akan ditambahkan.><Zona 3 &
Eira berjalan menyusuri hutan yang gelap dengan licah. Ia tampak yakin kemana harus melangkah, seolah-olah dia adalah peri hutan hingga hafal seluk beluk tempat itu di luar kepala.Lock termenung sesaat sebelum menggeleng, memutuskan ‘peri hutan’ tidak cocok dengan gadis temperamental yang pandai berkata kasar itu. Gadis itu terlihat lebih mirip seperti penyihir jahat yang berkuasa atas para monster di hutan selama berabad-abad.Dan ngomong-ngomong soal monster..Kii! Kii!Si monster delima melompat-lopat mengikuti Lock dari atas pohon. Lock tidak tahu mengapa, tetapi karena si monster itu tidak melakukan apapun padanya, Lock mengacuhkannya dan pura-pura tidak melihatnya. Namun, beberapa saat kemudian Lock menyadari bahwa monster itu sangat berguna.Pada saat menyusuri hutan bersama Eira, Lock mulai melihat penampakan para Petunjuk. Petunjuk berbentuk seperti bulu babi bewarna biru yang bersinar dan melayang di udara,
Darah terciprat di baju dan wajah Lock yang masih tertegun.“Kyaaa!”Seperti kembang api, beberapa peserta yang lari tunggang langgang satu per satu meledak. Setelah tubuh mereka tercerai berai, tubuh mereka perlahan menghilang seperti yang terjadi pada si monster tikus atau kalkun. Teriakan-teriakan terakhir mereka menjadi teriakan tidak berarti; jeritan tanpa makna.Lock membersihkan wajahnya yang terciprat darah dengan lengan bajunya. Dia terkejut, tentu saja. Tetapi, yang lebih membuatnya syok adalah kenyataan bahwa pikirannya kosong dan dia masih tenang saat melihat seseorang meledak tepat di depan matanya. Untuk pertama kalinya, ia menyadari bahwa ucapan Jo Collin bukan sekedar ancaman.<Zona 3 – ‘Boneka Beruang?’Waktu: 09:53>Jika tidak ingin berakhir seperti mereka, Lock harus segera bergerak.Pada saat dia hampir berbalik meninggalkan lembah dan monster menyeramkan yang tidak mungkin dapat
<Zona 3 – ‘Boneka Beruang?’Waktu: 04:42>Di tengah waktunya yang semakin sempit, Lock lari berpencar dengan keempat orang yang mengikuti usulnya. Ia berlari bersama dengan Embry, Mommy berlari ke arah yang berlawanan, dan pasangan Pergi Dariku-Bajingan! berlari menuju bukit.“Hei, Bajingan! Apa kau tidak bisa berlari lebih cepat lagi?”“Kau mau mati, ya, gadis brengsek!? Berani menghinaku sekali lagi, maka kau akan…!”“Lalu, aku harus memanggilmu apa, Idiot!? Namamu memang Bajingan!”Lock sempat khawatir melihat mereka berdua, tetapi dia tidak punya banyak waktu untuk berpikir ulang. Sisa waktunya tidak banyak, tetapi keempat peserta lainnya lebih sedikit lagi. Mereka semua sadar jika mereka memilih untuk mencari jam pasir monster lain untuk mendapatkan tambahan waktu, tidak ada jaminan senjata-senjata yang dijaga oleh monster beruang itu belum lenyap saat mereka kembali. Se
Monster beruang itu membuka mulutnya di depan Mommy dan Lock yang sedang lari sekuat tenaga. Bola api terbentuk di dalam mulut si beruang yang kedua matanya sekarang buta. Beruang itu tampak sangat marah atau kesakitan hingga tidak lagi berpikir mengenai jam pasir miliknya, dan mulai menyerang dengan membabi buta. Panas menguar dari mulutnya, sementara Mommy dan Lock berlari sambil berpandangan dengan ngeri…DOR! DOR!Serentetan tembakan mengenai telinga si monster. Walau serangan itu tidak berarti banyak bagi monster besar tersebut, tetapi itu memberi Mommy dan Lock tambahan sedikit waktu untuk melarikan diri sementara beruang tersebut tersentak begitu menerima serangan lagi.Saat monster itu akhirnya mengeluarkan bola api, Mommy dan Lock telah berhasil keluar dari jarak bahaya dalam keadaanya nyaris terpanggang hidup-hidup. Lock bisa merasakan hawa panas dari api itu membakar baju belakangnya dan membuat kulit punggung dan betisnya mel