Share

Chapter 44. First Day

Pohon itu mengeluarkan jeritan kencang memekakan telinga, bersinar lebih terang dari kilat, dan bertiup lebih kencang daripada badai. Lock terpelanting ke udara seperti mainan kertas. Kali ini, amarah langit mengincarnya.

‘Sial.’ batin Lock, mengamati langit kelam yang tidak bersahabat.

[Lock.]

Mata Lock membulat. ‘Lagi!?’ dia mulai muak mendengar namanya.

[Hei, Boneka Beruang.]

Rahang Lock otomatis terbuka. Dia yakin dia telah menyelesaikan [Panggung Akhir], jadi mengapa dia mendengar julukan bodoh itu?

[Kalau kau tidak membuka matamu dalam hitungan ketiga, maka aku tidak akan ragu lagi.]

Entah mengapa, ancaman itu membuat Lock gelisah. Perasaannya tidak enak.

[1..2..3!]

Lock membuka matanya lebar-lebar dan mengangkat punggungnya yang basah kuyup akibat keringat. Di depan tempat tidurnya, Jo Collin sedang mengangkat sebuah meja besar di atas kepalanya sambil bersiul-siul.

“…Ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status